Senin, 28 Juni 2010 | 18:05 SERANG - Kasus
penderita penyakit HIV/AIDS di Provinsi Banten tahun ke tahun
meningkatkan, sehingga masyarakat perlu melakukan tindakan pencegahan
sejak dini dengan melibatkan semua pihak.
"Jumlah penderita
HIV/AIDS tahun 2009 sebanyak 1.384 orang, dan meningkat tahun 2010
mencapai 1.684 orang,"ujar Ketua Komisi Penanggulangan HIV/AIDS (KPA)
Provinsi Banten Arief Mulyawan, Senin (28/6).
Arief mengatakan,
sebagian besar penyebaran virus HIV/AIDS melalui jarum suntik para
natkotika karena mereka lebih cepat menularkan pada orang lain,
termasuk isteri menjadi korban.
Saat ini, sekitar 10 ibu rumah
tangga positif mengidap penderita HIV/AIDS, dan penularan lainnya,
melalui hubungan seks bebas lawan jenis maupun kelainan seks.
Karena
itu, penanggulangan HIV/AIDS harus melibatkan semua pihak termasuk
pemerintah daerah, aparat, tokoh agama, pers, dan organisasi
kemasyarakatan.
Menurut dia, penyebaran HIV/AIDS di Banten tentu menjadi ancaman serius dan mengkhawatirkan generasi penerus.
Selama
Juni 2010, kata dia, jumlah penderita HIV/AIDS mencapai 1.684 orang, di
antaranya HIV sebanyak 1.320 orang, dan AIDS 364 orang.
Sedangkan penderita HIV/AIDS yang meninggal dunia sebanyak 86 orang. "Saya kira kasus HIV/AIDS terus meningkat dibandingkan tahun 2008 lalu," katanya.
Dia menyebutkan, jumlah penderita HIV/AIDS sejak 1998 sampai 2009, mencapai 1.133 orang dan AIDS 251 orang.
Jumlah
penderita yang dilaporkan meninggal, sebanyak 54 orang dan terdapat
empat bayi di antaranya, karena orang tua mereka positif terserang
HIV/AIDS.
Penyebaran HIV/AIDS saat ini, penderita bukan hanya
kalangan orang dewasa, melainkan bayi dan anak usia bawah lima tahun
(balita) juga terkena.
Diprediksikan jumlah penderita HIV/AIDS di Banten terus meningkat termasuk Kabupaten Lebak dan Pandeglang.
Bahkan, angka estimasi penderita HIV/AIDS di Banten mencapai 6.000 kasus. Saat
ini, lanjut dia, Banten merupkan daerah rawan peredaraan narkoba dan
prostitusi terselubung sehingga sangat berpotensi penyebaran virus
HIV/AIDS.
Sementara itu, Ketua Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat
(PKBM) Bina Insani Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, Nurmanah mengatakan,
untuk mencegah penyebaran virus HIV/AIDS, pihaknya menyelenggarakan
penyuluhan tentang bahaya pengguna atau pemakai narkotika karena bisa
menimbulkan penularan virus HIV/AIDS.
"Sebagian besar penderita HIV/AIDS mereka pemakai narkoba jarum suntik," katanya. (yus)