Jum'at, 16 Juli 2010 |
16:52 SERANG – Sebanyak 22 bankan di Banten, siap
mengikuti Banten Banking Expo yang digelar di Alun-alun Barat Kota
Serang, pekan depan Rabu-Kamis (21-22/7).
Beberapa bank
perkreditan rakyat dan instansi pemerintah daerah yang memiliki usaha
mikro, kecil, dan menengah (UMKM) binaan pun memeriahkan acara yang
dipelopori Bank Indonesia ini.
"Ini pertama kali digelar Bank
Indonesia, sejak berdiri di Kota Serang 28 Agustus 2008. Acara dikemas
tanpa unsur komersil, semata-mata sebagai sarana edukasi seputar
perbankan terhadap masyarakat. Ini diadakan secara terbuka untuk umum,
diselingi undian berhadiah serta bingkisan bagi pengunjung,” ujar Deputi
Pemimpin Kantor Bank Indonesia Serang M Setyawan Santoso (M San), yang
juga Ketua Penyelenggara Banten Banking Expo 2010 di ruang kerjanya.
Acara
yang dihadirkan selama kegiatan berlangsung, berupa bazar perbankan,
talkshow mengenai kiat-kiat bisnis, success story UMKM di Banten,
konsultasi usaha, dan konsultasi pembiayaan.
Seminar pembiayaan
daerah pun, kata M San, akan dihadirkan dengan peserta sekira 150 orang,
berasal dari berbagai kalangan seperti UMKM dan akademisi.
Sosialisasi
ekonomi syariah juga dimunculkan, antara lain membahas ekonomi dan
perbankan syariah yang mengundang dua perguruan tinggi negeri dan 18 SMA
di Serang dan Cilegon.
Hal ini untuk memperluas wawasan siswa
dan mahasiswa dalam mengenal prinsip syariah.
"Kegiatan ini di
harapkan mampu mendekatkan masyarakat terhadap dunia perbankan, di
samping masyarakat bisa mendapatkan informasi seputar dunia perbankan,
sehingga tidak awam lagi untuk menggunakan jasa perbankan dalam menjalan
kegiatan usaha. Selama ini paradigma masyarakat terhadap dunia
perbankan masih kurang. Setelah mengikuti rangkaian acara ini masyarakat
diharapkan tidak malu-malu atau menjauh dari produk yang ditawarkan
perbankan,” tegas M San.
Berdasarkan analisa M San, per Juni 2010
tercatat, angka pemberian kredit di Banten hanya Rp 28 miliar. Tingkat
penyerapan dana pihak ketiga Rp 36 miliar.
M San berharap
terjadi peningkatan setelah Banten Banking Expo 2010 digelar. (AM)
Rabu, 14 Juli 2010 | 15:30
SERANG - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Banten,
dinilai banci dalam menindaklanjuti temuan Badan Pemeriksa Keuangan
(BPK), yang mensinyalir adanya penyimpangan dalam pelaksanaan Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah pemerintah Provinsi Banten tahun 2009 lalu
yang berindikasi terdapat kerugian daerah senilai Rp 13,08 miliar.
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:09
SERANG - Derasnya desakan penyelidikan atas temuan LHP BPK
atas pengelolaan keuangan Pemprov Banten, membuat Kejaksaan Tinggi
(Kejati) setempat segera mengambil langkah kongkrit.
Selasa, 13 Juli 2010
ANYER - Pemerintah Provinsi
Banten, akan menjadikan Mercusuar Anyer sebagai ikon wisata di kawasan
Anyer-Carita, sebagai daya tarik tersendiri kepada wisatawan asing
maupun domestik yang berkunjung ke kawasan tersebut.
Senin, 12 Juli 2010 | 18:47
SERANG
– Ketua DPRD Kabupaten Serang, Fahmi Hakim mengatakan, bahwa pihaknya
akan segera memanggil manajemen PT Sulfindo. Pemanggilan terhadap
petinggi perusahaan, untuk dimintai keterangan terkait ledakan tangki
kimia Jumat pekan lalu.
Senin, 12 Juli 2010 | 16:32
SERANG - Aksi unjukrasa
desakan penuntasan Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Badan Pemeriksa
Keuangan (BPK), Rp13,8 miliar oleh mahasiswa yang tergabung dalam
Komunitas Soedirman (KMS) 30 di halaman gedung DPRD Banten, Senin pagi
(12/7) berakhir rusuh.
Dari pantauan, kerusuhan berawal dari
keinginan pengunjukrasa melakukan orasi di bawah tiang bendera dalam
halaman gedung DPRD Banten, namun mereka dilarang oleh puluhan petugas
Dalmas Polres serang, sehingga terjadilah aksi pengusiran paksa oleh
polisi.
Seluruh pengunjukrasa dipaksa keluar dari dalam halaman
gedung DPRD Banten dengan cara dipiting lehernya, bahkan seluruh
atribut untuk melakukan aksi dirampas dan dibuang, kecuali panji-panji
milik KMS 30.
Meski demikian, tidak ada yang terluka dalam
kejadian tersebut, hanya saja salah seorang pengunjukrasa mengamuk,
saat peci (kopyah) miliknya jatuh dan terinjak-injak polisi.
"Ini
jelas sudah melecehkan agama, peci yang biasa saya pakai untuk sholat
diinjak-injak. Jelas,ini adalah penodaan dan anarkisme,” kata Dirman,
salah seorang pengunjukrasa.
Senin, 12 Juli 2010 | 05:43
SERANG - Mungkin bagi warga kota
Serang dan sekitarnya, menikmati pecak Ikan Bandeng sudah tidak asing,
namun mencari warung makan yang menyediakannya sangatlah sulit.
Apalagi hampir di setiap penjuru kota Serang, dikelilingi warung cepat
saji yang menyediakan segala macam makanan.
Sekarang
anda tidak usah pusing mencari warung makan yang menyediakan menu Pecak
Ikan Bandeng khas Serang, karena sekarang sudah ada Warung Pecak
Bandeng Ciceri.
Adapun lokasinya, tepat di samping pusat perbelanjaan Carefour, Jalan KH
Fatah Hasan Ciceri Kota Serang.
Minggu, 11 Juli 2010 | 20:57
SERANG - Ajuan Dinas Pendidikan (Dindik) Provinsi Banten, pada anggaran
pendapatan belanja daerah perubahan (APBD-P) tahun 2010, dapat sorotan
sejumlah
kalangan.
Minggu, 11 Juli 2010 | 19:56
SERANG - Kecelakaan kerja dan mengakibatkan korban tewas di dalam areal
pabrik PT Sulfindo Adiusaha yang berlokasi di Sumuranja, Puloampel,
Serang Banten, ternyata sering terjadi.
Informasi yang diperoleh, korban tewas dalam musibah meledaknya 3 unit
tangki penampungan kimia jenis HCL pada Jum'at (9/7) lalu, atas nama
Jum'ani (45) merupakan korban yang kedua.
Sebelumnya, Muhyi (22) karyawan bagian mekanik, tewas dilokasi kejadian
akibat ada kebocoran pada tangki kimia, sehingga korban terjatuh.
"Kecelakaan kerja yang dialami Muhyi, terjadi sekitar tahun 2008,
persisnya setelah
lebaran. Muhyi adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Nama orangtua
korban, adalah kang Faudin,"ujar sumber yang minta tidak disebutkan
namanya.
Ditambahkan sumber itu, selain korban tewas akibat kecelakaan kerja,
karyawan yang yang mederita luka-luka bakar juga sering terjadi, namun
oleh pihak PT Sulfindo Adiusaha, selalu ditutup.
Minggu, 11 Juli 2010 | 13:32
SERANG – Direktur
Administrasi Anggaran Daerah Direktorat Jenderal Bina Administrasi
Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Sunarni menjelaskan, biaya
pengamanan pemilihan gubernur Banten pada 2011, kemungkinan bakal
dikelola Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Banten.
Sabtu, 10 Juli 2010 | 21:03
SERANG
- Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup (BPLH) Kabupaten Serang, meneliti
bahan kimia milik PT Sulfindo Adiusaha, di Kampung Pengoreng, Desa
Sumuranja, Kecamatan Puloampel, Kabupaten Serang, Banten, yang tumpah
ke laut, saat kejadian meledaknya 3 tangki penampungan kimia HCL dari
pabrik tersebut, pada Jumat (9/7) kemarin.
Menurut Yani Setya
Maulida, dari BPLH Kabupaten Serang, pihaknya setelah satu jam terjadi
ledakan, bersama kepala Dinas BPLH, Anang Mulyana, meninjau ke lokasi
kecelakaan tersebut.
"Kami juga meninjau lokasi laut yang
terkena tumpahan bahan kimia, dari tangki yang meledak di pabrik
tersebut, serta membawa sample kimia yang tumpah dilaut, untuk kami
teliti apakah berbahaya atau tidak bagi ekosistem di laut,” kata Yani.
Sementara
ini, lanjut Yani, PH atau kadar keasaman di lokasi laut yang terkena
tumpahan bahan kimia milik PT Sulfindo, masih normal, yakni 6 (enam).