Laksanakan Program Diam-diam, Disnakertrans Banten Dikecam
2010-07-24, 3:48 PM
Sabtu, 24 Juli 2010 | 18:42 RANGKASBITUNG - Sejumlah elemen di Kabupaten Lebak, mengecam tindakan
pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten,
bukan Dinsos sebagaimana berita sebelumnya, yang melaksanakan program
pendampingan tahun 2010 secara diam-diam.
Seperti diungkapkan
Ketua Komisi Transparansi dan Partisipasi (KTP) Kabupaten Lebak, Tb
Munawar Ajiz, Jumat (22/7) kepada sinarbanten.
Kata Ajiz, tidak
sepatutnya pejabat Disnakertrans Banten melakukan hal itu ditengah
tengah publik bersemangat mendorong keterbukaan dengan lahirnya
undang-undang nomor 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik.
"Sangat
memalukan jika hal itu benar dilakukan. Disaat publik menuntut
keterbukaan, ini malah menyengaja menutup-nutupi program. Memangnya
jaman dahulu kala, dimana informasi program pemerintah bisa
disembunyikan,” terangnya kemarin.
Hal senada diungkapkan Taufik
Ahmad, Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat Bitung. Kata dia, pemerintah
pusat dengan sengaja membuka kesempatan kepada pemuda produktif yang
berpendidikan untuk berkiprah di masyarakat dengan menurunkan program
pendampingan. Namun hal ini malah disalah gunakan oleh oknum pejabat
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Banten, dengan merekrut
tim pendamping secara diam-diam.
"Ini perlu dilawan, saya
mengimbau para aktivis pemuda untuk ikut menyikapi masalah ini. LSM
Bitung akan mengusutnya, bukan hanya masalah pendampingan Calon TKI dan
Kewirausahaan, mungkin dengan program yang lain,” kata Taufik Ahmad
sedikit emosi.
Baik Ajiz maupun Taufik, mendesak Gubernur Banten
untuk menindak tegas aparaturnya yang menyalahgunakan wewenang untuk
kepentingan pribadi.
"Gubernur harus mengambil sikap tegas.
Menegur atau memecat pejabatnya yang berprilaku demikian,”imbuh
keduanya. (asa)
Jum'at, 23 Juli 2010 | 13:54 RANGKASBITUNG
– Ditengah semangat
pemberantasan Korupsi Kolusi dan
Nepotisme (KKN), pejabat Dinas Sosial Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi
Banten, justru menyembunyikan sejumlah program pendampingan yang diduga
sarat dengan praktik kolusi dan nepotisme.
Rabu, 21 Juli
2010 | 20:36 RANGKSBITUNG - Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Banten,
diharapkan bisa
melaksanakan pendataan jumlah tenaga kerja kontrak (TKK) dan tenaga
honorer, khususnya untuk tenaga guru, harus selektif.
Rabu, 21 Juli
2010 | 19:18 RANGKASBITUNG - Sejumlah pengurus pimpinan anak cabang
(PAC) Partai Hati
Nurani Rakyat (Hanura), wilayah Selatan (Banjarsari-Malingping), dan
wilayah Utara (Curug Bitung), menyatakan dukungan penuh kepada H Edy
Supadrijono, untuk maju dalam musyawarah cabang (muscab) pertama DPC
partai Hanura di Lebak, 29 Juli 2010.
Selasa, 20 Juli
2010 | 22:21 LEBAK - Sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK), Kampung
Canali, Desa
Sanghiang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, hidup dalam
kondisi terisolir.
Selasa, 20 Juli 2010 | 22:21 LEBAK -
Mengingat tingginya resistensi
musibah kebakaran di wilayah
Lebak Selatan (Baksel), Kabupaten Lebak, Banten, pemerintah daerah
setempat sudah saatnya memberikan pasilitas mobil kebakaran.
Selasa, 20 Juli 2010 | 21:37 RANGKASBITUNG -
Dukungan elemen masyarakat Lebak terhadap Bupati Lebak, H
Mulydi Jayabaya, untuk maju pada pemilihan gubernur (pilgub), kian
menguat.
Senin, 19 Juli 2010 | 20:15 RANGKASBITUNG
- Pasca musibah kebakaran
di Kampung Cikawung, Desa
Mugijaya, Kecamatan Cigemblong, Kabupaten Lebak, Banten, pemerintah
setempat diharapkan segera mengalirkan bantuan untuk para korban
kebakaran.
Bantuan tersebut sangat diharapkan oleh warga korban
kebakaran, karena harta benda mereka sudah ludes akibat musibah
tersebut.
Minggu, 18 Juli 2010 | 12:09 RANGKASBITUNG
- Dukungan masyarakat
terhadap Bupati Lebak, H Mulyadi Jayabaya untuk maju dalam pemilihan
gubernur Banten mendatang, kian meluas.
Sebelumnya, dukungan datang dari beberapa tokoh di kecamatan Cigemblong,
Bayah, Malingping, kali ini dukungan serupa pun datang dari wilayah
Kecamatan Muncang.
Minggu, 18 Juli 2010 | 20:30
RANGKASBITUNG - Pasca kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) atas
kebijakan pemerintah pusat, bukan saja menjadi beban
bagi masyarakat Lebak, namun juga bisa menimbulkan imbas terhadap
kerawanan pangan.
Terkait dengan keluhan masyarakat, pemerintah daerah diharapkan bisa
melaksanakan antisipasi melalui inveksi mendadak atau menyelenggarakan
kegiatan operasi pasar.
Sabtu, 17 Juli 2010 | 00:08 LEBAK - Alat
kesehatan (alkes) yang
berada di RSUD Malingping, telantar.
Bahkan, pintu ruang bedah yang menjadi tempat penyimpanan alat tersebut
terkunci rapat.