Sinar Banten Online



File Catalog
Main | Registration | Login

Main » Files » Rangkasbitung

Habiskan Uang Negara Miliyaran Rupiah, Jalan Rangkasbitung Cigelung Amblas Lagi
2010-07-04, 8:19 PM

Minggu, 4 Juli 2010 | 23:18
RANGKASBITUNG - Sejumlah aktivis dan LSM menilai, proyek pemeliharaan pembangunan jalan Pandeglang-Rangkasbitung-Cigelung yang didanai anggaran pendapatan belanja negara (APBN) tahun 2010, asal tambal.

Hal ini terindikasi, ketiga titik pembangunan jalan, baik itu pemeliharaan rutin, pemeliharaan berkala dan penanganan pascabencana alam, di ruas jalan tersebut kondisinya sudah amblas lagi alias rusak.

Berdasarkan investigasi LSM Siklus, dan aktivis Aliansi Komando barisak rakyat (Akbar), dalam satu tahun anggaran negara (APBN) telah mengeluarkan anggaran hampir Rp9,6 miliyar untuk tiga kegiatan dalam satu paket pemeliharaan pembangunan jalan Rangkasbitung-Cigelung.

"Kami melihat dari dukomen jumlah satuan kerja dan alokasi dana tahun 2009, angka pemeliharaan pembangunan ini cukup pantastis. Namun kami melihat hasil pembangunan di lapangan, baru dua bulan selesai, kondisi jalan itu amblas lagi,”tegas Sekretaris LSM Siklus, Farid Mukti.

Menurut dia, dari jumlah anggaran sebesar itu diantaranya sekitar Rp4.092.440.000,- untuk pos pemeliharaan rutin jalan Pandeglang-Rangkasbitung-Cigelung.

Namun demikian, hasil pembangunan di lapangan banyak ditemukan kualitas jalan yang tidak maksimal. Karenanya, Siklus mempertanyakan kondisi proyek tersebut yang terkesan kurang maksimal.

Kemudian pada pos anggaran pemeliharaan berkala jalan Rangkasbitung-Cigelung anggarannya Rp2.912.844,-.

Setelah dilakukan kroschek dan investigasi di lapangan, Siklus menemkan beberapa titik jalan yang amblas, yakni di jalan Sajira dan Cipanas.

Kerusakan itu terdapat pada badan jalan, karena diduga kualitas aspalnya kurang baik dan proses pengerjaannya seperti asal-asalan.

"Kami kecewa dengan proyek pemeliharaan jalan yang dilakukan satuan kerja (satker) Dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Banten. Jika dalam investigasi ditemukan ada kejanggalan dan penyimpangan, kami tidak segan-segan mengungkap dan mengusut dugaan penyimpangan ke aparat penegak hukum, karena kami melihat pengerjaan proyek ini seperti tidak sesuai dengan standar keteknisan,” tandasnya.

Senada disampaikan Firman, aktivis Akbar, selain pemeliharaan rutin dan berkala, penanganan pascabencana longsor pada ruas jalan nasional Rp2.618.000.000 juga terjadi kerusakan. Salah satunya ditemukan pada penanganan pembangunan bronjong yang lokasinya di Cipanas.

"Kami melihat pembangunan bronjong pun telah terjadi kerusakan pada kawat pengikat bangunan. Kami menduga kawat bronjong tersebut tidak sesuai dengan kawat yang seharusnya dipakai dalam pembangunan bronjong tersebut,” katanya.

Dihubungi terpisah, Kepala satker Dinas Binamarga dan Tata Ruang Provinsi Banten, Retno Prawati, menyatakan kondisi jalan yang rusak di Sajira akan diperbaikinya.

"Ya, namanya juga pemeliharaan, jika rusak, kita perbaiki lagi. Kami akan melakukan upaya pemeliharaan selama 12 bulan," katanya.

Sementara itu juga, warga Kampung Pasir Salam dan Kalapa Dua, Desa Lebak Tipar, Kecamatan Cilograng, sudah bertahun-tahun terus menantikan perhatian pemerintah untuk mengucurkan kebijakan pembangunan jalan aspal ke daerahnya.

Namun sayangnya, harapan mereka sampai sekarang belum menjadi kenyataan, karena pemerintah belum juga merealisasikan pembangunan jalan aspal ke daerah tersebut.

Padahal, kata sejumlah warga dari tiga RW di Pasir Salam dan Kadukalapa mengaku sudah pernah menyampaikan aspirasi ini ke orang nomor dua di Lebak.

Akan tetapi, sampai sekarang aspirasi itu belum juga ada jawaban, sehingga warga terpaksa harus menikmati jalan yang ada penuh dengan kerusakan.

"Atas nama warga, tokoh dan pemuda di Pasir Salam-Kadukalapa dua, kami minta pemkab agar segera mengucurkan program pembangunan jalan aspal. Kami wajar meminta hak, karena pemerataan pembangunan bagian dari tugas pelayanan pemerintah kepada rakyatnya,”kata tokoh masyarakat Pasir Salam, Matdoni, Minggu (4/7).

Menutut dia, beberapa titik ruas jalan yang patut dan layak dibangun di daerahnya, yakni jalan Pasir Salam-Kadukalapa. Kedua jalan ini jika digabungkan sepanjang 2 kilometer menuju pusat kecamatan Cilograng.

Keberadaan jalan tersebut bukan saja merupakan jalan poros desa yang menghubungkan akses ke pusat kecamatan, namun jalan ini juga banyak memberikan manfaat besar dalam menunjang kelancaran roda perekonomian masyarakat.

Dengan dibangunnya jalan tersebut, kata Madtoni, bisa memberikan kemudahan dalam akses tranfortasi masyarakat.

Terlebih, manfaat ini akan sangat memberikan efek positif bagi kalangan masyarakat petani yang selama ini mengangkut hasil alam ke kota.
"Tapi dengan jalan belum diaspal, tentu ongkos angkut hasil alam masih tinggi. Kami tidak akan putus asa mempejuangkan aspirasi ini, karena kami sudah bertemu dengan anggota dari Fraksi Demokrat, Erwin Komarasukma, dan meminta agar aspirasi ini disampaikan ke pemerintah daerah,”kata Madtoni. (yus)


Category: Rangkasbitung | Added by: sinarbanten
Views: 481 | Downloads: 0 | Rating: 0.0/0
Total comments: 0
Name *:
Email *:
Code *:
Login form
Section categories
Serang [94]
Cilegon [99]
Pandeglang [37]
Lebak [75]
Tangerang [32]
Rangkasbitung [55]
Nasional [34]
Selebritis [26]
Tips [9]
Teknologi [6]
Search
Our poll
Menurut Anda apakah Ariel & Luna, AKAN mengakaui video yg saat ini santer di tudingkan ...???
Total of answers: 12
Tag Board
Site friends
  • Create a free website
  • Your Online Desktop
  • Free Online Games
  • Video Tutorials
  • All HTML Tags
  • Browser Kits
  • Statistics

    Pengunjung hari ini: 1
    Pengunjung: 1
    Admin: 0
    Copyright MyCorp © 2024