Jum'at, 18 Juni 2010 RANGKASBITUNG - LSM
Lintas Kajian Banten Bersatu (LKBB) Lebak, menilai proses pengangkatan
atau promosi jabatan kepala sekolah (Kepsek) yang dilakukan pemerintah
daerah terkesan tidak mengedepankan aspek kinerja dan prestasi.
Salah
satu indikasinya, sejak dilantik sampai sekarang ada kepala sekolah SDN
Jatimulya IV, kecamatan Rangkasbitung, tidak masuk kerja.
"Seharusnya,
pemerintah mengkaji dan meneliti penyebab tidak masuknya kepsek dalam
waktu dua bulan. Sehingga, bisa terukur etos kerja dan disiplin kerjanya
dalam menjalankan jabatan kepala sekolah,” kata Ketua LSM LKBB ,Lebak,
Yudistira.
Menurut dia, kasus seperti ini bukan saja terjadi di
SDN Jatimulya, namun masih ditemukan di beberapa sekolah dasar.
Akibat
kepala sekolah tidak masuk kerja, hal ini bisa mempengaruhi
perkembangan dan kemajuan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.
"Kami
minta pemerintah daaerah selektif dalam menempatkan pejabat kepala
sekolah. Karena hal ini sangat menentukan kualitas pendidikan dasar di
Lebak,” katanya.
Yudi menambahkan kasus ini juga bukan saja
terjadi di kalangan pejabat sekolah, namun juga ditengarai ada pejabat
struktural yang dipromosikan di satuan kerja, namun etos kerjanya
terkesan kurang maksimal.
"Kami berharap pemerintah harus peka
dan tanggap ketika ada pejabat baru memimpin sekolah harus diawasi dan
dievaluasi. Sehingga kinerjanya tetap terjaga,” katanya.
Dihubungi
terpisah, salah seorang guru SDN IV Jatimulya, Japar, selaku guru yang
ditunjuk menjalankan tugas sementara di sekolahnya, mengakui sudah
sekitar dua bulan kepala sekolah tidak masuk kerja.
Berdasarkan
hasil konfirmasi, kepala sekolah tersebut sakit, sehingga tidak bisa
menjalankan tugas sesuai tupoksinya.
"Ya, meski tidak ada kepala
sekolah, namun proses belajar mengajar tetap berjalan lancar,” katanya.
(yus)