Rabu, 21
Juli 2010 | 23:02 JAKARTA - Enno Lerian tersandung masalah. Gara-gara berani berbikini di
film Selimut Berdarah, mantan penyanyi cilik ini dikecam Front Pembela
Islam (FPI).
"Dalam film ini ada pemain yang dulu pernah jadi
artis cilik, Enno Lerian. Dari artis cilik, kemudian sering memakai
jilbab, kini membuka jilbab. Memangnya dia dibayar berapa juta sampai
mau memperlihatkan aurat. Ini kan bisa menggugah syahwat penonton dan
merusak moral,"kata ketua DPD-FPI DKI Jakarta, Habib Salim Umar Alattas,
kemarin.
FPI memprotes Enno berbikini karena khawatir efek dari
film tersebut di masyarakat. "Kalian bayangkan, dengan banyak film
seperti ini, pemerkosaan banyak di mana-mana. Terakhir kita lihat di
Surabaya. Semuanya itu akibat film esek-esek," tudingnya.
Habib
Salim menegaskan, bahwa film yang memancing syahwat semacam itu harus
diberantas.
"Kalau sudah seperti itu kan nantinya akan
berbenturan dengan norma masyarakat. Apalagi, dalam waktu dekat ini mau
bulan suci Ramadan. Bagaimana coba," katanya.
Meski memprotes
keras, FPI tak mau melakukan sweeping terhadap film ini.
"Kita
enggak akan sweeping. Kita mau cari yang halal-halal saja. Sebenarnya
hari ini kita mau turun langsung ke lapangan, tapi kita ingin mencari
data yang kuat. Supaya nanti kita tegur bisa mengena langsung,"
bebernya.
Bila nanti apa yang disampaikan FPI tidak mendapat
respons dari produser film KK Dheeraj, barulah FPI akan menggelar
demonstrasi seperti yang sudah-sudah.
"Nanti kita demo dan
datangi ke kantornya dengan massa yang sangat banyak. Tentunya dengan
kekuatan massa, seperti ibu-ibu majelis taklim. Pokoknya yang ngikutin
kita adalah orang yang beriman," tandasnya. (*)
Rabu, 21
Juli 2010 | 23:00 JAKARTA-
Penjara yang tidak nyaman
akankah membuat efek jera. Ternyata
tidak. Terbukti, pemain sinetron Revaldo, kembali ditangkap polisi dalam
kasus narkoba. Kali ini dia kedapatan membawa narkoba jenis sabu
sebanyak 50 gram.
Hal
tersebut diungkapkan Kabid Humas Mabes
Polri, Kombes Poliri Boy Rafli, di Jakarta Rabu (21/7)."Barang buktinya
ada sabu 50 gram,"kata Boy.
Rabu, 21 Juli 2010 | 19:44 JAKARTA
- Sudah tahu ditentang istri sah Raul Lemos, Krisdayanti (KD)
malah semakin mengumbar mesra. Dalam jumpa pers hari ini, Raul mengecup
bibir KD dan memamerkan kalung berinisial 'RY'.
KD dan Raul
menggelar jumpa pers di Excelsior Cafe, Jalan Radio Dalam Raya, Jakarta
Selatan, Rabu (21/7/2010). Sepanjang berbicara dengan wartawan, keduanya
terus menerus bergandengan tangan. Bahkan di tengah jumpa pers, Raul
mencium bibir KD.
Selasa, 20 Juli 2010 | 22:25 JAKARTA - Sechah Salem Sagran
alias Atha, mengaku sangat kecewa dengan
apa yang diperlihatkan sang suami, Raul Lemos, dan Krisdayanti (KD).
Senin, 19 Juli 2010 | 20:05 Belum lama ini wajah para
pangeran dibuat tersipu malu-malu menyaksikan kebaya Julia Perez yang sobek sewaktu
mendengarkan
sumpah pemberian gelar Kraton, kini giliran
Syahrini dibuat mengenakan kebaya dan berjalan
merangkak di Bangsal Kansetanan (8/7). Jika Jupe meraih gelar Nyi Mas
Ayu Tumenggung, Syahrini mendapat gelar Kanjeng
Mas Ayu oleh Kraton Surakarta
Hanidingrat.
Pengageng Sasana Pustaka Kanjeng Gusti Hayo
Puger
memimpin langsung pemberian gelar untuk pasangan duet Anang Hermansyah
tersebut. Prosesi berlangsung sederhana, khidmat dan singkat. Syahrini
didampingi oleh beberapa kerabatnya. Tidak jauh beda dengan prosesei
Jupe Syahrini pun juga harus menyatakan kesediannya mengemban amanat
sebagai kerabat.
Ia juga
mendengarkan pembacaat surat keputusan dan
wejangan serupa sumpah. Seusai prosesi, Syahrini menyatakan sebagai
generasi muda akan ikut melestarikan budaya bangsa. "Kalau bukan kita,
siapa lagi," tandasnya.
Ingatkah
anda bahwa ini bukan kali pertama atatu kali
ke dua Kraton Surakarta memberikan gelar pada artis-artis ‘fenomenal’.
Sebut saja pemberian gelar terhadap
Manohara Odelia Pinot oleh Keraton Surakarta. Kala itu
Ketua Dewan Kesenian Surakarta (DKS) KRT Murtidjono menggugat pemberian
gelar tersebut. Hal ini dinilai Manohara tidak memiliki sumbang sih yang
cukup sehingga dianugrahi gelar dari Keraton.
Dorce
Gamalama pun tidak
luput dari salah satu artis yang diberikan gelar.
Minggu, 18 Juli 2010 | 13:11 JAKARTA - Sosok
RJ alias Redjoy, editor rekaman yang dinyakini polisi
sebagai pengunggah pertama video porno Nazriel Irham alias Ariel
Peterpan dikenal sebagai sosok berbakat. Prapanca, pemilik Studio 42
yang pernah bekerja sama dengan RJ, mengaku kenal dengan lelaki ini
sejak lama.
"Redjoy itu panggilan teman-temannya. Kalau disini
dulu, dia itu operator” kata Prapanca yang ditemui Tempo di kantornya,
Jumat (16/7).
JAKARTA -
Polisi kesulitan mengusut kasus artis Feby Febiola yang direkam saat
buang air kecil di toilet Mal FX. Hal ini karena video yang digunakan
untuk merekam sudah dihapus.
"Menurut keterangan dari penyidik
Feby itu menyuruh pelaku untuk menghapus videonya. Barang buktinya jadi
susah kalau dihapus," ujar Kasat Renakta Direktorat Reskrimum Polda
Metro Jaya AKBP Dwi Irianto kepada wartawan di Polda Metro Jaya, Jl
Sudirman, Jakarta, Jumat (16/7).
Menurut Dwi, pemeriksaan
terhadap pelaku yakni Yogi masih berlangsung. Selain pelaku juga
diperiksa sekuriti Mal FX.
Dwi menegaskan hingga kini Yogi belum
ditetapkan sebagai tersangka. "Belum kita kan masih periksa saksi-saksi
dulu," katanya.
Diketahui, sebelumnya Yogi dipergoki Feby tengah
merekam di toilet wanita pada 30 Juni 2010 lalu pukul 23.15 WIB.
Saat
itu di dalam toilet, Feby tersadar ada kamera HP BlackBerry di atas dia
yang sedang merekam.
Pelaku diketahui bertempat tinggal di
Bintaro. Pihak FX langsung menangani kasus itu, dan membawa pelaku ke
Polsek Tanah Abang.
Jum'at, 16 Juli 2010 |
15:46 JAKARTA - Penasihat hukum
tersangka Cut Tari, Hotman Paris Hutapea, meminta pihak kepolisian untuk
menghentikan penyidikan terhadap kliennya, terkait video asusila
bersama pria yang diduga Ariel.
Hotman menyatakan tidak ada pasal
yang dapat menjerat Tari."Alasannya karena Cut Tari adalah korban,"
ucap Hotman di Kejaksaan Agung, Kamis (15/7).
Hotman menilai,
Pasal 282 KUHP tentang Asusila dan UU Pornografi tidak dapat dijeratkan
ke Tari.
Kamis, 15 Juli 2010 | 19:49
JAKARTA - Kuasa hukum Cut Tari,
Hotman Paris Hutapea, mengatakan bahwa kliennya menangis tersedu-sedu
begitu Mabes Polri secara resmi mengumumkan penahanan mantan pembawa
acara musik televisi Dahsyat tersebut.
Menurut Hotman, Cut Tari
takut dirinya ikut-ikutan ditahan oleh Mabes Polri. Padahal, Cut Tari
telah bersikap kooperatif dan bahkan berani membuka aibnya di hadapan
publik.
"Dia menangis tersedu-sedu dari hari demi hari. Dia
sedang sangat stres berat. Dia khawatir mendengar kabar itu, karena Luna
Maya keras kepala dan tidak mau mengakui video itu," ujar Hotman kepada
para wartawan, Kamis (15/7) di Kejaksaan Agung, Jakarta.
Rabu, 14 Juli 2010 | 10:43
JAKARTA - Pengakuan dan permohonan maaf presenter Cut Tari kepada
publik, terkait beredarnya video skandal seksnya dengan vokalis Nazriel
Irham alias Ariel, beberapa waktu lalu, dinilai sia-sia.
Sebab, pengakuan Tari tersebut tidak akan berpengaruh di pengadilan
nanti."Bisa saja pengakuan Cut Tari enggak berpengaruh apa-apa,
tergantung hakim di pengadilan," kata pakar hukum pidana Universitas
Indonesia (UI) Rudi Satrio, di Jakarta, Selasa siang (13/7).
Namun, ia tak memungkiri bahwa pengakuan Tari tersebut juga bisa
meringankan hukuman mantan presenter infotainment Insert itu.
Sejauh ini, dari tiga tersangka kasus video porno, yakni Tari, Luna
Maya, dan Ariel, baru Tari saja yang mengakui bahwa video itu miliknya.
Rabu, 14 Juli 2010 | 10:35
JAKARTA — Kabid Penerangan Umum Mabes Polri Kombes (Pol) Marwoto,
menegaskan bahwa tersangka kasus video porno, Cut Tari, belum mengakui
kebenaran video tersebut kepada pihak kepolisian.
"Pengakuan Cut Tari disejumlah media itu, belum ditambahkan penyidik ke
BAP-nya,"ujar Marwoto di ruangannya, Jakarta Pusat, Selasa sore (13/7).
Menurut Marwoto, sebelum Cut Tari membuat pengakuan dan permintaan maaf
ke publik, kepada penyidik ia membantah telah beradegan mesum di video
"Ariel".
"Dari awal Cut Tari bilang ini mirip saya. Tapi, bukan saya yang
melakukan," ungkap Marwoto.
Menurut Marwoto, Cut Tari dan dua tersangka lainnya, Luna Maya dan
Ariel, selama ini masih kukuh tak mengakui hal itu.
"Kalau dalam pemeriksaan, ketiganya belum mengakui. Hanya bilang
mirip-mirip. Dia belum mengakui secara pasti. Itu membohongi polisi dan
memberikan keterangan palsu. Kalau ada juga, pemeriksa akan mengulangi
lagi,"ujar Marwoto.