Tangki Kimia Meledak, Ribuan Warga Mengungsi, 1 Karyawan Tewas, 5 Sekarat
2010-07-09, 6:44 PM
Jum'at, 9 Juli 2010 | 21:38 SERANG - Tiga unit tangki untuk penampungan cairan kimia, jenis Hydrochloric Acid (HCL) PT Sulfindo Adiusaha, yang beralamat di Kampung Pengoreng, Desa Sumuranja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, meledak pada Jumat pagi (9/7).
Akibat kejadian itu, ratusan kepala keluarga warga di 4 Desa Sumuranja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, panik dan mengungsi menyelamatkan diri ke daerah perbukitan.
Dalam kejadian itu, satu korban yang tewas seketika dilokasi dengan kondisi mengenaskan, bernama Jam'ani (57), warga Kampung Sumuranja Rt 14/06, Desa Sumuranja, Kecamatan, Puloampel, Kabupaten Serang.
Sementara lima korban yang menderita luka bakar dan dilarikan ke rumah sakit, yakni tiga orang karyawan PT Sulfindo Adiusaha, bagian loading HCL, dan dua orang awak mobil truk tangki AJS.
Adapun tiga karyawan bagian loading HCL, yakni Ramlan Pratomo (45), warga perumahan Taman Cilegon Indah, Cilegon, Sukani (54) warga Kampung Pengoreng Rt 05/02, Desa Mangunreja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, dan Husaeri (39), warga Kampung Pengoreng Rt 06/02, Desa Mangunreja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang.
Adapun dua awak mobil truk tangki AJS dengan nomor polisi L 8149 UZ, yaitu Yayat Suryana (35), warga Kampung Benggala Rt 08/12, Desa Benggala, Kecamatan Cipare, Kabupaten Serang, dan satu korban laki-laki dewasa yang hingga berita ini dikirim, belum diketahui identitasnya.
Sayangnya, terkait kecelakaan tersebut, Hidayat selaku General Manager PT Sulfindo Adiusaha, tidak mau ditemui puluhan wartawan yang sudah lama menunggu disuruh menunggu di pos satpam.
Bahkan, ketika wartawan sinarbanten yang sempat melakukan konfirmasi melalui nomor seluernya, Hidayat hanya menjawab singkat.
"Untuk keterangan kejadian ini, nanti polisi saja yang memberikan keterangan,"demikian Hidayat menjawab.
Informasi yang diperoleh dari sumber sinarbanten, peristiwa meledaknya tiga dari delapan unit tangki penampungan kimia HCL yang berada di areal Tangki Ciber tersebut, terjadi sekitar pukul 10.00 WIB.
Menurut sumber, ketika itu dilokasi Tangki Ciber sedang dilakukan pengisian kimia dari tangki penampungan ke dua unit mobil truk tangki.
"Waktu itu sedang ada loding kimia ke dua mbil truk tangki. Tapi anehnya, petugas safety memberikan izin kepada beberapa karyawan untuk melakukan pekerjaan laminating pipa yang bocor,"ujar sumber itu.
Lanjut sumber, seharusnya pihak safety tidak boleh memberikan izin pengerjaan laminating pipa yang bocor ketika ada pelaksanaan loding kimia di lokasi produksi.
"Ledakan tiga tangki HCL itu, berawal dari tangki yang letaknya hanya berjarak sekitar 5 meter dengan lokasi laminating. Kemungkinan sumber api, berasal dari salah seorang karyawan yang sedang memukul-mukul salah satu baut yang terbuat dari besi, sehingga terjadi percikan besi dan mengakibatkan terjadi ledakan dan merembet ke tangki kimia yang lain.
Salah seorang warga yang mengaku menyaksikan kejadian tersebut, mengatakan suara ledakan dari pabrik yang memproduksi zat kimia tersebut, membuat ribuan warga di empat desa Desa Sumuranja, panik dan langsung berhamburan keluar rumah dan menyelamatkan diri ke atas bukit.
"Ledakan yang terdengar sangat keras menyerupai bom, hingga tanah bergetar dan mengakibatkan beberapa plafon rumah milik warga runtuh, berasal dari ledakan tangki kimia PT Sulfindo Adiusaha,”ujar warga yang mengaku rumahnya hanya berjarak ratusan meter dari lokasi pabrik.
Warga tersebut menambahkan, kejadian kecelakaan kerja yang menngakibatkan korban luka-luka dan tewas, bukan kali pertama terjadi di PT Sulfindo Adiusaha.
"Coba aja mas wartawan cari informasi ke karyawan atau warga yang domisilinya dekat dengan PT Sulfindo Adiusaha. Mas pasti akan dapat data, dan nama korban-korban atau karyawan yang menjadi korban,"terangnya.
Sementara itu, dr Rizki selaku tim medis IGD Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon, membenarkan pihaknya menangani beberapa korban yang umumnya mengalami luka bakar. (yus)