Diduga Mesum Dengan Istri Orang, Oknum Polisi Digerebek Warga
2010-07-25, 6:11 PM
Minggu, 25 Juli
2010 | 20:57 RANGKASBITUNG - Diduga melakukan aksi mesum, seorang
oknum polisi yang
bertugas di wilayah hukum Polres Lebak, berinisial MT, digerebak warga
Kampung Citundun Elor, Desa Banjarsari, Kecamatan Warung Gunung,
Kabupaten Lebak, Banten.
Aksi penggerebekan yang dilakukan warga
terhadap oknum aparat kepolisian ini, terjadi Senin (19/7), pekan lalu.
Menurut
informasi dari warga sekitar, wanita yang menjadi pasangan gelap oknum
polisi, adalah warga Pandeglang.
Selain itu, warga mengaku
kenal dengan oknum polisi tersebut, karena sering ke wilayah Cikulur.
Adapun
aksi penggerebekan itu, berawal dari kecurigaan warga yang merasa resah
sering melihat mereka bertamu dan menginap di rumah Aswari yang
merupakan masih kerabatnya Rn.
Sementara para pemuda sekitar
merasa curiga dengan tingkah polah mereka yang diduga bukan suami istri.
Para pemuda pun akhirnya diam-diam mengintai aksi mereka di dalam rumah
tersebut.
Setiap kali dilakukan pengintaian, warga selalu
melihat pasangan itu masuk ke dalam kamar.
Melihat gerak-gerik
mereka sangat mencurigakan, akhirnya warga memutuskan untuk menggerebek
pasangan gelap tersebut.
"Ya, siang itu, kami bersama warga
melakukan pengintaian. Selanjutnya, warga yang penasaran mencari tahu
identitasnya. Dan diketahui, Rn adalah warga Pandeglang yang sudah
bersuami,"ujar warga.
Kemudian, setelah diyakini mereka bukan
suami istri, guna mencegak terjadi perbuatan mesum, setelah diketahui
siapa secara pasti, warga lalu mendatangi rumah Aswari.
"Di rumah
itulah, kami menggerebek mereka yang sedang berduaan di kamar,”terang
warga.
Sementara itu, selaku pemilik rumah, Aswari membenarkan
ada kejadian penggrebekan dilakukan warga terhadap pasangan gelap.
Meraka digerebek karena diduga melakukan mesum.
"Awalnya saya
tidak curiga jika mereka itu bukan pasangan suami istri. Namun saya
merasa yakin mereke bohong, setelah diberitahu para pemuda bahwa status
mereka bukan suami istri,”katanya.
Mukhlis, adik kandungnya suami
Rn, mengakui kecewa dan kesal dengan perbuatan Rn yang tega
berselingkuh dengan oknum polisi.
atas kejadian ini, keluarga suami
dari Rn berencana akan mengadukan masalah ini ke pihak berwajib.
"Sebenarnya,
kasus ini sudah pernah dilaporkan ke Polsek Warung Gunung. Namun sampai
saat ini tidak ada kejelasan. Karena itu kami akan mencoba melanjutkan
laporan ini ke Polres Lebak,”katanya.
Sementara salah seorang
petugas piket Polsek Warunggung, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya
pengaduan kasus perselingkuhan. "Tapi kasus ini sudah didamaikan kedua
belah pihak,”kata petugas.
Sayangnya, Kapolres Lebak, AKNP
Widoni Wedri, tidak dapat dikonfirmasi. Seluler mantan Dir Narkoba Polda
Banten ini, walaupun dalam keadaan aktif, namun ketika dihubungi untuk
dikonfirmasi pada Minggu sore (25/7), tidak direspon.(yus)
LEBAK - Sejumlah kepala sekolah menengah atas di
Kabupaten Lebak,
Banten, menolak pembubaran Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik
dan Tenaga Kependidikan di Kementerian Pendidikan Nasional, karena
berdampak besar terhadap peningkatan kualitas guru dan pendidikan
nasional.
RANGKASBITUNG - Sejumlah elemen di Kabupaten Lebak, mengecam tindakan
pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten,
bukan Dinsos sebagaimana berita sebelumnya, yang melaksanakan program
pendampingan tahun 2010 secara diam-diam.
RANGKASBITUNG
– Ditengah semangat
pemberantasan Korupsi Kolusi dan
Nepotisme (KKN), pejabat Dinas Sosial Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi
Banten, justru menyembunyikan sejumlah program pendampingan yang diduga
sarat dengan praktik kolusi dan nepotisme.
RANGKSBITUNG - Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak, Banten,
diharapkan bisa
melaksanakan pendataan jumlah tenaga kerja kontrak (TKK) dan tenaga
honorer, khususnya untuk tenaga guru, harus selektif.
RANGKASBITUNG - Sejumlah pengurus pimpinan anak cabang
(PAC) Partai Hati
Nurani Rakyat (Hanura), wilayah Selatan (Banjarsari-Malingping), dan
wilayah Utara (Curug Bitung), menyatakan dukungan penuh kepada H Edy
Supadrijono, untuk maju dalam musyawarah cabang (muscab) pertama DPC
partai Hanura di Lebak, 29 Juli 2010.
Selasa, 20 Juli
2010 | 22:21 LEBAK - Sebanyak 500 Kepala Keluarga (KK), Kampung
Canali, Desa
Sanghiang, Kecamatan Malingping, Kabupaten Lebak, Banten, hidup dalam
kondisi terisolir.