Pelaksanaan Tes Balon Siswa, Sekolah Pavorit Diminta Libatkan Tim Independen
2010-06-29, 4:41 PM
Selasa, 29 Juni 2010 | 19:38 RANGKASBITUNG
- Memasuki tahun ajaran baru, empat sekolah menengah atas (SMA)
katagori sekolah pavorit di wilayah Kabupaten Lebak, mulai
memberlakukan tes penerimaan bagi bakal calon siswa.
Namun
demikian, para pihak berharap tim seleksi pelaksanaan tes masuk sekolah
tersebut, harus melibatkan tim independen (netral-red).
"Sangat
wajar jika sekolah pavorit di Lebak memberlakukan tes saat menerima
siswa baru. Namun pelaksanaan tes harus transfaran, onjektif dan jangan
sampai ada kongkalingkong. Untuk menghindari bentuk kongkalingkong,
sebaiknya sekolah itu melibatkan tim peleksana tes dari pihak
independen, seperti peguruan tinggi,” kata anggota Komisi A DPRD Lebak,
Enden Mahyudin, Selasa (29/6).
Menurut dia, pelaksanaan tes atau
uji kompetensi secara tertulis, bisa mengukur kemampuan dan bakat bakal
calon siswa yang akan masuk ke SMA pavorit.
Kendati demikian,
pelaksanaan tes juga harus profesional, dan sistem penilaian hasil tes
juga harus diumumkan. Oleh karenanya, tim penilaian hasil tes juga
harus dilakukan oleh penilai independen.
"Ya, di Lebak ini
banyak perguruan tinggi. Untuk memberdayakan disiplin ilmu, sebaiknya
sekolah itu melibatkan tim independen penilai hasil tes,” katanya.
Sementara
itu, Kepala Dinas Pendidikan Lebak, Ade Nurhikmat kepada wartawan,
menyatakan ada empat sekolah menegah atas yang memberlakukan tes dalam
penerimaan siswa baru.
Ke empat sekolah itu masuk katagori sekolah pavorit yang harus bisa mencetak SDM berkualitas, yakni SMAN I, II, III dan SMKN I.
Pihaknya
berharap, selain hasil tes nilai ebta murni (NEM) juga dijadikan
barometer untuk menentukan rangking dalam penerimaan siswa baru bagi
sekolah tersebut. (yus)