Rabu, 23 Juni 2010 SERANG - Pangdam Jaya,
Mayjen TNI Darpita Pudyastungkoro, menegaskan wacana tentang pemberian
hak pilih kepada anggota TNI, sebaiknya disikapi secara arif.
Namun
begitu, pihaknya menyatakan, agar rencana pemberian hak suara bagi TNI
dikaji secara mendalam, agar tidak melahirkan dampak negative
dikemudian hari.
"Sebagai warga Negara kita harus taat pada
aturan dan mengikuti sebuah keputusan. Ini harus dikaji matang-matang,”
kata Darpita Pudyastungkoro, usai bersilaturahmi kepada Gubernur
Banten.Ratu Atut Chosiyah, Rabu (23/6).
Pangdam Jaya yang
didampingi Danrem 052 Wijayakrama, Kol (Inf) Samsul Hutabarat, dan
Danrem 064 Maulana Yusuf, Kol (Inf) Endro Warsito, serta para perwira
tinggi TNI dari Kodam Jaya, menyatakan TNI itu eksistensinya adalah
soliditas.
"Jangan latah-latahan, jangan gegabah. Karena eksistensi TNI adalah kesolidan,” tegasnya.
Disinggung tentang tingginya kerawanan jika TNI diberikan hak suara, Ia menyatakan konflik bisa saja terjadi.
"Ya, kemungkinan dar der dor bisa saja terjadi. Kan namanya juga kemungkinan. Makanya perlu dipikirkan secara matang,” katanya.
Pangdam
menyatakan, dirinya sengaja datang menemui Gubernur Banten, karena
sebagian dari wilayah Banten berada pada pengawasan Pangdam Jaya, yakni
wilayah Tangerang.
Bahkan di Tangerang lah salah satu obyek
vital, yakni Bandara Sukarno Hatta."Ini jadi kebanggan, Banten memiliki
salah satu obyek vital. Potensi rawannya sangat tinggi, kita harus
sering-sering berkoordinasi dan kerjasama yang baik dalam
mengamankannya. Karena yang bertugas mengamankan, bukan hanya aparat,
tapi juga seluruh masyarakat,” katanya.
Sementara, Gubernur Banten, Ratu Atut Chosiyah, menyampaikan ucapan terima kasih atas berbagai bantuan yang diberikan Pangdam.
"Saya
menyaksikan dengan mata kepala sendiri, para TNI dari Kodam Jaya bahu
membahu membantu korban situ gintung. Dari sebuah lokasi yang amat
tidak layak dihuni, menjadi tempat yang layak huni. Pengerjaannya hanya
dua hari saja, ini luar biasa. Kami atas nama pemerintah amat
terbantu,”ujar Mayjen TNI Darpita Pudyastungkoro. (yus)