Selasa, 13 Juli 2010 | 20:57 MERAK - Diduga akibat
ingin saling mendahului untuk dapat masuk ke kapal ferry di dermaga III
pelabuhan Merak, Febrijon (40) pengemudi truk tronton dengan nomor
polisi B 9692 EZ, dianiaya oleh Maraden Aritonang (47) pengemudi truk
nomor polisi B 9231 PB milik perusahaan ekspedisi PT Arca Mandiri.
Dalam
peristiwa itu, seorang oknum anggota Marinir berinisial AS berpangkat
Koptu, yang sedang melakukan pengawalan kendaraan yang dikemudikan
Maraden Aritonang, ikut malakukan penganiayaan, dan mengakibatkan korban
Febrijon (40) tersungkur akibat tidak sadarkan diri dilokasi kejdian.
Ditemui
usai menjalani pemeriksaan secara maraton di ruang pemeriksaan unit
reskrim Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, Selasa 13/7),
Maraden Aritonang membenarkan peristiwa pemukulan yang dilakukannya
bersama oknum anggota Marinir berinisial AS.
"Yang pertamakali
memukul adalah saya pak. Ngak berapa lama kemudian, oknum Marinir yang
mengawal kendaraan saya menendang kemaluan supir, makanya supir itu
langsung jatuh dan pingsan,"ujarnya.
Dikatakan Maraden Aritonang,
keributan itu terjadi ketika kendaraan kedunya sedang antri di dermaga
III. Kemudian, ketika kendaraan yang dikemudikan Febrijon jalan, karena
terlalu mepet muatan radiator (Coler) yang ada dikendaraan saya kena.
"Ketika
saya turun dan minta dia memundurkan kendaraannya, dia menolak sehingga
saya terpancing emosi. Akibatnya, secara reflek dia saya pukul,"diakui
Maraden Aritonang.
Sementara itu, Kepala Kepolisian Sektor
Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Idrus Madaris, didampingi Kanit Iptu
Bambang Prakoso, ketika dikonfirmasi, mengatakan hingga hari ini
(Selasa 13/7), korban Febrijon belum dimintai keterangan.
"Korban
Febrijon belum kami pemeriksa dan buatkan BAP, karena masih dalam
perawatan di ruang Flamboyan RS Krakatau Medika (RSKM) Cilegon. Sejak
kejadian itu, Minggu malam (11/7), tersangka Maraden Aritonang, kita
amankan,"ujar Idrus.
Idrus menambahkan, lokasi penganiayaan
terjadi di lahan parkir dermaga III. Sewaktu anggota kami ke lokasi,
korban yang dalam keadaan pingsan langsung dibawa ke RSKM Cilegon.
"Tersangka
Maraden Aritonang langsung kami amankan. Adapun untuk oknum anggota
Marinir berinisial Kptu AS yang nyaris dikeroyok sejumlah awak
kendaraan, kita amankan dan serahkan ke Pomal Banten,"terang mantan
Kasat Lantas Polres Cilegon ini.
Dihubungi melalui telepon
selularnya, Komandan Lanal (Danlanal) Banten, Kolonel (P) S Irawan,
membenarkan pihaknya ada menerima laporan, dan oknum Marinir berinisial
Koptu AS sudah diamankan.
"Sejak diserahkan Minggu malam (11/7)
lalu, hingga saat ini (Selasa 13/7 red-) oknum Marinir itu masih kita
amankan. Kita sedang menunggu kedatangan Provost Marinir dari Lampung,
untuk selanjutkan akan kita serahkan,"ujar S Irawan.
Sebelumnya,
ketika dilakukan konfirmasi Selasa sore (13/7) sekitar pukul 16.00 WIB,
salah seorang perwira di Pomal Banten, mengatakan tidak menerima dan
tidak menangani kasus pemukulan yang dilakukan oleh oknum Marinir
birinisial Koptu AS.
"Kami tidak menangani kasus itu. Mungkin
sudah diserahkan langsung ke kesatuannya, karena oknum adalah anggota
Marinir Lampung,"ujar salah seorang perwira di Pomal Banten. (yus)