Rabu, 30 Juni 2010 | 18:42 SERANG - Data sementara hasil Sensus Penduduk 2010 yang dilakukan Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Banten, jumlah penduduk Banten mencapai 10,6 juta jiwa. Data ini melebihi prediksi awal sekira 9,96 juta jiwa.
"Jumlah yang kita dapat ini, baru angka sementara. Sebab kita (BPS-red) masih melakukan verifkasi data hasil sensus. Kita juga masih melakukan pengolahan data hasil sensus susulan bagi penduduk yang belum terdata pada sensus utama,” kata Kepala Seksi Statistik Kependudukan BPS Provinsi Banten Husin Maulana.
Husin menjelaskan, verifikasi data penduduk agar tidak terjadi data ganda atau hal lain yang menyebabkan data yang disajikan BPS tidak benar.
"Data hasil sensus penduduk ini secara resmi akan kita sampaikan secara nasional pada 16 Agustus,” katanya.
Jumlah penduduk mencapai 10,6 juta jiwa, kata Husin, bukan semata-mata dipicu oleh angka kelahiran, tapi karena ada pendatang.
Dari angka sementara, 54 persen penduduk berada di Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
"Wilayah Tangerang banyak didatangi warga DKI dan Jawa Barat,” terangnya.
Menurut Husin, ada beberapa alasan Banten menjadi salah satu daerah tujuan pendatang, salah satunya industri yang tumbuh di sejumlah daerah di wilayah Banten.
"Sebelum melirik Banten, pendatang mengincar DKI Jakarta. Sejak DKI ada Perda Yustisi mereka mengalihkan perhatian ke Banten,” katanya, seraya mengatakan, proyeksi penambahan jumlah penduduk Banten 2010 yang diprediksi BPS belum mempertimbangkan faktor kedatangan para imigrasi.
"Sebelum Banten menjadi provinsi jumlah pendatang belum banyak. Setelah memisahkan diri dari Jawa Barat, Banten banyak dilirik pendatang,”Husin menambahkan.
Mengenai pertumbuhan penduduk di Tangerang, Gubernur Ratu Atut Chosiyah menyatakan, Tangerang perlu mendapat perhatian dari berbagai pihak, terutama perhatian di bidang keamanan.
"Selain keamanan, daerah padat penduduk rentan masalah sosial dan ekonomi,” kata Atut.(AM)
