Pengadaan Obat Senilai Rp5,4 Tidak Ditenderkan, DPRD Lebak Akan Panggil Dinkes
2010-07-27, 7:10 PM
Selasa,
27 Juli
2010 | 22:06
RANGKASBITUNG – Lembaga DPRD Lebak mengaku akan segera memanggil pejabat
Dinas Kesehatan setempat bersama panitia lelang, terkait dengan
pengadaan obat senilai Rp 5,4 miliar yang dilaksanakan tanpa tender di
dinas tersebut.
Wakil Ketua DPRD Lebak, Pepep Faisaluddin,
mengungkapkan proses pengadaan yang menggunakan uang negara, harus
mengacu pada Keputusan Presiden No 80/2003, tentang pedoman pelaksanaan
pengadaan barang dan jasa.
Apalagi, aturan hukum yang dijadikan
pedoman panitia, yakni Surat Jawaban Konsultasi Badan Pemeriksa Keuangan
RI hanya bersifat anjuran, yakni dapat dilakukan penunjukan langsung
terhadap obat generik.
"Untuk itu, kami akan segera meminta
keterangan pejabat Dinas Kesehatan untuk klafrifikasi kebenaran berita
ini,” terang Pepep yang dihubungi wartawan, Senin (26/7) kemarin.
Namun
dalam kesempatan itu, Pepep belum bisa menjelaskan kapan waktu
pemanggilan akan dilakukan. Kata dia, pihaknya masih harus berkoordinasi
dengan Komisi B sebagai leading sektor bidang kesehatan.
"Kami
juga akan berkoordinasi dengan pimpinan yang lain. Barangkali tidak
hanya soal proyek tanpa tender yang akan ditanyakan ke Dinkes. Mungkin
ada masalah yang lain yang bisa diklarifikasi,” ujarnya.
Didesak
soal waktu, Pepep hanya berjanji secepatnya akan melakukan
pemanggilan."Insya Allah dalam waktu dekat lah,” imbuhnya.
Di
tempat terpisah, Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kabupaten
Lebak, Sumantri Jayabaya, mengaku akan segera mempelajari masalah
tersebut. Apakah benar, proyek Rp 5,4 miliar itu dilakukan tanpa tender.
"Saya
masih di luar kota, Insya Allah akan segera mempelajari dulu. Mungkin
besok atau lusa, sikap Kadin terhadap masalah tersebut,” ucap Sumantri
melalui saluran telephon.
Diberitakan sebelumnya, Dinas Kesehatan
Kabupaten Lebak melaksanakan proyek pengadaan obat generik tanpa
tender. Pemenangnya PT Delvi Primatama yang berkedudukan di Kota Bekasi.
Padahal sejumlah perusahaan di Banten juga banyak yang memiliki
izin pengusaha besar farmasi, seperti yang dikeluhkan Fahruroji, salah
satu pengusaha Lebak. (asa)
Selasa, 27 Juli
2010 | 22:00
LEBAK - Kasus asusila yang sering terjadi akhir-akhir ini, baik
dikalangan artis dan anak-anak usia sekolah, menandakan rendahnya
pendidikan dan kesadaran beragama.
Selasa, 27 Juli
2010 | 21:56
RANGKASBITUNG - Hujan deras mengguyur Lebak mengakibatkan dua lokasi
jalan raya di wilayah kota Rangkasbitung terjebak banjir. Ketinggian air
menggenangi badan jalan rata-rata setengah lutut dewasa.
Selasa, 27 Juli
2010 | 21:53
RANGKASBITUNG - Dua anggota DPRD Komisi B, Enjun Ombi Romli dan Iyang
SP, memantau beberapa pasien tidak mampu di rumah sakit Adjidhrmo
Rangkasbitung, Selasa (27/7).
Selasa, 27 Juli
2010 | 21:49RANGKASBITUNG - Dua kandidat calon ketua DPC Hanura,
mempersiapkan
strategi untuk memenangkan jabatan pimpinan partai pada musyawarah
cabang (muscab) Partai Hanura, yang akan dilaksanakan besok (Rabu 28/7),
di gedung Korpri.
Selasa, 27 Juli
2010 | 21:42 RANGKASBITUNG - Untuk mengantisipasi berbagai
kemungkinan terjadinya
kejadian luar biasa wabah penyakit dalam kondisi cuaca buruk, Dinas
kesehatan (Dinkes) telah menyiagakan petugas unit reaksi cepat (URC) di
semua wilayah kecamatan di Lebak.
Senin, 25 Juli
2010 | 20:57 LEBAK - Pemerintah Kabupaten Lebak, siap menggelar
operasi pasar beras
murah di sejumlah daerah, jika kenaikan sudah mencapai di atas 10 persen
untuk meringankan beban ekonomi masyarakat ekonomi kecil.