Rabu, 21 Juli 2010 | 01:49 JAKARTA - Bank Indonesia atau BI mulai Selasa sore (20/7) sudah
meluncurkan uang logam pecahan Rp 1.000 tahun emisi 2010, dan uang
kertas pecahan Rp 10.000 desain baru.
Direktur Direktorat
Perencanaan Strategis dan Humas BI Dyah Makhijani, Selasa pagi (20/7) di
Bandung, mengatakan peresmian peluncuran dua uang baru itu, akan
dilakukan oleh Wakil Presiden (Wapres), Boediono di Gedung BI, Bandung.
Dyah
menjelaskan, bahwa uang logam bari pecahan Rp 1.000, bergambar Garuda
Pancasila pada bagian depan, dan gambar angklung dengan latar belakang
Gedung Sate Bandung. Uang tersebut berwarna putih keperakan, yang
terbuat dari besi baja dilapisi nikel.
Adapun perubahan pada uang
kertas pecahan Rp 10.000, bertujuan untuk mengoptimalkan fungsi elemen
desain atau up-grading yang dilakukan terutama pada warna dominan yang
semula ungu kemerahan menjadi ungu kebiruan.
Meski terdapat pula
perubahan pada unsur pengaman lainnya, elemen desain utama, seperti
bahan uang, gambar utama, dan ukuran uang, tetap atau tidak berubah.
"Uang
kertas pecahan Rp 10.000 desain lama masih tetap berlaku sebagai alat
pembayaran sah sebelum dicabut dan ditarik dari peredaran oleh BI,"
katanya.
Sementara itu, Kepala Biro Humas Bank Indonesia, Difi
Djohansyah, mengatakan uang lembaran pecahan Rp 10.000 lama, sebanyak Rp
6,9 triliun yang mulai diedarkan pada tahun emisi 2005, segera ditarik
secara bertahap oleh Bank Indonesia.
"Penarikan dilakukan,
setelah uang lembaran Rp 10.000 baru secara resmi diluncurkan oleh
pejabat Gubernur BI, Darmin Nasution, di hadapan Wakil Presiden,
Boediono, di Kantor BI di Jalan Merdeka, Bandung, Jawa Barat, Selasa
sore (20/7).
Kepala Biro Humas Bank Indonesia Difi Djohansyah pada Selasa siang
(20/7), mengatakan yang diedarkan sekitar 716 juta keping untuk pecahan
uang logam Rp 1.000 dengan desain baru senilai Rp 716 miliar.
Menurut
Difi, uang logam Rp 1.000 tahun emisi (TE) 2010 yang resmi beredar
Selasa sore, memiliki gambar burung Garuda Pancasila di bagian muka dan
gambar alat musik khas Jawa Barat, yaitu angklung, dengan latar belakang
Gedung Sate di sisi belakangnya.
"Uang logam tersebut, terbuat
dari bahan plat nikel besi berwarna putih keperakan dengan diameter
24,15 milimeter,"ujarnya. (*)
Selasa,
20 Juli 2010 | 22:25 JAKARTA -
Ancaman Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kepada pengusaha
nasional agar tidak menjadikan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL)
sebagai alasan untuk meningkatkan biaya produksi, mencerminkan
ketidakpahaman dan ketidakonsistenan pemerintah terhadap jalan ekonomi
yang digagasnya sendiri.
Selasa, 20 Juli 2010 | 20:40 JAKARTA -
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Irjen Pol Edward
Aritonang, menyatakan kepolisian bertindak tegas setiap kekerasan
terhadap pers.
Minggu, 18 Juli 2010 | 12:08 MAKASSAR -
Radio swasta se-Sulawesi
Selatan memboikot pemutaran
lagu-lagu milik Luna Maya. Pemboikotan itu sebagai bentuk kepedulian
masyarakat penyiaran atas perbuatan asusila artis papan atas itu.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 19:20 JAKARTA - Wakil
Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW), Emerson Yuntho
menyayangkan sikap beberapa pihak yang mengarahkan pengeroyokan terhadap
aktivis mereka menjadi hanya sebuah tindak kriminal biasa.
Jum'at,
16 Juli 2010 | 19:05
JAKARTA -
Polri membentuk dua tim untuk penyidikan kasus video porno yang menyeret
mantan vokalis grup band Peterpan, Nazriel Irham alias Ariel, dan dua
presenter, Luna Maya serta Cut Tari.