Minggu, 11 Juli 2010 | 13:32
SERANG – Direktur
Administrasi Anggaran Daerah Direktorat Jenderal Bina Administrasi
Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sunarni menjelaskan, biaya
pengamanan pemilihan gubernur Banten pada 2011, kemungkinan bakal
dikelola Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten.
Sabtu, 10 Juli 2010 | 21:03
SERANG
- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Serang, meneliti
bahan kimia milik PT Sulfindo Adiusaha, di Kampung Pengoreng, Desa
Sumuranja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, yang tumpah
ke laut, saat kejadian meledaknya 3 tangki penampungan kimia HCL dari
pabrik tersebut, pada Jumat (9/7) kemarin.
Menurut Yani Setya
Maulida, dari BPLH Kabupaten Serang, pihaknya setelah satu jam terjadi
ledakan, bersama kepala Dinas BPLH, Anang Mulyana, meninjau ke lokasi
kecelakaan tersebut.
"Kami juga meninjau lokasi laut yang
terkena tumpahan bahan kimia, dari tangki yang meledak di pabrik
tersebut, serta membawa sample kimia yang tumpah dilaut, untuk kami
teliti apakah berbahaya atau tidak bagi ekosistem di laut,” kata Yani.
Sementara
ini, lanjut Yani, PH atau kadar keasaman di lokasi laut yang terkena
tumpahan bahan kimia milik PT Sulfindo, masih normal, yakni 6 (enam).
Sabtu, 10 Juli 2010 | 20:57
SERANG
- Tanaman padi milik warga 4 Desa di Kecamatan Puloampel, Serang Banten
yang terletak di sekitar area PT Sulfindo Adiusaha sering gagal panen.
Warga menduga pencemaran air dan limbah serta polusi udara pabrik kimia tersebut, menjadi penyebab rusaknya padi siap panen itu.
"Sejak
pabrik berdiri sekitar tahun 1990, hasil panen padi petani selalu
merosot. Setiap musim, panen mengalami kemerosotan, dan terkadang gagal
akibat tanaman busuk,"ujar Mufidul Anam.
Menurut warga, selain
pencemaran limbah kimia yang mengakibatkan tanaman padi membusuk, air
sumur milik warga juga berwarna keruh dan bau.
Jum'at, 9 Juli 2010 | 21:38 SERANG
- Tiga unit tangki untuk penampungan cairan kimia, jenis Hydrochloric
Acid (HCL) PT Sulfindo Adiusaha, yang beralamat di Kampung Pengoreng,
Desa Sumuranja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, meledak
pada Jumat pagi (9/7).
Akibat kejadian itu, ratusan kepala
keluarga warga di 4 Desa Sumuranja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten
Serang, Banten, panik dan mengungsi menyelamatkan diri ke daerah
perbukitan.
Dalam kejadian itu, satu korban yang tewas
seketika dilokasi dengan kondisi mengenaskan, bernama Jam'ani (57),
warga Kampung Sumuranja Rt 14/06, Desa Sumuranja, Kecamatan, Puloampel,
Kabupaten Serang.
Sementara lima korban yang menderita luka
bakar dan dilarikan ke rumah sakit, yakni tiga orang karyawan PT
Sulfindo Adiusaha, bagian loading HCL, dan dua orang awak mobil truk
tangki AJS.
Kamis, 8 Juli 2010 | 17:48
SERANG - Anggaran biaya operasional sekolah (BOS) yang digulirkan
pemerintah pusat kepada SMP negeri di Kota Serang, dinilai tidak cukup
untuk menutupi kebutuhan sekolah.
Rabu, 7 Juli 2010 | 19:02
SERANG – Dinas Kesehatan Kabupaten Serang, menyatakan tujuh desa
sebagai kejadian luar biasa (KLB) penyakit menular chikungunya.
Sejumlah penderita telah diambil darahnya untuk di tes di laboratorium
di Jakarta.
Selasa, 6 Juli 2010 | 19:32
SERANG – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten, menarik
70 tabung gas dan ratusan komponen kompor gas elpiji yang tidak
memiliki label Standar Nasional Indonesia (SNI).
Selasa, 6 Juli 2010 | 19:50
SERANG
- Kepolisian Daerah (Polda) Banten, dinilai lamban menangani kasus
pengadaan alat-alat kesehatan (Alkes) 2009 senilai Rp44 miliar.
Diketahui,
sejak penyelidikan di mulai awal bulan Juni lalu, hingga kini belum
juga ada tanda-tanda digelar perkara oleh kepolisian setempat. Padahal
dari kasus tersebut puluhan orang sudah dimintai keterangan terkait
masalah ini.
"Ketika pepnyelidikan diundur hingga 26 Juli ini,
saya hanya bisa tertawa. Ada apa dibalik ini? Kenapa bisa memakan waktu
selama itu. Padahal dari puluhan orang termasuk penyedia barang dan
jasa yang sudah diperiksa, seharusnya Polda sudah bisa menyimpulkan
kapan akan digelar perkaranya,"ujar Direktur Foksad, Hafidz E Mukri,
Selasa (6/7).
Hafidz yang juga sebagai pelapor terkait kasus tersebut menyatakan, telah dimintai keterangan polisi lebih dari dua kali.
Selasa, 6 Juli 2010 | 19:02
SERANG - Hasil temuan penyimpangan anggaran di sejumlah satuan kerja
perangkat daerah (SKPD) di lingkungan Pemprov Banten sebesar Rp 13,08
miliar pada tahun anggaran 2009, memungkinkan adanya tindak pidana.