Sabtu, 10 Juli 2010 CILEGON - Penyebab ledakan 3 unit tangki kimia yang terjadi di PT
Sulfindo Adiusaha, di Kampung Pengoreng, Desa Sumuranja, Kecamatan
Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, Jumat (9/7) kemarin, menewaskan
satu karyawan serta mengakibatkan lima orang menderita luka bakar,
hingga hari ini (Sabtu 10/7) belum diketahui penyebabnya.
Selain
pihak perusahaan masih bungkam dan sulit untuk dikonfirmasi, pihak
kepolisian Polda Banten, melalui Direktur Reserse dan Kriminal Polda
Banten AKBP Joko Suharyadi, mengatakan, pihaknya belum bisa memastikan
penyebab terjadinya ledakan tiga tangki penampungan zat HCL di PT
Sulfindo, karena harus mendatangkan tim ahli kimia dari Labfo Mabes
Polri.
Diberitakan sebelumnya, dalam kejadian itu, satu
korban yang tewas seketika dilokasi dengan kondisi mengenaskan, bernama
Jam'ani (57), warga Kampung Sumuranja Rt 14/06, Desa Sumuranja,
Kecamatan, Puloampel, Kabupaten Serang.
Sementara lima korban
yang menderita luka bakar dan dilarikan ke rumah sakit, yakni tiga
orang karyawan PT Sulfindo Adiusaha, bagian loading HCL, dan dua orang
awak mobil truk tangki AJS.
Adapun tiga karyawan bagian loading
HCL, yakni Ramlan Pratomo (45), warga perumahan Taman Cilegon Indah,
Cilegon, Sukani (54) warga Kampung Pengoreng Rt 05/02, Desa Mangunreja,
Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, dan Husaeri (39), warga Kampung
Pengoreng Rt 06/02, Desa Mangunreja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten
Serang.
Adapun dua awak mobil truk tangki AJS dengan nomor
polisi L 8149 UZ, yaitu Yayat Suryana (35), warga Kampung Benggala Rt
08/12, Desa Benggala, Kecamatan Cipare, Kabupaten Serang, dan satu
korban laki-laki dewasa yang hingga berita ini dikirim, belum diketahui
identitasnya.
Selanjutnya, akibat ledakan yang sempat membiat
ribuan warga sekitar panik dan mengungsi, satu korban yang meninggal
dunia dan lima korban yang mengalami luka-luka bakar, langsung
dilarikan ke Rumah Sakit Krakatau Medika (RSKM) Cilegon. (yus)