Selasa, 22 Juni 2010 RANGKASBITUNG -
Bupati Lebak, H Mulyadi Jayabaya, menyatakan sekitar 52 persen
masyarakatnya masih berada di bawah garis kemiskinan.
Karena itu melalui pembangunan sector pendidikan, pemerintah memberikan kebijakan gratis untuk para siswa miskin.
Hal
itu diungkapkan Jayabaya saat memberikan sambutan dalam agenda
pelantikan pejabat eselon II, III, para kepala sekolah dan kepala UPT
di Gedung Pendopo, Lebak, Selasa (22/6).
Mengingat angka
kemiskinan masih tinggi, Bupati mengaku tidak mau mendengar lagi ada
kejadian siswa miskin ditahan rapornya oleh sekolah.
Jika
masih terjadi ada siswa miskin tidak diberikan pelayanan maksimal, maka
hal itu sangat bertentangan dengan kebijakan pemerintah, dalam rangka
mengejar program wajib belajar 12 tahun.
"Ya, angka kemiskinan
kita sekarang masih 52 persen. Karenanya, saya minta kepada para kepala
sekolah, UPT untuk tetap memberikan pelayanan baik kepada siswa miskin
yang tidak mampu membayar DSP dan SPP,”kata Jayabaya.
"Saya
minta para unit pelaksanan teknis (UPT) agar melaksanakan tugas
pelayanan maksimal disector pendidikan. Sekali lagi, saya minta para
pejabat, khususnya di jajaran pendidikan agar bisa melaksanakan jabatan
sesuai amanah,” ujarnya.
Dibagian lain, Bupati meminta mutasi
ini jangan dianggap sebagai sanksi melainkan sebagai amanah. Karena
jabatan ini adalah amanah yang harus diemban dengan baik.
Selain itu, para pejabat baru juga harus bisa memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat.
"Kami minta para pejabat, seperti sekmat dan camat harus bisa menjalin mitra dengan muspika dan masyarakat,” katanya. (yus)