Jum'at, 23 Juli
2010 | 16:00 CILEGON - Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Cilegon, memeriksa dua dari
tiga pejabat Setda Kota Cilegon dalam kasus honorarium ganda anggota
DPRD Cilegon, tahun anggaran 2005-2006, Jumat (23/7).
Mereka
dimintai keterangan untuk tersangka tiga mantan pimpinan DPRD Cilegon,
yakni Fathullah Samun, Dimyati Abubakar dan Bahri Syamsu Arief.
Dua
pejabat yang hadir di Kejari Cilegon, antara lain Kadis Pendapatan dan
Pengelolaan Keuangan Daerah (PPKD) Septo Kalnadi, mantan Kadis PPKD,
Gumelar Selamet.
Sementara Plt Sekda Cilegon, A Hakim Lubis yang
seharusnya datang ke Kejari, tidak hadir.
Septo Kalnadi
diperiksa oleh jaksa Zubir Lonso, sementara Gumelar diperiksa Jaksa
Marolop.
Kasubsi Penyidikan pada Kejari Cilegon, Sahroni, kepada
wartawan mengatakan, ketiga pejabat dan mantan pejabat itu dipanggil
Kejari untuk dimintai keterangan sebagai saksi atas kasus diatas.
Untuk
kasus itu, tim penyidik Kejari Cilegon menurut rencana akan
menghadirkan 20 saksi. Dan tiga pejabat yang dipanggil itu merupakan
bagian dari 20 saksi yang akan dimintai keterangan.
Terkait
dengan ketidakhadiran Plt Sekda Cilegon, A Hakim Lubis, Sahroni
menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan pangilan kedua dalam waktu
dekat.
Dia mengaku belum menerima konfirmasi terkait
ketidakhadiran Hakim Lubis itu.
Terpisah, Septo Kalnadi mengakui
pemeriksaan atas dirinya itu. Septo mengatakan bahwa sejauh ini pihak
Kejari baru bertanya seputar informasi diri dan belum masuk pada materi
pemeriksaan atas kasus tersebut.
"Saya ditanya dengan 4
pertanyaan. Semuanya terkait dengan diri saya seperti nama, kesehatan,
dan lain-lain. Belum masuk pada pokok materi pemeriksaan,” aku Septo,
Jum'at (23/7).
Sementara itu, A Hakim Lubis, mengaku bahwa
ketidakhadirannya sudah dikomunikasikan dengan pihak kejaksaan.
Dia
membantah bahwa ketidakhadirannya itu sebagai upaya mangkir dari
panggilan penegak hukum.
"Bukan mangkir, tapi karena ada kegiatan
rapat dinas, maka sementara ini saya tidak bisa datang. Dan
ketidakhadiran ini sudah kita komunikasikan dengan Kejari,”aku Lubis
dengan senyum.
Dari penelusuran, pejabat eselon II di lingkungan
Setda Cilegon tengah melakukan rapat perdana dengan kepala daerah yang
baru dilantik beberapa hari lalu.
Kasus itu sendiri, sudah
menghantarkan mantan Sekertaris Dewan (Sekwan) DPRD Cilegon, Hariyoto ke
hotel prodeo untuk kasus yang sama.
Mantan Kadishub Kota
Cilegon, Hariyoto, divonis bersalah dengan hukuman penjara 1 tahun 6
bulan oleh Pengadilan Negeri (PN) Serang beberapa waktu lalu.
Hariyoto
saat ini mendekam di Rutan Kelas II Serang. Sejauh ini, Hariyoto sudah
mengembalikan seluruh dana yang diterimanya ke kas daerah sebesar Rp 43
juta.
Tiga mantan pimpinan DPRD juga sudah mengembalikan honor
ganda tahun anggaran 2006 ke kas daerah dengan besaran antara lain,
Fathullah Samun Rp 40 juta, Dimyati Abubaka Rp 38 juta, Bahri Syamsu
Arief Rp 40 juta. (yus)
Jum'at, 23 Juli 2010 | 14:16 CILEGON -
Mobil dinas para mantan
pejabat, ditengarai belum dikembalikan
ke Pemkot dan masih dikuasai oleh para pejabat yang sudah tidak aktif.
Hal
itu diungkapkan Anggota Komisi III DPRD Kota Cilegon, M Yusuf Amin,
Kamis (22/7).
Rabu,
21 Juli 2010 | 15:17 CILEGON - Kekosongan kursi Sekda definitif di
Kota Cilegon, harus segera
diisi agar laju pemerinhan di kota tersebut bisa berjalan efektif.
Rabu,
21 Juli 2010 | 15:17 CILEGON - Tb Iman
Ariyadi, usai dilantik menjadi Walikota Cilegon oleh
Gubernur Banten, Hj Ratu Atut Chosiyah, di di gedung Dewan Perwakilan
Rakyat (DPRD) Kota Cilegon, Selasa (20/7) kemarin, menyatakan siap
mengemban amanat sebagai Walikota Cilegon.
Selanjutnya, untuk
Program 100 hari, Iman menyatakan, telah disiapkan untuk mengawali
kepemimpinannya.
Selasa, 20 Juli 2010 | 23:12 CILEGON -
Pelantikan pasangan Walikota, H Tb Iman Aryadi, dan Wakil
Walikota Cilegon, Drs H Edi Ariadi, mendapat pegawalan ketat dari aparat
Keamanan TNI dan Polri serta dibantu Satuan Pamong Praja Banten.
Masa
kepemimpinan Walikota Cilegon, H Tb Iman Ariyadi dan Wakil Walikota
Cilegon, Drs H Edi Ariadi, lima tahun ke depan, seharusnya bisa berjalan
mulus, dalam hal memajukan daerah dan mensejahterakan masyarakat.
Selasa, 20
Juli 2010 | 20:00 CILEGON - Pelantikan Walikota dan Wakil Walikota
Cilegon, H Tb Iman
Ariyadi dan Drs H Edi Ariadi, Selasa (20/7) diwarnai aski unjuk rasa
dari mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim
Indonesia (KAMMI), Cilegon.
Aksi belasan mahasiswa yang
berlangung di bundaran Simpang Tiga Cilegon, mendapat penjagaan ketat
dari pihak aparat kepolisian Cilegon.
Senin,
19
Juli 2010 | 20:05
MERAK - Semrautnya kegiatan pembangunan fly over di depan pintu
masuk Pelabuhan Penyeberangan PT ASDP Merak, membuat bongkar muat
kendaraan di semua dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak menjadi
terganggu.
Hal tersebut, dikeluhkan sejumlah pengusaha kapal
Roll On Roll Off (Roro).
Dikatakan, waktu untuk bongkar muat yang
diberikan pihak PT ASDP selama 30 menit untuk setiap kapal yang sandar,
menjadi tersita akibat kemacetan yang menyebabkan kendaraan yang baru
turun dari kapal, terhambat.
Minggu,
18 Juli 2010 | 21:22 CILEGON - Setelah sempat
tidak beroperasi selama 2 bulan, tempat hiburan
malam Regent Live Music and Karaoke, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani
Rt 06/03, Kelurahan Sukmajaya, Kecamatan Jombang, Cilegon Banten,
Jum'at malam (16/7), kembali buka.
Sabtu,
17 Juli 2010 | 00:19 MERAK - Warga
pengguna jalan mengeluh, pasalnya sampah yang sudah menumpuk dan
berserakan di jalan raya Yos sudarso tepatnya di eks Pasar Lama Merak,
sejak satu pekan ini tidak diangkut petugas Dinas Kebersihan Kota
Cilegon.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 20:43 MERAK - Ribuan
truk
pengangkut barang tujuan Pulau Sumatera, kembali tertahan di Pelabuhan
Penyebrangan Merak, Jum’at (16/7).
Penumpukan itu terjadi diduga
akibat cuaca buruk di sekitar wilayah Merak selama beberapa hari
belakangan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, truk yang jumlahnya
mencapai ribuan itu tertahan sejak pukul 08.30 WIB. Umumnya mereka
mengagkut berbagai jenis barang seperti kelontongan, mabel dan pakan
ternak.
Beni (46), salah seorang sopir truk mengatakan, dirinya
sudah sejak pagi menunggu antrian untuk bisa masuk kapal. Namun,
hingga sore hari, Beni dan rekan-rekan sopir truk masih tertahan di
Cikuasa Atas, atau beberapa ratus meter dari pintu keluar Tol Merak.