Sabtu, 17 Juli 2010 | 00:15 SERANG - Badan Anggaran (Banang) DPRD Kabupaten Serang, mencurigai ada
rekening fiktif senilai Rp 2 miliar di Bank Serang.
Dana tersebut
tidak bisa dipertanggungjawabkan pengeluarannya oleh pihak pimpinan
bank.
Muhajir, anggota Banang, mengungkapkan, rekening yang
diduga fiktif tersebut, diketahui saat rapat Banang dengan pimpinan Bank
Serang di gedung DPRD, kemarin.
"Hasil rapat ternyata pimpinan
bank tidak bisa menjelaskan secara rasional ke mana larinya uang Rp 2
miliar tersebut. Laporannya tidak jelas. Ini membuat kami menyimpulkan
bahwa rekening tersebut patut dicurigai,” kata Muhajir usia rapat.
Menurut
politisi Gerindra ini, kecurigaan Banang, bermula ketika menemukan ada
ketidakcocokan antara laba yang tertera di laporan hasil pemeriksaan
(LHP) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dengan transaksi di kas bank.
"Di
LHP laba tertera Rp 7 miliar tapi ternyata di kas hanya ada Rp 5
miliar. Nah, kita mempertanyakan ke mana laba yang mencapai Rp 2 miliar
itu,” kata Muhajir.
Kata Muhajir, Dewan akan kembali
mengagendakan pertemuan dengan pihak bank untuk meminta penjelasan
lanjutan terkait transaksi dana tersebut.
"Bank Serang kan
diberikan modal oleh APBD, selayaknya diawasi dengan ketat oleh Dewan.
Meski sudah ada lembaga pengawas bank tapi belum berperan efektif,”
katanya.
Menurut Muhajir, pihak bank harus mempertanggungjawabkan
aliran dana Rp 2 miliar kepada masyarakat, karena selama ini modalnya
dibantu APBD yang merupakan uang dari pajak dan retribusi.
"Masyarakat
berhak mempertanyakan kepada pihak bank,” ujarnya.
Pengawas
sekaligus mantan Direktur Bank Serang, Rasmin, mengatakan dana Rp 2
miliar yang dicurigai Dewan adalah uang yang digelapkan salah satu oknum
pegawai Bank Serang Unit Kragilan pada tahun 2006 dan 2007.
"Sebetulnya
uang senilai Rp 2 miliar itu akibat penggelapan oknum Bank Serang di
Unit Kecamatan Kragilan yang rencananya akan kita gantikan dari kas
bank,”kata Rasmin melalui sambungan telepon selular.
Menurut
Rasmin, penggantian akibat penggelapan tersebut menjadi tanggung jawab
pihak bank yang dananya mengambil dari kas.
"Dananya sudah ada,
tapi belum bisa kita cairkan,” kata Rasmin seraya mengatakan telah
memecat pejabat Bank Serang yang melakukan penggelapan. (yus)
Sabtu, 17 Juli 2010 | 23:19 SERANG -
Satuan Koordinasi
Pelaksanaan (Satkorlak) Provinsi Banten, mencatat ada 93 daerah rawan
banjir yang tersebar di kabupaten/kota di Banten.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 20:29
SERANG – Sebanyak 2.917 tabung gas
tanpa Standar Nasional Indonesia (SNI) ditemukan di Banten.
Kepala
Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Banten,
Hudaya Latuconsina menyatakan, dari hasil inspeksi mendadak (Sidak)
Disperindag kabupaten/kota, jumlah tabung gas 3 kg tidak ber-SNI yang
terdata, hingga saat ini mencapai 2.917.
"Tetapi kami menduga
tabung tidak ber-SNI jumlahnya masih ada,” ujarnya.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 20:10
SERANG - Mayat wanita tanpa
busana dan identitas, ditemukan di penyimpanan bak mobil truk, di
Kampung Malandang, Desa Kalodran, Kecamatan Walantaka, Kota Serang,
banten, Jumat pagi (6/7).
Mayat wanita yang ditemukan sekitar
pukul 10.00 WIB itu, diperkirakan berumur 30 tahun, dan belum diketahui
penyebab kematiannya.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 18:49
SERANG – Kepala Kejaksaan Tinggi
Banten, Joko Subagyo menyatakan kekecewaannya terhadap proses penuntasan
kasus korupsi dana perumahan (DP) Rp 14 miliar.
Jum'at, 16 Juli
2010 |
16:52 SERANG – Sebanyak 22 bankan di Banten, siap
mengikuti Banten Banking Expo yang digelar di Alun-alun Barat Kota
Serang, pekan depan Rabu-Kamis (21-22/7).
Rabu, 14 Juli 2010 | 15:30
SERANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten,
dinilai banci dalam menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), yang mensinyalir adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintah Provinsi Banten tahun 2009 lalu
yang berindikasi terdapat kerugian daerah senilai Rp 13,08 miliar.
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:09
SERANG - Derasnya desakan penyelidikan atas temuan LHP BPK
atas pengelolaan keuangan Pemprov Banten, membuat Kejaksaan Tinggi
(Kejati) setempat segera mengambil langkah kongkrit.
Selasa, 13 Juli 2010
ANYER - Pemerintah Provinsi
Banten, akan menjadikan Mercusuar Anyer sebagai ikon wisata di kawasan
Anyer-Carita, sebagai daya tarik tersendiri kepada wisatawan asing
maupun domestik yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Senin, 12 Juli 2010 | 18:47
SERANG
– Ketua DPRD Kabupaten Serang, Fahmi Hakim mengatakan, bahwa pihaknya
akan segera memanggil manajemen PT Sulfindo. Pemanggilan terhadap
petinggi perusahaan, untuk dimintai keterangan terkait ledakan tangki
kimia Jumat pekan lalu.
Senin, 12 Juli 2010 | 16:32
SERANG - Aksi unjukrasa
desakan penuntasan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Rp13,8 miliar oleh mahasiswa yang tergabung dalam
Komunitas Soedirman (KMS) 30 di halaman gedung DPRD Banten, Senin pagi
(12/7) berakhir rusuh.
Dari pantauan, kerusuhan berawal dari
keinginan pengunjukrasa melakukan orasi di bawah tiang bendera dalam
halaman gedung DPRD Banten, namun mereka dilarang oleh puluhan petugas
Dalmas Polres serang, sehingga terjadilah aksi pengusiran paksa oleh
polisi.
Seluruh pengunjukrasa dipaksa keluar dari dalam halaman
gedung DPRD Banten dengan cara dipiting lehernya, bahkan seluruh
atribut untuk melakukan aksi dirampas dan dibuang, kecuali panji-panji
milik KMS 30.
Meski demikian, tidak ada yang terluka dalam
kejadian tersebut, hanya saja salah seorang pengunjukrasa mengamuk,
saat peci (kopyah) miliknya jatuh dan terinjak-injak polisi.
"Ini
jelas sudah melecehkan agama, peci yang biasa saya pakai untuk sholat
diinjak-injak. Jelas,ini adalah penodaan dan anarkisme,” kata Dirman,
salah seorang pengunjukrasa.