Rabu, 4
Agustus
2010 | 18:07
CILEGON -
Sedikitnya, 400 pedagang pasar Kranggot, yang berjualan di
atas bahu jalan dan trotoar, dipindahkan ke kios atau lapak yang telah
disediakan, yakni di belakang bagain timur pasar tersebut.
Dalam
proses pemindahan tersebut sempat terjadi adu mulut antara Kepala
Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Cilegon, Daih Darmawan, dengan
sejumlah pedagang, Rabu (4/8).
Sejumlah pedagang mengatakan,
mereka mau saja pindah ke lokasi yang telah disediakan, namun ketika
mendirikan lapak di jalan dan atas trotoar, membayar biaya tempat lapak
sebesar antara Rp5 juta sampai Rp7 juta. Sekarang diminta untuk
pindah, bagaiamana pertanggungjawaban pembayaran uang tersebut.
Seorang
pedagang, Ujang (35), mengatakan pedagang yang berjualan di lapak atas
jalan dan trotoar atau saluran air, sudah membayar ke seseorang, sebesar
Rp5 juta sampai Rp7 juta.
"Sekarang mau dipindahkan begitu saja,
bagaimana pertanggungjawaban uang pembayaran tempat tersebut. Pada
prinsifnya mau pindah, namun kembalikan dulu uang kami,"ujarnya.
Hal
senada juga dikatakan pedagang lainnya, Dimiyati (42). Dikatakan,
berjualan di lapak seperti ini, bukannya gratis, tapi bayar."Jadi jangan
semena-mena memindahkan kami, dan harus dipertanggungjawabkan
pembayaran lapak tersebut,"terangnya.
Dikatakan, berjulan di atas
bahu jalan ramai pembeli, karena letaknya strategis. Namun bila pindah
ke belakang, kemungkinan pendapatan menjadi berkurang.
Sedangkan
seorang ibu yang berjualan rempah-rempah, cabe, bawang, dan jeruk nipis,
mengatakan untuk bisa berjulan di lapak atas saluran air, membayar Rp6
juta, dan membangun lapak dari kayu, menghabiskan Rp1 juta.
Sekarang
disuruh pindah, bagaimana tidak rugi. Lapak tempat berjualan di atas
saluran air depan terminal angkutan kota, baru tiga bulan.
"Modal
udah keluar banyak, keuntungan belum didapat, sekarang disuruh pindah.
Nasib orang kecil selalu dijadikan sapi perahan,"ujarnya.
Sementara
Kepala Bidang Perdagangan Dinas Perdagangan Kota Cilegon, Daih
Darmawan, mengatakan mau bayar ke siapa, pihaknya tidak mau tahu, mereka
tetap harus pindah, dan diberi waktu hanya sampai hari ini (Kamis 5/8).
"Saya
tidak mau tahu, pedagang yang menggelar dagangan di atas bahu jalan,
trotoar, di atas saluran air, hsrus pindah," ujarnya.
Dikatakan,
di belakang sudah disiapkan tempat berjulan berupa kios dan lapak resmi
jumlahnya sekitar 400 unit.
Dengan lokasi baru, kondisi pasar
Krangot lebih tertib dan nyaman. Dan jalan di pasar tersebut menjadi
lancar dan tidak semraut.
Ditanya pedagang itu telah membayar ke
seseorang, Daih Darmawan mengatakan, itu urusan mereka dengan seseorang
tersebut.
"Silahkan saja mereka menagih kepada yang
bersangkutan,"jawabnya Daih enteng.
Dari pantauan, pemindahan
lapak di atas jalan, trotoar, dan saluran air di pasar Kranggot mendapat
pengamanan ketat dari Jajaran Polsek Kota Cilegon.
Pedagang
yang bersedia pindah, mendapat kupon undian menempati lapak atau kios
baru resmi dari Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pasar. (yus) |
| -
|
|