Rabu, 21 Juli 2010 | 10:48
SERANG – Kejaksaan Tinggi (Kejati) Banten, berjanji akan menuntaskan kasus suap Rp 1,5 miliar kepada anggota DPRD Pandeglang periode 2004-2009, dan kasus dugaan korupsi penggunaan pinjaman daerah Pemkab Pandeglang ke Bank Jabar Banten Cabang Pandeglang sebesar Rp 200 miliar tahun 2006.

"Kami berjanji akan menuntaskan kasus yang ada di Pandeglang, baik suap yang diduga melibatkan Erwan Kurtubi, atau penggunaan pinjaman daerah Rp 200 miliar. Saat ini kasus tersebut masih berjalan, bahkan sejumlah saksi sudah dimintai keterangan oleh penyidik,” kata Mustaqim, Kasi Penkum Kejati Banten, saat menerima pendemo di depan kantor Kejati Banten, Selasa kemarin.

Dipaparkan, untuk kasus suap dengan tersangka mantan Wakil Bupati Pandeglang Erwan Kurtubi (saat ini menjadi Bupati Pandeglang), Kejati Banten sedang melakukan kajian secara mendalam, bahkan ekspos secara internal telah dilakukan.

"Tim di Kejati sedang melakukan ekspos kasus itu. Hasilnya nanti akan dikonsultasikan ke Kejagung. Nanti untuk selanjutnya menunggu petunjuk dari Kejagung. Jadi Kejati terus bekerja,”ujar Mustaqim.

Ketika ditanya soal target penyelesaian, Mustaqim belum tahu. "Ya waktu penyelesaian kasus ini kami ingin secepatnya,” kilahnya.

Sementara, masyarakat yang mengatasnamakan dirinya Koalisi Mahasiswa dan Pemuda Pandeglang (Komppan) melakukan demosntrasi di depan kantor Kejati Banten.

Dengan membentangkan spanduk dan poster, mereka berorasi. Aksi itu mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Mereka juga tak henti-hentinya berusaha menjebol pintu gerbang kendati tak berhasil. Aksi mereka berjalan damai ketika Kasi Penkum Kejati Banten Mustaqim menemui mereka.

Pendemo mendesak agar Kejaksaan menegakkan supremasi hukum, usut tuntas kasus suap dalam pinjaman daerah Rp 200 miliar, segera menangkap dan menahan Erwan Kurtubi karena Dimyati Natakusumah juga pernah ditahan, dan segera limpahkan berkas Erwan Kurtubi ke pengadilan.

"Kami akan melaporkan Kejaksaan ke Satgas Pemberantasan Mafia Kasus bila tak mampu menuntaskan kasus ini. Apalagi, Erwan Kurtubi merupakan satu paket dengan Dimyati Natakusumah dalam kasus itu,”kata Roni, Koordinator Aksi. (yus)