Kamis, 22 Juli 2010
| 16:05 SERANG – Di hari keempat pelaksanaan Kejurnas Polri Cup yang digelar
dalam rangka memperingati HUT ke-64 Bhayangkara dan HUT ke-50 Perbakin,
di Lapangan Menembak Senayan, Jakarta Pusat, kemarin, Banten hanya mampu
meraup satu perunggu.
Medali tersebut disumbangkan penembak pria
junior Banten, Sipron, setelah mengumpulkan 611 poin.
Sedangkan
penembak wanita Banten, yang juga masuk final di nomor air pistol, Esti
S, harus puas di urutan kelima dengan 316 poin.
Menanggapi hasil
ini, Manajer Tim Menembak Banten, Deden Syaiful Achyar, mengaku bangga.
"Hasil
yang diperoleh Sipron sudah bisa kami prediksi sejak awal. Ini
menandakan keseriusan ia berlatih selama ini membuahkan hasil yang
maksimal,” papar Deden.
Terkait hasil yang diperoleh Esti, ia
menjelaskan, Esti sebenarnya mampu mengimbangi penembak lainnya.
Namun,
karena kendala pistol yang digunakan masih jenis pasopati ex pindad
maka dia tak mampu berbicara banyak.
"Jelas saja kita kalah.
Bayangkan, lawan menggunakan pistol kaliber dunia yang harganya 12 kali
lipat dari pasopati. Sedangkan kita, masih mengandalkan senjata yang
seadanya. Bahkan Sekjen PB Perbakin pusat Edi Susilo menyampaikan
langsung kepada saya, bahwa kualitas penembak kita sangat baik. Hanya
persoalan senjata saja yang menjadi kendala,” keluh Deden.
Deden
menambahkan, pihaknya berharap ini juga jadi catatan khusus bagi KONI
Banten dan Pemprov Banten untuk terus mengupayakan peningkatan olahraga
di Banten.
"Baik peralatan, tunjangan atlet, dan lain-lainnya
harus lebih diperhatikan,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum
Pengprov Perbakin Banten, Iyus Suptandar bersyukur. "Penembak Banten
sudah ada yang mampu meraih medali. Saya hanya berharap semua penembak
Banten lainnya yang masih bertanding, dapat fokus pada pertandingan. Ini
peluang bagus bagi mereka semua untuk bisa berprestasi di tingkat
nasional,” kata Iyus.
Banten masih berpeluang menambah pundi
medali di Kejurnas Kapolri Cup. Pasalnya, beberapa penembak andalan
Banten belum terjun. Yakni Theodora (match wanita), Mursyam, Biantoro
(match pria), dan M Budhi (shilhuette). (yus)
Rabu, 21 Juli 2010
| 20:09
SERANG - Aliansi Mahasiswa Peduli Rakyat (Ampera) Provinsi Banten,
menuding Gubernur Banten, Ratu Atut Choisiyah, merupakan otak dibalik
temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI dalam laporan hasil
pemeriksaan pengelolaan keuangan Pemprov Banten sehingga mengakibatkan
kerugian daerah Rp13,08 miliar.
Rabu, 21 Juli 2010 | 10:48 SERANG –
Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten,
berjanji akan menuntaskan
kasus suap Rp 1,5 miliar kepada anggota DPRD Pandeglang periode
2004-2009, dan kasus dugaan korupsi penggunaan pinjaman daerah Pemkab
Pandeglang ke Bank Jabar Banten Cabang Pandeglang sebesar Rp 200 miliar
tahun 2006.
Selasa, 20 Juli
2010 | 23:15 SERANG - Sudianto (55), warga Tanjung Priok, Jakarta,
Selasa (20/7)
ditangkap aparat Polsek Kramatwatu, Serang, di rumah saudaranya di
Kramatwatu, Kabupaten Serang.
Selasa, 20 Juli 2010 | 23:12 SERANG -
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP)
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
yang menemukan adanya penyimpangan dana APBD Banten tahun 2009 sebesar
Rp13,8 miliar dari Dinas Bina Marga dan Tata Ruang, Dinas Kesehatan, dan
Dinas Pendidikan,mulai diselidiki Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten.
Senin, 19 Juli
2010 | 22:05 SERANG -
Empat terdakwa korupsi bantuan perkuatan permodalan koperasi
sebesar Rp4,8 miliar, Sadeli, Sukria, Hatami dan Doddy, oleh Jaksa
Penuntut Umum (JPU) dituntut masing-masing dengan hukuman 5 tahun dan 8
bulan, denda Rp200 juta, subsider kurungan 1 tahun, serta diharuskan
membayar uang perkara sebesar Rp5000,-.
Hal tersebut terungkap
dalam sidang di Pengadilan Negeri (PN) Serang, Senin (19/7), dipimpin
hakim Martini Marja, didampingi dua anggotanya, Ucu Jaya Sarjana, dan
Toto Ridarto. Sementara empat terdakwa, didampingi kuasa hukumnya, Anwar
Supena.
Senin, 19 Juli 2010 | 21:05
SERANG - Halili (39), ketua Rukun Tetangga (RT) 028/06, Perumahan Puri
Citra, Desa Pipitan, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, Banten, terpaksa
berurusan dengan hukum, lantaran tertangkap oleh petugas Reskrim Polsek
Walantaka, saat sedang berjudi bersama lima warganya.
Selain
ketua RT, polisi juga berhasil mengamankan tersangka lima warganya saat
judi domino di rumah salah seorang warganya di Blok F2.
Dari
lokasi penggerebekan, polisi mengamankan uang sebesar Rp 630 ribu yang
digunakan dalam permaianan berjudi, 1 set kartu domino serta karpet yang
digunakan alas berjudi.
Senin, 19 Juli 2010 | 20:07 SERANG – PT
Pertamina (Persero) hingga
kini belum bisa menarik
peredaran tabung gas elpiji ukuran 3 kilogram yang tidak memiliki
Standar Nasional Indonesia (SNI).
Hal tersebut karena PT
Pertamina (Persero) (dahulu bernama Perusahaan Pertambangan Minyak dan
Gas Bumi Negara) adalah sebuah BUMN yang bertugas mengelola penambangan
minyak dan gas bumi di Indonesia, baru akan menghilangkan tabung gas
elpiji non - SNI dari peredaran pada 2012 mendatang.
Minggu, 18 Juli 2010 | 21:12
SERANG - Gelombang laut di perairan Selat Sunda wilayah Utara, mencapai
ketinggian 2,5 sampai 4 meter. Hal tersebut, sangat membahayakan bagi
nelayan tradisional yang menggunakan perahu kecil.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Serang,
meminta para nelayan di kawasan tersebut untuk waspada.
Cuaca ekstrem di lautan tersebut juga diperediksi akan berlangsung
sampai pertengahan Agustus 2010.
Hal
tersebut disampaikan petugas Badan Meteorologi
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Serang, AbdulMutholib.
Minggu, 18
Juli 2010 | 21:01 SERANG –
Penjabat Walikota Tangerang Selatan (Tangsel), Muhammad Shaleh,
diberhentikan dari jabatanya oleh Menteri Dalam Negeri, Gamawan
Fauzi, sebagai Walikota Tangsel, Minggu (18/7).
Shaleh
diberhentikan, karena masa jabatanya sebagai penjabat walikota Tangsel,
sudah berakhir dan tidak bisa kembali diperpanjang.
Pemberhentian
Shaleh ini, ditandai dengan dilantiknya penjabat walikota baru, yakni
Eutik Suharta yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Tenaga Kerja
dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten.
Minggu, 18 Juli 2010 | 12:09
SERANG - Akibat cuaca buruk yang
terjadi beberapa hari ini, produksi ikan tangkap yang tersedia di Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) di Desa Lontar, Kecamatan Tirtayasa, menurun
drastis.
Bahkan, ketersediaan ikan diprediksi bakal langka
apabila beberapa hari ke depan kondisi cuaca belum membaik.
Menurut
Koordinator Pemasaran TPI Lontar, Akhmad Boy, pada kondisi normal hasil
tangkapan ikan yang dikumpulkan ratusan nelayan ke TPI mencapai dua ton
per hari.
Tapi sejak kondisi cuaca memburuk beberapa hari
terakhir ini turun drastis hingga hanya mampu menghasilkan sekira
setengah ton.