Selasa, 13 Juli 2010 ANYER - Pemerintah Provinsi
Banten, akan menjadikan Mercusuar Anyer sebagai ikon wisata di kawasan
Anyer-Carita, sebagai daya tarik tersendiri kepada wisatawan asing
maupun domestik yang berkunjung ke kawasan tersebut.
"Kami sedang
mewacanakan mercusuar yang terletak di Desa Cikoneng, atau di Pantai
Anyer Kidul ini ditetapkan sebagai ikon wisata, karena memiliki sejarah
yang dapat dijual khususnya kepada wisatawan asing," kata Kepala Dinas
Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banten Egy Djanuiswati di Serang,
beberapa waktu lalu.
Terkait hal itu, pihaknya kini mencoba
membenahi mercusuar tertua ke dua di Indonesia itu, dengan tanpa merubah
bentuk aslinya dan dikemas dengan berbagai informasi yang berhubungan
dengan sejarah mercusuar itu sendiri, serta informasi lain yang
berkaitan dengan pariwisata.
Ia menambahkan, di sekitar mercusuar
tersebut juga akan dikemas dengan menampilkan berbagai kesenian khas
Banten pada hari-hari libur atau hari-hari tertentu, seperti permainan
angklung atau atraksi debus.
Selain menampilkan kesenian, juga
disajikan berbagai makanan khas Banten di tiap-tiap hotel dan restoran
di sekitarnya, dalam bentuk wisata kuliner, seperti sate bandeng atau
nasi bakar.
Menurut Egy, wacana menjadikan mercusuar sebagai ikon
wisata dan menampilkan berbagai hiburan tradisional serta makanan
tradisional, adalah upaya pemerintah provinsi dan instansi terkait
lainnya dalam meningkatkan kunjungan wisatawan ke Banten.
Banten
2010, menargetkan dapat dikunjungi sekitar 27 juta wisatawan, baik asing
maupun lokal.
Bangunan mercusuar Anyer ini terletak di Pantai
Anyer Kidul, sekitar 38 km dari kota Serang.
Bangunan mercusuar
yang ini, didirikan pada tahun 1885 pada masa Raja Willem III, seperti
yang tertulis dalam prasasti yang terdapat di atas pintu masuk menara.
Mercusuar
ini adalah bangunan pengganti menara yang pernah ada sebelumnya yang
hancur pada tahun 1883, akibat letusan Gunung Krakatau.
Sisa
pondasi mercusuar lama, masih terlihat di bibir pantai yang terdiri atas
struktur bata.
Mercusuar ini memiliki ketinggian 75,5 meter yang
terbagi menjadi 18 lantai, di setiap lantai terdapat tangga untuk
menuju ke lantai berikutnya.
Terdapat jendela di setiap lantai,
dan di lantai teratas (18) terdapat lampu suar dengan penutup setengah
bola yang dapat berputar 360 derajat.
Bangunan ini tersusun atas
lempengan-lempengan baja, tepat di tengah menara terdapat rongga
berbentuk silinder yang memanjang sampai ke atas mercusuar yang biasa
digunakan sebagai jalan untuk menarik sambungan kabel dari bawah.
Mercusuar
Anyer, dikenal juga sebagai titik nol kilometer jalan pos
Anyer-Panarukan, yang dibuat atas perintah Gubernur Jenderal Deandels
sepanjang kurang lebih 1000 km.
Jalan ini hanya dikerjakan dalam
waktu satu tahun, dengan mengorbankan ribuan rakyat Banten yang
dijadikan pekerja rodi. (yus)