Orang Tua Murid SMA Mengeluh, Belum Lunas SPP Rapor Siswa Ditahan
2010-06-20, 1:48 PM
Minggu, 20 Juni 2010 RANGKASBITUNG
- Sejumlah orang tua siswa SMA di Rangkasbitung mengeluhkan dengan
munculnya aksi penahanan rapor siswa hanya karena dianggap belum
melunasi biaya SPP.
Padahal, tidak semua siswa mampu untuk
membayar SPP, dan sesuai kebijakan pemerintah daerah siswa yang tidak
mampu melunasi SPP tidak dibebankan biaya.
"Jujur saja, kami
mengeluhkan kebijakan pendidikan di Lebak yang tidak mengedepankan
aspek sosial. Kami ini termasuk orang yang belum mampu membiayai anak
untuk membayar SPP, namun masih saja dikenakan biaya. Karena belum
membayar SPP, maka rapor anak saya terpaksa ditahan pihak sekolah,”kata
orang tua murid yang enggan dikutip namanya.
Terkait keluhan
tidak bisa melunasi SPP hingga rapor anaknya ditahan telah sampai ke
telingan anggota DPRD Lebak, AM Erwin Komarasukma.
Selanjutnya,
AM Erwin mengaku, banyak menerima keluhan tersebut dari para orang tua
murid. Mereka mengeluhkan rapor anaknya ditahan pihak sekolah, karena
belum melunasi SPP.
"Saya hanya berharap pihak sekolah arif dan
bijak. Karena tidak semua orang tua siswa mampu membayar SPP. Kalau
bagi yang mampu mungkin tak jadi soal jika ada sanksi penahanan rapor,
tetapi jika bagi siswa tidak mampu itu sangat dirasakan tidak adil,”
katanya.
Oleh karenanya, Erwin berharap kepada pihak sekolah
untuk menerapkan kebijakan yang arif, dan setiap keterlambatan
pembayaran SPP bisa dicari solusinya. Dengan demikian, tidak ada
isitilah penahanan rapor siswa di Lebak.
Sementara itu, Kepala
Dinas Pendidikan Lebak, Ade Nurhikmat meminta kepada pihak sekolah
untuk menyerahkan rapor siswa yang tidak mampu membayar SPP.
Sebaliknya,
dia tidak bisa menjamin rapor siswa yang tercatat mampu membayar SPP
bisa diserahkan, karena itu tidak termasuk dalam kebijakan pemerintah.
"Ya,
pemerintah tetap memberikan pelayanan dan kebijakan baik bagi siswa
miskin. Tetapi untuk siswa mampu harus tetap membayar kewajiban iruran
di sekolah,” katanya. (yus)