Sabtu, 03 Juli 2010 | 16:51 SERANG – Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, pada bulan Juni 2010, Nilai Tukar Petani (NTP) di Banten naik tipis.
Adapun kenaikan NTP itu, yakni mencapai sebesar 101,18 atau naik sebesar 0,33 persen, jika dibandingkan dengan NTP bulan Mei 2010 yang mencapai sebesar 100,84.
Kepala Bidang Statistik Sosial Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, Bambang Luarso menyatakan, dari lima subsektor yang ada, hanya satu subsektor yang mengalami kenaikan, yakni subsektor dari tanaman pangan yang naik sebesar 1,24 persen dari 98,84 menjadi 100,06, sedangkan empat subsektor lainnya mengalami penurunan.
"Keempat subsektor yang mengalami penurunan adalah subsektor hortikultura turun 0,84 persen dari 104,12 menjadi 103,25, subsektor perkebunan turun 0,09 persen dari 104,24 menjadi 104,15, subsektor peternakan turun 0,92 persen persen dari 104,89 menjadi 103,93 dan subsektor perikanan yang juga turun 0,34 persen dari 96,54 menjadi 96,21,”kata Bambang.
Menurutnya, NTP ini merupakan hasil pemantauan harga-harga pedesaan dari empat kabupaten di wilayah Provinsi Banten, seperti Pandeglang, Lebak, Tangerang dan Serang.
Kenaikan NTP Banten bulan Juni 2010 ini, disebabkan karena perubahan indeks harga yang diterima petani lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar petani.
Indeks harga yang diterima petani mengalami kenaikan sebesar 0,98%, yaitu dari 126,37 menjadi 127,60, sedangkan indeks yang dibayar petani mengalami kenaikan lebih rendah sebesar 0,64 persen, dari 125,32 pada bulan Mei 2010 menjadi 126,12, pada bulan Juni 2010.
Menurutnya, pada Juni 2010 terjadi Inflasi di pedesaan sebesar 0,73 persen, dari tujuh kelompok, indeks bahan makanan menjadi pemicu terbesar inflasi pedesaan di Provinsi Banten dengan persentase perubahan 1,80 persen, disusul oleh kesehatan 0,33 persen, sandang 0,23 persen, perumahan 0,07 persen dan pendidikan, rekreasi dan olah raga 0,01 persen. (yus)