PARA peneliti di Oxford University, telah menguji hormon stres dalam 274
wanita sehat yang telah secara alami pernah mengalami kehamilan.
Hasil penelitian itu, menunjukkan bahwa semakin kehamilan mendapatkan tekanan, maka tingkat kehamilan pun semakin tertunda.
Hasil penelitian juga menunjukkan, bahwa relaksasi dapat membantu beberapa pasangan untuk segera mendapatkan momongan.
Namun, para peneliti mengatakan bahwa hal itu masih diperlukan penelitian lebih lanjut.
Salah
seorang ahli terkemuka, Dr Cecelia Pyper, mengatakan bahwa penelitian
ini bertujuan untuk memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
kehamilan yang terjadi secara alami.
Menurutnya, ini adalah
penelitian pertama yang menemukan bahwa ukuran biologis tingkat stress
dikaitkan dengan peluang seorang wanita mengalami kehamilan pada bulan
yang sama.
Penanda untuk dua hormon stres, yaitu adrenalin yang
merupakan hormon penentang tubuh, seperti hormon pada saat melakukan
penerbangan.
Selain itu, kortisol yang berhubungan dengan stres kronis, hormon yang diukur dalam air liur.
Wanita
dengan tingkat tertinggi alfa-amilase (indikator tingkat adrenalin)
telah tentang kesempatan berkurang 12% dari hamil selama masa hari-hari
subur dibandingkan dengan mereka yang memiliki tingkat stress terendah.
(*) |
| -
|
|