Jum'at, 02 Juli 2010 | 18:17 LEBAK - Gedung sekolah Madrasah
Tsanawiyah (MTs) Mathla’ul Anwar, di Desa Ciparasi, Kecamatan Sobang,
Kabupaten Lebak, Banten, kondisinya sangat memprihatinkan.
Bagian atap dan dinding sekolah tersebut mulai rapuh, sehingga sedikit menggangu aktivitas belajar.
Keterangan
yang diperoleh, kerusakan itu bukan saja terjadi pada bagian atap, dan
dinding, namun lantai yang terbuat dari keramik juga mulai terkelupas.
Kondisi tersebut menjadi hambatan bagi para siswa untuk melangsungkan
proses belajar.
"Ya , bangunan sekolah ini sudah hampir 13
tahun, namun belum juga ada perbaikan. Kami khawatir jika kondisi ini
dibiarkan bisa mengundang kerawanan musibah kepada para siswa. Kami
berharap pihak yayasan bisa mengalirkan bantuan untuk perbaikan gedung
ini,” kata Kepala Mts Mathla’ul Anwar, Entoh Abdulatif, Jum'at (2/7).
Dengan
kondisi bangunan yang tidak layak pakai ini, berdampak was-was kepada
siswa dan guru saat melangsungkan proses belajar mengajar. Apalagi saat ini kondisi curah hujan cukup tinggi.
"Ya,
kalau curah hujan besar, kami pun terpaksa meliburkan proses belajar
mengajar. Ini kami lakukan guna menghindari terjadinya ambruk sekolah
yang dapat mengancam keselamatan siswa,” katanya.
Menurut dia, pihak sekolah sudah pernah melayangkan profosal kepada kantor kementrian agama di Lebak.
Namun
sampai sekarang belum ada realisasinya. Meski dengan kondisi seperti
ini, pihak sekolah masih tetap menjaga aktivitas belajar.
Salah satu bukti, pada ujian nasional kemarin, jumlah siswanya lulus 100 persen.
"Kami
pun bangga dengan kualitas belajar, karena dalam situasi sarana kurang
menunjang, namun kami tetap serius melaksanakan kegiatan belajar
mengajar,” katanya. (yus)