Jum'at,
30 Juli
2010 | 15:22 JAKARTA - Mantan Wakil Presiden RI Periode 2004-2009, Muhammad Jusuf
Kalla, menyatakan bahwa pihaknya sebagai penggagas program konversi
minyak tanah dengan gas elpiji 3 kilogram, merasa ikut bertanggung jawab
secara moral dalam penanganan tabung gas tersebut.
Oleh sebab
itu, Kalla mengaku menemui Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan
berbicara empat mata pukul 10.00 di ruang pertemuan khusus di lantai 3
Wisma Negara, Kompleks Istana, Jakarta, Kamis (29/7).
"Ya, selain
membicarakan soal rencana dan program-program yang dijalankan Palang
Merah Indonesia (PMI), saya menyampaikan soal penanganan tabung gas
elpiji yang harus selalu terus diperbaiki," tandas Kalla, yang sejak
awal akhir tahun lalu dipercaya menjadi Ketua Umum PMI Pusat, Kamis
(29/7).
Menurut Kalla, ia bersama Presiden Yudhoyono
mendiskusikan upaya perbaikan pelaksanaan tabung gas, mulai dari
sosialisasi, produksi, kualitas tabung, selang dan regulator, sampai
pengawasannya di masyarakat.
"Saya juga sampaikan usulan
perbaikan-perbaikan. Akan tetapi, maaf, saya tidak bisa merincinya lebih
jauh soal penanganan tabung gas tersebut. Usulan itu sudah saya
sampaikan ke Presiden. Biar dibahas oleh pemerintah," tambahnya.
Kalla
mengaku, ia menyampaikan pentingnya program konversi minyak tanah
dengan gas elpiji 3 kilogram saat ini, terutama untuk mengurangi beban
subsidi anggaran dan perbaikan lingkungan, mengingat penggunaan gas
elpiji lebih bersih dan ramah dengan lingkungan.
Penggunaan gas
elpiji dapat mengurangi pemakaian minyak tanah yang selama ini mendapat
subsidi dari pemerintah.
"Program tersebut harus terus
dilanjutkan, karena bermanfaat. Bahwa ada ekses dari penggunaan tabung
gas elpiji 3 kilogram di masyarakat, tentu tugas pemerintah untuk terus
meningkatkan sosialisasinya, kualitas produksinya, sampai pengawasannya
di masyarakat karena ini sudah menjadi program pemerintah,"lanjutnya.
Secara
terpisah, Menko Perekonomian, Hatta Rajasa, seusai mendampingi Wakil
Presiden Boediono bertemu dengan Asosiasi Minyak Indonesia di Istana
Wapres, menyatakan, pihaknya menunggu laporan mengenai penarikan tabung
gas 3 kilogram sebanyak 9 juta.
"Itu menjadi tanggung jawab
Menteri Energi dan Sumber Daya Manusia dan Menko Kesejehteraaan Rakyat.
Biar mereka yang menangani dulu. Bagi rakyat adalah bagaimana penggunaan
tabung gas 3 kilogram itu aman, aman, dan aman. Itu penting,"katanya.
Menteri
Perindustrian, MS Hidayat menambahkan, pihaknya mengusulkan kepada
Menko Kesra selaku Tim Penanggulangan Tabung Gas 3 Kilogram, untuk
menyertakan Sucofindo atau supervisor lainnya agar standar kualitas
setiap tabung yang akan didistribusikan diperiksa.
"Itu untuk
menjaga kualitas produksi tabung meskipun sudah memiliki label Standar
Nasional Indonesia," kata Hidayat. (*)
Jum'at, 30 Juli
2010 | 15:17
JAKARTA - Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI,
Komisaris Jenderal Ito Sumardi, mengatakan bahwa pihaknya telah optimal
dalam melakukan pengusutan kasus rekening janggal milik pejabat
kepolisian.
Jum'at, 30 Juli
2010 | 15:10
JAKARTA - Kepala Badan Reserse Kriminal Markas Besar Kepolisian RI,
Komisaris Jenderal Ito Sumardi, mengatakan bahwa pihaknya telah optimal
dalam melakukan pengusutan kasus rekening janggal milik pejabat
kepolisian.
Selasa,
27 Juli
2010 | 22:14
JAKARTA - Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Timur yang diketuai
Djumadi SH memvonis bebas Soetarti Soekarno, janda pahlawan yang
tersangkut kasus kepemilikan rumah dinas milik Perum Pegadaian.
Senin,
26 Juli
2010 | 22:27 JAKARTA - Saat ini, video mobil patroli polisi menabrak
orang sedang
menjadi topik di jejaring sosial Twitter. Berbagai komentar pun langsung
bertaburan di jejaring sosial tersebut.
Minggu,
25 Juli
2010 | 22:27 JOMBANG - Ketua Dewan Pimpinan Pusat Organisasi
Masyarakat Nasional
Demokrat (Nasdem), Surya Paloh, mengatakan organisasi ini bisa saja
menjadi partai politik peserta pemilu.
Sabtu, 24 Juli 2010 | 19:28 BANDUNG - Keluarga Paduan
Angklung (KPA),
Sekolah Menengah Atas Negeri 3
Bandung, meraih gelar tertinggi di ajang Summa Cum Laude International
Youth Music Festival di Wina, Austria.