Mendagri Resmikan Penangkaran Badak UK, Warga Sekitar TNUK Dapat Lahan
2010-06-19, 1:43 PM
Sabtu, 19 Juni 2010 PANDEGLANG
- Balai Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), menyiapkan lahan seluas 200
hektare untuk pemberdayaan masyarakat sekitar kawasan konservasi TNUK.
Kepala
Balai TNUK Agus Priambudi, mengatakan lahan 200 hektare terdapat di
dalam kawasan TNUK, Desa Kertamukti, Kecamatan Sumur.
Lahan
itu untuk budidaya tanaman organik dan tanaman komersial, seperti
anggrek. "Karena lahan ini untuk pemberdayaan masyarakat sekitar TNUK,
maka yang akan menggarap lahan tersebut adalah masyarakat setempat,”
terangnya.
Ia menjelaskan, bibit tanaman disiapkan Dinas
Pertanian dan Peternakan (Distanak), Dinas Kehutanan dan Perkebunan
(Dishutbun), dan Balai TNUK.
"Pembinaan akan dilakukan bersama antara Balai TNUK, Distanak, Dishutbun, dan LSM,” jelasnya.
Bila
budidaya tanaman organik di kawasan TNUK sukses, kata Agus, budidaya
akan dikembangkan masyarakat di lingkungan masing-masing.
"Pasar tanaman organik cukup bagus, terutama di daerah-daerah Bogor, Jakarta , Tangerang, dan Serang,” ujarnya.
Terkait
pemeliharaan kawasan TNUK dan seluruh habitatnya, termasuk badak
bercula satu, Wakil Gubernur Banten, M Masduki mengungkapkan, Senin (
21/6) Menteri Dalam Negeri Gamawan Fauzi bakal meresmikan program
penangkaran badak Ujung Kulon.
"Semula program ini akan kita
launching di Pendopo Gubernur. Karena kita ingin masyarakat terlibat,
jadinya program ini diluncurkan di TNUK,” terang Masduki.
Masduki
menambahkan, melibatkan masyarakat dalam launching program penangkaran
badak Ujung Kulon, untuk menumbuhkan rasa kepedulian dan kecintaan
masyarakat sekitar kawasan TNUK terhadap TNUK dan habitat di dalamnya.
"Pemahaman
terhadap pentingnya menjaga kawasan TNUK dan habitatnya ini penting
diberikan kepada masyarakat sekitar agar mereka tidak merambah hutan
dan merusak habitat dalam kawasan konservasi,” papar Masduki. (yus)