Rabu, 11
Agustus
2010 | 00:53
LEBAK - Sejumlah warga Desa Bayah Barat, dan Bayah Timur, Kecamatan
Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, mengaku cemas mengkonsumsi air PAM atau
air dari PDAM.
Mereka khawatir, pusat air PDAM itu berasal dari sungai Cidikit, yang selama ini ditengarai tercemari limbah lumpur emas.
"Memang,
dari rasa, bau dan warna, air tidak berubah. Namun kami tetap khawatir
karena sumber air PDAM itu berasal dari sungai Cidikit yang diduga
tercemari limbah. Karena limbah lumpur emas itu dibuang ke sungai
tersebut,”kata Hj Hamdariyah, anggota Komisi B DPRD Lebak.
Pihaknya
menilai kekhawatiran warga bagian dari kewajaran. Meski kondisi air
tersebut tidak berubah warna, rasa dan bau, namun warganya merasa ragu
air yang dikonsumsinya seperti kurang steril.
Kekhawatiran itu
bisa muncul, karena sumber air dipakai PDAM di wilayah Bayah, sebagian
besar hasil dari penyaaringan di sungai Cidikit.
Sedangkan masyarakat banyak tahu kondisi sungai tersebut tercemar limbah lumpur emas,
"Saya
berharap masalah ini harus menjadi bahan pemikiran pemerintah daerah.
Pemerintah harus bisa mensosialisasikan ke masyarakat kalau hasil
penyaringan air PDAM steril. Sebaliknya, jika memang air itu tidak
steril patut diberitahuan kepada masyarakat,” katanya.
Wakil Ketua Komisi B DPRD Lebak, AM Erwin meminta pemerintah agar memeriksa kandungan air PDAM di wilayah Bayah.
Hal itu perlu dilakukan, karena sumber pengambilan air tersebut berasal dari sungai yang diduga tercemar limbah.
"Sebaiknya
pemerintah peka melakukan pengambilan sampel air. Bila perlu sampel air
itu diperiksa di lab, sehingga tidak menimbulkan rasa mang-mang bagi
konsumen air tersebut,” katanya. (yus) |
| -
|
|