Was-Was Gunakan Gas Elpiji, Warga Beralih ke Mitan dan Kayu Bakar
2010-07-13, 6:22 PM
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:19 RANGKASBITUNG
- Hampir sebagian lapisan masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,
khususnya ibu rumah tangga dan pedagang, kini kembali ke minyak tanah
(mitan) dan kayu bakar sebagai alat untuk memasak. Alasan mereka
menggunakan bahan bakar tersebut, karena merasa cemas jika memasak
memakai alat gas elpiji yang belakangan rawan meledak.
Salah
seorang pedagang nasi uduk di pasar Lebak, Sapinah (35) mengaku, sudah
hampir dua bulan dia memasak menggunakan bahan bakar minyak tanah.
Sebelumnya,
dia menggunakan gas elpiji, namun karena rawan terjadi meledak,
akhirnya dia memutuskan kembali ke minyak tanah.
"Saya tidak mau
mengambil resiko, apalagi belakangan pemerintah banyak menemukan tabung
gas elpiji yang tidak berstandar SNI. Dari pada terjadi musibah meledak,
lebih baik saya menggunakan bahan bakar minyak tanah untuk memasak,”
katanya.
Sapinah mengaku, setiap hari cukup mengeluarkan uang
Rp8000 untuk membeli minyak tanah per liter. Kebutuhan itu bisa terpakai
selama dua sampai tiga hari. "Ya, tidak terlalu boros sih, tapi aman
memakai minyak tanah untuk memasak,” katanya.
Senada disampaikan
Dariyah, ibu rumah tangga, dia mengaku kembali memakai kayu bakar untuk
kebutuhan memasak. Dengan menggunakan kayu bakar tidak perlu
mengeluarkan uang. Setiap hari dia berusaha untuk mencari kayu bakar ke
kebun atau ke hutan.
"Dengan kayu bakar lebih aman. Saya juga
bisa cepat memasak nasi , meski hanya memakai kayu bakar,” katanya.
Menyikapi
masalah tersebut, Wakil Ketua Komisi B, AM Erwin Komarasukma, menilai
wajar jika masyarakat kembali menggunakan mitan maupun kayu bakar
sebagai kebutuhan untuk memasak.
Alasan masyarakat cukup
diterima, karena belakangan tabung gas elpiji banyak yang tidak sesuai
dengan standar SNI. Bukan saja itu, banyak kejadian tabung gas meladak
saat dipakai warga.
"Saya berharap pemerintah agar menarik setiap
tabung gas yang tidak sesuai dengan standar SNI. Jika hal itu didiamkan
, tidak menutup kemungkinan bisa menimbulkan korban akibat terjadi
ledakan pada tabung gas,” katanya. (yus)