Minta Kasus Suap Erwan Dimeja Hijaukan, Kompak Pandeglang Mogok Makan di Istana
2010-07-29, 9:29 PM
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:06 PANDEGLANG - Ratusan massa menamakan koalisi mahasiswa dan pemuda
Pandeglang (Kompak), menggelar aksi unjuk rasa di Istana Presiden, di
Jakarta, Kamis (29/7).
Massa tersebut menyampaikan aspirasi
tentang perkara suap tersangka orang nomor satu di Pandeglang, Erwan
Kurtubi, agar segera dimeja hijaukan.
Rombongan pengunjungrasa
dikomandoi Gobang Pamungkas dan Dedi, berangkat dari Pandeglang Banten,
Kamis pagi (29/7) pukul 05.00 WIB, dan tiba pukul 09.00 WIB, di bundaran
sekitar Hotel Indonesia (HI).
Setelah berkumpul, satu jam
kemudian mereka merangsek ke gedung Istana Negara Jakarta. Selain
berorasi, sebagian dari pengunjukrasa, atau sekitar 50 orang
merencanakan aksi mogok makan. Mereka memasang tenda di luar gedung
Istana.
"Kami tidak akan pulang sebelum para pejabat negara
mendengar dan mengakomodasi aspirasi ini. Karena kasus suap ini, sudah
menjadi sorotan publik di Pandeglang Banten. Bahkan kasus tersebut,
sempat menjadi pusat perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi,” katanya.
Massa
yang berorasi, sambil membawa spanduk bergambar karikatur Erwan sedang
mengangkat besi.
Karikatur itu melambangkan, bahwa Erwan yang
sudah ditetapkan tersangka kasus suap, masih juga optimis untuk menjadi
bupati Pandeglang pada pemilihan kepala daerah tahun ini.
Senada
disampaikan Dedi, salah seorang pengunjuk rasa mengatakan, kedatangannya
ke Istana tidak lain menggelar aksi penegakan supremasi hukum.
Penegakan
hukum tersebut tidak lain mendesak kepada Presiden , dan pejabat negara
agar mendengar aspirasi rakyat atas desakan perkara suap Erwan segera
disidangkan.
"Kami berharap pejabat negara agar mendorong aparat
penegak hukum di Banten, Kejaksaan Tinggi Banten untuk menyidangkan
kasus suap Erwan,”katanya. (yus)
Senin,
26 Juli
2010 | 22:07 PANDEGLANG - Salah satu operator selular berhasil
menjuarai lomba perahu
hias pada Pesta Laut Panimbang 2010, yang dilaksanakan Tempat
Pelelangan Ikan (TPI) Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Minggu,
25 Juli
2010 | 22:07 PANDEGLANG – Menindaklanjuti laporan hasil pemeriksaan
(LHP) BPK yang
dinyatakan disclaimer, DPRD berencana melakukan studi banding ke
kabupaten atau kota di Banten, yang LHP-nya pernah dinyatakan
disclaimer.
Rabu, 21 Juli 2010 | 15:17
PANDEGLANG – Biaya tes pasangan bakal calon bupati (balonbup) dan bakal
calon wakil bupati (balonwabup) Pandeglang, fantastis.
Setiap
pasangan, dikenakan biaya hingga Rp 17 juta atau Rp 8,5 juta per orang.
Biaya tes kesehatan ini, dibebankan pada pasangan balon karena anggaran
untuk Pilkada Pandeglang 2010 minim.
Selasa, 20
Juli 2010 | 23:31 PANDEGLANG
- Pengelola Baka-baka Cottage dan Hotel, dikawasan Carita,
Kabupaten Pandeglang, Banten, Teja Heriana, mengatakan selama ini lokasi
wisata pantai Carita luput dari perhatian pemerintah, baik Kabupaten
maupun Provinsi.
Selasa, 20
Juli 2010 | 20:57 PANDEGLANG
– Komisi Pemilihan Umum (KPU) melakukan verifikasi berkas dan
kelengkapan administrasi milik 6 bakal calon (balon) bupati dan wakil
bupati.
Senin, 19 Juli
2010 | 20:42 PANDEGLANG
– Mengantisipasi beredarnya gas elpiji yang bocor, agen
elpiji PT Yasri Citra Prameswari di Jalan Raya Labuan-Pandeglang,
Kampung Kadulisung, Desa Palurahan, Kecamatan Kaduhejo melakukan tes
celup.
Sebelum diedarkan ke pengecer, tabung gas ukuran tiga
kilogram yang berwarna hijau dicelupkan ke tong berisi air.
Pada
tabung yang bocor akan terlihat gelembung udara bermunculan di permukaan
air. Tes ini serupa dengan tes yang dilakukan tukang tambal ban.
Pegawai
PT Yasri Citra Prameswari, Hariri, mengatakan tes ini dilakukan setiap
hari sebelum diedarkan, pegawai harus melakukan tes ini.