Jum'at, 25 Juni 2010 PANDEGLANG – Ketua Lembaga Studi
Kebijakan Publik (LSKP) Suwaib Amirudin mengatakan, Erwan Kurtubi dan
Irna Narulita akan bersaing ketat dalam Pilkada Pandeglang 2010.
Erwan, kata Amirudin, unggul di tingkat keterpilihan (elektabilitas), sementara Irna unggul di popularitas.
"Popularitas
Irna lebih unggul dari 21 tokoh yang masuk dalam survei ini, di
antaranya Erwan Kurtubi, Yoyon Sujana, Romlah, Yunadi Syahroni, dan
Andika Hazrumy. Namun dari elektabilitas, Erwan jauh lebih unggul
dibandingkan Irna karena masyarakat Pandeglang ternyata lebih memilih
pemimpin yang berjenis kelamin laki-laki,” kata Amirudin.
Ia
mengungkapkan, survei yang menggunakan metode multistage random
sampling itu dilaksanakan pada 4 sampai 12 Mei 2010 dengan jumlah
responden 1.000 orang yang tersebar di 100 desa.
"Pengambilan
data kami lakukan dengan wawancara tatap muka menggunakan kuisioner
terstruktur. Warga yang kami survei adalah warga yang memiliki hak
pilih dalam Pilkada 2010,” tambah Amirudin.
Kata dia, hasil survei popularitas Irna menempati urutan pertama dengan 85,7 persen sementara Erwan urutan kedua dengan 72,5. Kondisi
sebaliknya terjadi pada hasil survei tingkat keterpilihan. Erwan
menempati urutan pertama dengan 39,2 persen sedangkan Irna hanya 19, 3
persen.
"Jadi populer belum tentu jadi jaminan bisa terpilih,” kata Amirudin.
Ia
menjelaskan, penelitian ini bukan hasil final karena konstelasi politik
masih bisa berubah setelah Erwan maupun Irna menentukan pasangan yang
akan digandeng dalam Pilkada 2010.
"Oleh karena itu, kami akan
melakukan lagi survei serupa setelah ada penetapan pasangan calon
bupati dan calon wakil bupati,” kata Amirudin.
Akademisi Untirta
ini menginformasikan, panutan masyarakat, seperti pejabat, ulama,
partai, dan keluarga yang berperan jadi penarik massa, tak akan terlalu
kuat perannya dalam Pilkada, lantaran 60 persen warga yang disurvei
akan memilih berdasarkan pertimbangan sendiri.
Fitron Nur
Ikhsan, akademisi STIA Banten, mengungkapkan, yang menarik dari hasil
survei LSKP yaitu munculnya nama putra daerah Pandeglang, Yoyon Sujana,
yang meraih angka cukup tinggi yaitu 5,4 persen untuk elektabilitas dan
36,7 persen untuk popularitas.
Karena itu, lanjut dia, sangat
sayang jika Irna tak menggandeng Yoyon sebagai wakil. Kalau itu
terjadi, lanjut Fitron, akan jadi kekuatan besar untuk mengimbangi
keunggulan elektabilitas Erwan.
"Oleh karena itu, bagi Erwan dan
tim suksesnya, tinggal maintenance (merawat-red) saja. Sementara Irna,
untuk mengejar ketertinggalan dan melibas Erwan, harus melakukan
lompatan, bukan lagi langkah cepat,” kata Fitron.
Ia mengatakan,
dari survei elektabilitas terungkap ada 23,7 persen masyarakat yang
belum menentukan pilihan karena tidak menjawab saat diwawancara.
"Golongan
yang belum tentukan pilihan itu adalah ladang subur bagi tim sukses
mana pun yang ingin mendulang suara dalam jumlah yang cukup besar,”
tandasnya. (guntur)