Senin, 28 Juni 2010 | 18:05 LEBAK - Bertempat di Ruang Rapat Multatuli Setda Lebak, Senin (28/6), diselenggarakan seminar pertanian tema "Revitalisasi Pertanian dan Agroforestry Untuk Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Lebak”.
Acara ini berkaitan dengan program pemerintah, One Billion Trees atau Satu Miliar Pohon, setelah sebelumnya menggalakan One Man One Tree.
Seminar yang dibuka oleh Wakil Bupati Lebak, H Amir Hamzah, mengundang Narasumber dari PT Citra Nusa Intan Cemerlang, yang dikenal dengan produk berlabel CNI.
Dalam sambutannya, Wakil Bupati Lebak menyatakan, tentang pengembangan ekonomi lokal yaitu dengan mengembangkan produk-produk asli daerah untuk kemudian diberi sentuhan teknologi.
Pengembangan ekonomi lokal sangat strategis mengingat kondisi lingkungan Kabupaten Lebak yang sebagian besar merupakan lahan pertanian dan perkebunan.
Namun dengan potensi alam yang begitu besar, 52,72% masyarakat Lebak masih berada dalam garis kemiskinan, hal inilah yang mendorong pemerintah untuk menemukan solusi dalam bidang pertanian. Solusi ini dapat berupa intensifikasi, salah satu caranya dengan mengaplikasikan kaji terap yang murah dan bisa dijangkau oleh masyarakat.
Selain itu, Wakil Bupati juga mengajak semua elemen masyarakat untuk menghindari kerusakan dunia dan kerusakan iklim lingkungan dengan menggalakan gerakan menanam di Kabupaten Lebak.
Dan diharapkan dalam kegiatan ini para penyuluh dapat terjun bersama para petani, sehingga melalui kebersamaan dapat mensukseskan program-program pemerintah untuk kesejahteraan para petani, khususnya masyarakat Lebak.
Ir Kushendarto MS, sebagai narasumber yang juga Staf Pengajar UNILA, Konsultan Pengolahan Limbah Tapioka Lampung dan Farming Advisor CNI, dalam paparannya mengungkapkan bahwa hasil pertanian di Lebak dapat ditingkatkan, misalnya padi dari 5,5 ton/Ha menjadi 9 ton/Ha dengan penanganan yang tepat.
Para petani yang selama ini menggunakan teknik-teknik tradisional harus bertransformasi dengan menggunakan teknologi modern.
Berkaitan dengan agroforestry sendiri, mengandung arti manajemen pengelolaan lahan kering (kebun/hutan konversi) dengan system pertanian seperti hutan.
Potensi lahan kering/kebun di Kab. Lebak sangat luas namun belum terkelola dengan baik karena pada umumnya para petani hanya memungut hasil, tidak ada budidaya, dan tanpa tanaman produktif di bawah naungan.
Selain itu, terdapat masalah menyangkut kualitas Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam dan Lingkungan belum terkelola dengan baik, dan masalah pemasaran. Masalah pemasaran sendiri, dipengaruhi oleh beberapa hal, yaitu lumbung desa, peran pendamping dan peran pemerintah.
Selain permasalahan dan solusi pertanian, Kushendarto juga memperkenalkan produk CNI, berupa Plant Catalyst untuk digunakan untuk segala bidang pertanian.
Plant catalyst ini dapat dipergunakan sebagai pupuk, maupun dicampur dengan pakan ternak. Plant Catalyst ini telah diuji cobakan dari mulai tahun 2001 dan telah melalui uji kelayakan pada tahun 2006.
Dalam seminar ini, hadir pula para penyuluh lapangan dan petani dari seluruh kecamatan di Kabupaten Lebak. (yus)
Senin, 28 Juni 2010 | 18:05