Kamis, 15 Juli 2010 | 20:09 PANDEGLANG – Sebanyab 15 awak
Kapal Motor (KM) Laangsung Jaya Raya, yang karam di sekitar Pulau
Panaitan, tepatnya di wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten, Selasa (12/7) lalu, dinyatakan selamat.
Ke 15
awak kapal ini, Kamis (15/7), telah dievakuasi dari Pulau Panaitan ke
tempat wisata Pulau Umang, Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang.
Dari
informasi yang dihimpun, 15 awak kapal itu yakni, seorang kapten kapal
yang bernama Achai (46), warga Jelambar, Setia Jaya, Jakarta.
Sedangkan
14 awak kapal lainya warga Sugiwaras, Pemalang, Jawa Tengah, yakni
Wanto (33), Parto (30), Prayit (30), Mulyanto (19), Joko (17), Munari
(30), Iis Atianto (18), Nurahman (33), Yono (17), Dahlan (29), Saritoh
(20), Santoso (19), Abeng (24), dan Daris (29).
Para awak kapal
ini, telah dievakuasi dari Pulau Panaitan sejak pukul 09.00 WIB menuju
ke Pulau Umang. Evakuasi terhadap para korban itu baru berakhir pada
pukul 18.00 WIB. Rencananya, para korban hari in akan dipulangkan ke
Jakarta dengan melalui jalur darat.
Perwira Staf Operasi
Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Banten, Mayor Erry Pratamayoga,
menyatakan, 15 awak kapal itu telah dievakuasi dari Pulau Panaitan
dengan menggunakan kapal milik nelayan.
"Kondisi para korban
semua selamat dan tidak satupun yang terluka,” ujar Mayor Eri Pratama,
saat dihubungi, Kamis (15/7).
Senada dikatakan, Kepala Seksi
Operasi Kantor Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas), Jakarta,
Budiawan, menyatakan.
Ke 15 awak kapal itu, telah menepi ke
Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang. "Tim telah mengevakuasi para awak
kapal itu kelokasi yang lebih dekat di Kecamatan Sumur,” ujar Budiawan.
Namun
Budiawan mengaku belum mendapatkan identitas ke 15 awak kapal itu,
karena proses pendataan masih terus dilakukan. "Bahwa para korban saat
ini dalam keadaan selamat, dan mereka akan segera dipulangkan,” katanya.
Pengamat
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Serang, Masfian
menytakan ketinggian gelombang Banten bagian selatan berkisar 0,8-2,5
meter dengan kecepatan angin 0,3-12 knot atau 24 kilometer per jam.
Untuk
itu, para nelayan dan kapal tongkang harus tetap waspada karena
gelombang cukup tinggi. "Nelayan harus tetap wspada dengan kondisi
cuaca,” katanya.
Seperti diberitakan sebelumnya, kejadian kapal
karam yang menimpa rombongan pemancing ikan ini, pada Selasa (12/7)
berangkat dari Muara Baru, Jakarta Utara, menuju Pulau Panaitan,
Perairan Selat Sunda, untuk memancing.
Saat sedang asik
memancing, sekitar pukul 16.00 WIB, kapal tersebut dihantam ombak besar
dan mengakibatkan bagaian belakang kapal bocor hingga karam. (yus)