Pembangunan JSS, Banten Minta Dilibatkan Keanggotaan Goverment Contract Agency
2010-06-18, 2:48 PM
Jum'at, 18 Juni 2010 SERANG- Pemerintah Provinsi Banten, mengusulkan
agar dilibatkan dalam keanggotaan Goverment Contract Agency (GCA) yang
merupakan lembaga yang dipersiapkan untuk pengembangan kawasan Jembatan
Selat Sunda (JSS).
Sekretaris Daerah Provinsi Banten, Muhadi,
mengatakan usulan tersebut sudah disampaikan Gubernur Banten, Ratu Atut
Chosiyah, dalam rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Perekonomian
Hatta Rajasa di Jakarta, Kamis (17/6) lalu.
"Gubernur
mengusulkan agar kedua provinsi yakni Banten dan Lampug masuk dalam
keanggotaan GCA,” kata Muhadi Jumat (18/6).
Muhadi menjelaskan,
GCA akan dibentuk dengan susunan keanggotaan dari sejumlah kementerian
terkait, seperti Kementerian Koordinator Perekonomian, Kementerian
Pekerjaan Umum, Kementerian Perhubungan. Menurut dia, GCA akan dibentuk
melalui Peraturan Presiden (Perpres) tentang Badan Penyelenggara
Pembangunan JSS.
Pemprov Banten juga mengusulkan agar perusahaan
yang menang tender JSS melibatkan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD)
Provinsi Banten.
"Dengan melibatkan BUMD diharapkan membantu
terhadap peningkatan ekonomi lokal, kata Muhadi.
Mengenai
pemnacangan tiang pancang (Ground Break) JSS paling lambat akan
dilaksanakan pada 2014. "Mudah-mudahan pada 2013 sudah bisa
dilaksanakan,” katanya.
Mengenai titik tiang pancang, Muhadi
menyatakan hingga kini menunggu hasil studi kelayakan (feasibility study
dan Detail Enginering Desain)-nya.
Ia menyatakan, penetapan
titik pancang didasarkan pada berbagai kajian menyangkut struktur
lempengan tanah dan kepadatan penduduk.
"Kami tidak bisa
mengusulkan lokasinya karena penetapannya tergantung hasil feasibility
study dan Detail Enginering Desain,” tegas Muhadi.
Sebelumnya,
Gubernur mengusulkan, dalam pengembangan kawasan JSS agar menjadi satu
kesatuan dengan pengembangan kawasan yakni pembangunan Bandara Udara
Banten Selatan (Bansel) di Pandeglang, Pelabuhan Internasional
Bojonegara (PIB), Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Atut
menambahkan, selain juga harus jadi satu kesatuan dengan pengembangan
kawasan infrastruktur lain, seperti jalan tol, jalur rel kereta api
double track, dan pembangunan jalan nasional.
Menurutnya, dengan
adanya Jembatan Selat Sunda, kedua provinsi akan melakukan pengembangan
potensi wisata dan perekonomian lainya yang menunjang JSS.
"Hal
tersebut juga akan membuat sektor industri tidak hanya berpusat di Pulau
Jawa,'ujarnya. (yus)