Uang Baru, Rp 1.000 Kertas Tak Akan Diedarkan Lagi
2010-07-21, 7:31 AM
Rabu, 21 Juli 2010 | 10:22 BANDUNG - Bank Indonesia (BI), berencana tak mengedarkan lagi uang
kertas pecahan Rp 1.000.
Bentuk yang diedarkan hanya logam,
karena uang kertas lebih mudah lusuh. Pencetakan kembali untuk mengganti
uang yang tak layak pakai akan menelan biaya besar.
"Pada
saatnya, kami akan mengganti semua uang kertas dengan logam,"ujar Deputi
Gubernur BI, Budi Rochadi.
Meski demikian, waktu penggantian
semua uang kertas belum dapat dipastikan. Sebelumnya, BI berencana
melakukannya tahun 2010. Sementara untuk waktu rencana penarikan
itu, diundur sampai waktu yang memungkinkan, karena uang kertas pecahan
Rp 1.000 sudah dicintai masyarakat, sehingga sulit ditarik begitu saja,
katanya.
Gambar angklung dan Gedung Sate dicantumkan pada koin
baru pecahan Rp 1.000. Angklung dan Gedung Sate dipilih untuk memberikan
karakteristik khas uang Indonesia yang selalu memiliki ciri kedaerahan.
Langkah tersebut merupakan upaya melestarikan angklung sehingga
dunia internasional tahu bahwa alat musik itu berasal dari Indonesia,
khususnya Jawa Barat.
Selain itu, uang logam pecahan Rp 1.000
yang peredarannya baru diresmikan di Bandung, sudah dapat digunakan
untuk telepon umum. Koin itu juga bisa dimasukkan ke dalam mesin penjual
barang (vending machine).
Dikatakan Deputi Gubernur Bank
Indonesia (BI), Budi Rochadi, pihaknya sudah membahas mengenai
penggunaan koin yang baru untuk telepon umum dengan Telkom.
"Akan
tetapi, pihak-pihak yang menggunakan vending machine juga bisa
memanfaatkan koin itu," ujarnya.
Hingga akhir tahun 2010, BI
berencana mencetak 719 juta keping uang logam pecahan Rp 1.000 yang
baru. Uang yang sudah dicetak sebanyak 300 juta keping. Koin itu sudah
disebar. Uang lain yang peredarannya baru diresmikan yakni pecahan Rp
10.000 dengan desain baru.
Sebanyak 820 juta lembar uang itu
direncanakan dicetak pada tahun 2010. Hingga saat ini, sebanyak 120 juta
lembar sudah dicetak.
"Efisiensi uang kertas dan logam yakni
1:15. Artinya, usia uang kertas umumnya hanya satu tahun. Setelah itu,
lecek. Kalau uang logam bisa 15 tahun,"ujarnya. (*)
Selasa,
20 Juli 2010 | 22:25 JAKARTA -
Ancaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pengusaha
nasional agar tidak menjadikan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL)
sebagai alasan untuk meningkatkan biaya produksi, mencerminkan
ketidakpahaman dan ketidakonsistenan pemerintah terhadap jalan ekonomi
yang digagasnya sendiri.
Selasa, 20 Juli 2010 | 20:40 JAKARTA -
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Edward
Aritonang, menyatakan kepolisian bertindak tegas setiap kekerasan
terhadap pers.
Minggu, 18 Juli 2010 | 12:08 MAKASSAR -
Radio swasta se-Sulawesi
Selatan memboikot pemutaran
lagu-lagu milik Luna Maya. Pemboikotan itu sebagai bentuk kepedulian
masyarakat penyiaran atas perbuatan asusila artis papan atas itu.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 19:20 JAKARTA - Wakil
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho
menyayangkan sikap beberapa pihak yang mengarahkan pengeroyokan terhadap
aktivis mereka menjadi hanya sebuah tindak kriminal biasa.
Jum'at,
16 Juli 2010 | 19:05
JAKARTA -
Polri membentuk dua tim untuk penyidikan kasus video porno yang menyeret
mantan vokalis grup band Peterpan, Nazriel Irham alias Ariel, dan dua
presenter, Luna Maya serta Cut Tari.