Praktik Jual Bangku SD Merebak, Diduga Terjadi di SDN Tangerang 6
2010-07-07, 1:22 AM
Selasa, 6 Juli 2010 | 19:35 TANGERANG - Penerimaan siswa baru (PSB) di SD Negeri (SDN) Tangerang 6, diwarnai isu praktik jual-beli bangku.
Modusnya, oknum yang mengaku dari pihak sekolah tersebut, mendatangi orangtua siswa taman kanak-kanak (TK) dan menjanjikan bakal diterima di sekolah yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani, Kota Tangerang itu.
Oknum itu meminta kompensasi antara Rp 1 juta hingga Rp 1,5 juta kepada calon orangtua siswa.
Lestari, orangtua dari salah satu TK di Kota Tangerang mengaku dirinya dan sejumlah orangtua siswa lain di TK yang sama ditawari oknum yang mengaku dari SD Negeri Tangerang 6 tersebut.
"Saya nggak mau dengan tawaran itu. Anak saya sudah masuk di SD lain. Saya nggak tahu, apakah anak teman saya mau membayar atau tidak,” kata Lestari.
Hal ini pun diakui Usli, suami Lestari. Usli menduga kuat sejumlah siswa yang diterima di SD Negeri Tangerang 6 melalui proses jual-beli bangku.
"Yang saya tahu, masuk sekolah negeri tanpa dipungut biaya. Apa karena SD Negeri Tangerang 6 dianggap sekolah unggulan, lalu untuk bisa masuk sekolah itu harus menyiapkan uang,” ungkapnya.
Untuk diketahui, di Kota Tangerang terdapat sejumlah SD yang dianggap unggulan, sehingga menjadi rebutan para orangtua murid. Sekolah-sekolah yang dianggap unggulan antara lain, SD Negeri Tangerang 6, SD Negeri Sukasari 4, dan SD Negeri Karawaci Baru 1.
Dugaan adanya praktik jual-beli bangku di SD Negeri Tangerang 6 ini juga diungkapkan salah satu orangtua calon siswa, Ana.
Menurutnya, untuk bisa masuk ke SD Negeri Tangerang 6 dimintai uang sekitar Rp 3 juta. Bahkan, tahun lalu ketika anaknya yang lebih tua masuk ke SD Negeri Tangerang 6 juga melakukan hal serupa.
Ironisnya, nama Kepala Dinas Pendidikan, Zaenudin disebut-sebut dalam praktik jual beli bangku ini.
Sementara itu, Kepala SD Negeri Tangerang 6, Ahmad membantah melakukan pungutan. "Tidak benar itu. Saya pun mendengar isu itu. Saya ingin jika ada yang memberi informasi itu, silakan bawa ke saya. Saya mau konfrontir dengan panitia. Saya malah berterima kasih jika ada yang memberi informasi itu,” kata Ahmad melalui telepon genggamnya.
Di tempat berbeda, Kepala Dinas Pendidikan Pemkot Tangerang, Zaenudin mengakui adanya isu praktik jual-beli bangku di SD Negeri Tangerang 6.
"Saya sudah langsung tegur Kepala UPT sekolah itu. Saya pun sudah mengecek langsung ke sekolah itu. Saya minta jika ada warga yang dimintai uang untuk masuk ke sekolah itu, laporkan ke saya. Saya akan beri sanksi berat kepada pihak-pihak yang terlibat. Ini kerjaan oknum yang mengaku-ngaku dari Dinas Pendidikan dan membawa-bawa nama saya,” kata Zaenudin.
Zaenudin menegaskan, dirinya tak akan segan-segan mengeluarkan siswa yang masuk ke SD Negeri Tangerang 6 melalui jalur yang tidak benar.
"Selain yang terlibat saya tindak. Saya pun akan keluarkan siswa yang masuk lewat jalur nggak benar itu. Isu ini merusak suasana yang sudah kondusif,” ungkapnya.
Sementara itu, Sekda Pemkot Tangerang Harry Mulya Zein terlihat terkejut mendengar informasi itu.
Ia pun meminta agar warga untuk tidak mau memberi uang kepada oknum-oknum yang mengaku dari Dinas Pendidikan Pemkot Tangerang. (AM)