Selasa, 6 Juli 2010 | 19:04 RANGKASBITUNG - Komisi B DPRD Lebak, menilai wilayah Kecamatan Cijaku sangat layak mendapatkan anggaran setimulan untuk pendidikan diniyah.
Menurutnya, karena, di wilayah tersebut terdapat ratusan siswa madrasah yang masih belajar di rumah kiai, akibat belum memiliki bangunan sekolah madrasah.
Ketua Komisi B DPRD Lebak, Pipit Candra didampingi Sekretarisnya, Hj Cicih Mustikawati, menyatakan pemerintah daerah sudah memiliki perda tentang diniyah.
Segala hal ikhwal menyangkut anggaran diniyah juga telah di poskan di satuan kerja (Satker) seperti di dinas sosial.
Dalam alokasi anggaran di dinas sosial, per diniyah dialokasikan sebesar Rp10 juta. Untuk mencairkan dana tersebut, tentu melalui aturan dan mekanisme sesuai permohonan diniyah.
Dikatakan, untuk wilayah Kecamatan Cijaku layak mendapatkan dana itu, karena siswa madrasah dua kampung, Garung Sabrang dan Garung Cikadu, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, belum memiliki bangunan sekolah madrasah.
"Keluhan mereka sudah nyata terpublikasi, dan hal ini harus mendapat skala prioritas pemeirntah. Apalagi pendidikan diniyah itu salah satu syarat bagi siswa melanjutkan ke jenjang SMP, sebagaimana diatur dalam undang-undang di dunia pendidikan ,” kata Pipit.
Senada disampaikan Cicih Mustikawati, kehadiran sekolah madrasah sangat penting dalam mengimbangi perkembangan zaman.
Karenanya, pendidikan diniyah ini harus menjadi bagian dari kebutuhan hidup dalam mengembangkan disiplin ilmu tentang agama.
"Kami sangat berharap harapan warga Cijaku bisa terlaksana untuk memiliki gedung sekolah madrasah. Karena sekolah madrasah ini merupakan kebutuhan masyarakat untuk menyekolahkan anaknya agar paham dan mengerti ilmu agama,” katanya.
Diberitakan sebelumnya, ratusan siswa madrasah di kampung, Garung Sabrang dan Garung Cikadu, Desa Cihujan, Kecamatan Cijaku, belajar terlantar.
Kondisi tersebut terjadi akibat bangunan sekolah mereka ambruk sebulan lalu. Karena tak lagi memiliki bangunan sekolah, para siswa terpaksa harus melaksanakan kegiatan belajar di rumah milik kiai.
Menyikapi masalah tersebut, anggota DPRD Lebak dari Fraksi Partai Golkar, H Suryadi, mengaku menerima keluhan warga yang menginginkan ada pembangunan madrasah di daerahnya.
Mereka menganggap pembangunan sarana prasarana pendidikan agama sangat penting, karena pendidikan agama bisa memberikan pindasi agama.
Oleh karena itu, Suryadi mengaku akan berupaya membahas masalah ini melalui fraksinya. Setelah dibahas di fraksi, masalah tersebut akan dilanjutkan pembahasannya di komisi. (yus)
