Sinar Banten Online



File Catalog
Main | Registration | Login

Main » Files » Serang

Narkotika Menjerat Siswa SD
2010-06-21, 1:06 PM

Senin, 21 Juni 2010
SERANG – Penyalahgunaan narkotika di Provinsi Banten, sudah mengkhawatirkan. Berdasarkan data Badan Narkotika Provinsi (BNP) Banten, dari kasus yang tercatat berdasarkan tingkat pendidikan, penyalahgunaan narkotika sudah menjerat anak-anak sekolah dasar (SD), selain SLTP, SLTA, dan mahasiswa.

Misalnya pada 2009, penyalahgunaan narkotika ada 661 kasus dengan 868 tersangka. Dari kategori pendidikan tersangka yaitu 54 siswa SD, 136 siswa SLTP, 649 siswa SLTA, 17 mahasiswa, lain-lain ada 12 orang.

Bila dilihat dari status, 259 pengedar dan 609 pemakai. Sementara Januari-Mei 2010 ada 232 kasus.

Dari 316 tersangka, 27 adalah siswa SD, 71 siswa SLTP, 185 siswa SLTA, 26 mahasiswa, 7 orang lain-lain. Dari jumlah itu diperoleh keterangan bahwa ada 140 pengedar dan 176 pemakai.

Sekretaris BNP Banten, Suroto menjelaskan, penyalahgunaan narkotika sudah memprihatinkan karena hampir semua lapisan masyarakat terkena imbasnya. Bahkan ada kasus narkotika di pondok pesantren dan sekolah.

"Intinya harus diperangi oleh semua kalangan. Bila tidak maka generasi muda akan hancur. Semua lapisan masyarakat harus bekerja sama memerangi kasus ini, mulai dari orangtua, guru, ulama, pemuda, aparat penegak hukum, LSM, termasuk media,” kata Suroto.

Dipaparkan, dulu Indonesia dilirik pengedar narkotika sebagai negara tujuan, kini dilirik sebagai negara industri narkotika.

Hal ini seiring dengan ditemukannya berbagai pabrik narkotika, termasuk di Banten.

"Banten ini daerah transit antara Jakarta sebagai ibukota negara dengan Pulau Sumatera. Jadi sangat memungkinkan pengedar melakukan transaksi di Banten. Apalagi Bandara Internasional Soekarno-Hatta ada di Banten,” papar Suroto.

Disinggung upaya Pemprov Banten memerangi penyalahgunaan narkotika, Suroto mengaku, Pemprov masih kekurangan anggaran, bahkan untuk terapi saja tak punya tempat.

Karena itu pangkal pencegahan ada masyarakat, terutama keluarga. "Jangan sampai ibu dan bapaknya sibuk kerja, anaknya malah jadi pemakai. Ini jangan sampai terjadi. Orangtua harus berani memeriksa HP dan tas anaknya,” ungkapnya.

Dijelaskan, korban penyalahgunaan jelas akan menjadikan keluarga atau penggunanya jadi miskin. Sudah kecanduan mau tak mau harus membeli dengan mengeluarkan uang banyak.
"Untuk menyambut Hari Anti-Narkotika Internasional, kami menggelar jalan santai pada 26 Juni mendatang di Alun-alun yang terbuka untuk umum. Di sana kami mengajak masyarakat untuk turut serta memerangi penyalahgunaan narkotika,” jelasnya.

Pada bagian lain, Program Officer Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Provinsi Banten, M Arif Mulyawan mengatakan, berdasarkan laporan penemuan kasus di Banten, jumlah penderita HIV dan AIDS yang termasuk pengguna narkotika suntik (penasun) pada 2009 sebanyak 39 orang dari jumlah penderita HIV dan AIDS sebanyak 105 orang.

Dari jumlah 39 penasun, paling banyak berasal dari Kabupaten Tangerang. ”Penasun didominasi laki-laki,” ujar Arif di kantor Setda Provinsi Banten.

Arif mengatakan, penderita HIV dan AIDS penasun pada 2009 menurun dibanding 2008. Pada 2008, penderita HIV dan AIDS penasun sebanyak 86 orang dari total penderita HIV dan AIDS 177 orang.

Sama seperti 2009, penasun paling banyak berasal dari Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang.

Arif mengatakan, 53 persen penasun merupakan faktor penyebab HIV dan AIDS. ”Karena mereka biasanya share suntikan atau suntik bersama-sama,” terangnya.

Selain penasun, ganja merupakan zat adiktif yang cukup dominan di Banten. Sedangkan, shabu dan ekstasi jarang ditemukan.

Ia mengungkapkan, cukup banyak penasun yang melakukan konsultasi ke KPA.

Mereka datang untuk mencari tahu cara pengobatan dan akses layanan untuk rehabilitasi. Kata dia, lebih mudah mendata pecandu narkotika ketimbang pekerja seks komersial (PSK).

”Pecandu narkotika merupakan mata rantai. Kita bisa tanya pecandu yang datang ke KPA. Dia biasanya pakai dengan siapa saja. Nanti dari temannya itu kita bisa tanya lagi dia share dengan siapa lagi. Begitu seterusnya,” ulas Arif.

Secara fisik, lanjut dia, tidak ada perbedaan antara pengguna narkotika dengan yang tidak.
Namun, khusus penasun dapat terlihat adanya bekas suntikan di tangan atau malah ada goresan silet di tangan.

Penasun perempuan jarang menyuntikkan putau di tangan, tapi di paha atau di dekat payudara.

”Bisa juga terlihat dari mata cekung dan tidak cerah. Apabila penasun mengalami sugesti, biasanya terciri dari hidungnya yang digosok-gosok,” ungkap Arif. (yus)
Category: Serang | Added by: sinarbanten
Views: 585 | Downloads: 0 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form
Section categories
Serang [94]
Cilegon [99]
Pandeglang [37]
Lebak [75]
Tangerang [32]
Rangkasbitung [55]
Nasional [34]
Selebritis [26]
Tips [9]
Teknologi [6]
Search
Our poll
Menurut Anda apakah Ariel & Luna, AKAN mengakaui video yg saat ini santer di tudingkan ...???
Total of answers: 12
Tag Board
Site friends
  • Create a free website
  • Your Online Desktop
  • Free Online Games
  • Video Tutorials
  • All HTML Tags
  • Browser Kits
  • Statistics

    Pengunjung hari ini: 1
    Pengunjung: 1
    Admin: 0
    Copyright MyCorp © 2024