Dalam Kondisi Harga Naik, Pemerintah Didesak Operasi Pasar
2010-07-18, 5:32 PM
Minggu, 18 Juli 2010 | 20:30 RANGKASBITUNG - Pasca kenaikan harga sembilan bahan pokok (sembako) atas kebijakan pemerintah pusat, bukan saja menjadi beban
bagi masyarakat Lebak, namun juga bisa menimbulkan imbas terhadap kerawanan pangan.
Terkait dengan keluhan masyarakat, pemerintah daerah diharapkan bisa melaksanakan antisipasi melalui inveksi mendadak atau menyelenggarakan kegiatan operasi pasar.
Upaya ini penting, guna menciptakan situasi aman di wilayah Lebak pasca kenaikan harga sembako.
Menurut informasi, kondisi harga beras dipasaran sekarang menjadi Rp5000 dari harga sebelumnya Rp4.500.
Kenaikan harga bahan pangan ini sangat menyulitkan masyarakat, karena daya beli yang terbatas. Apalagi, sebagian besar warga
Lebak masih berada dibawah garis kemiskinan.
"Kami khawatir , naiknya harga bisa membuat kerawanan pangan bagi mereka yang kondisi ekonominya lemah. Kondisi seperti ini
yang harus menjadi bahan pemikiran bagi pemerintah agar warganya tetap bisa mengkonsumsi beras dalam sehari,”kata Sekretaris
Forum Pembela Kebenaran (Forpek) Ahmad Hakiki Hakim.
Menurut dia, kondisi naiknya harga sembako jelas sangat menyengsarakan rakyat. Mereka bukan saja dihadapkan pada harga beras,
namun harga-harga lainnya juga ikut naik. Sementara itu, saat ini belum ada langkah pemerintah untuk mengantisipasi masalah tersebut.
"Saya khawatir kenaikan harga sembako juga bisa menimbulkan kerawanan pangan bagi keluarga yang tidak mampu. Kondisi ini
harus dipikirkan sekarang, karena jika didiamkan tidak baik bagi kehidupan masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Hasmiah (40) warga Lebak mengaku mengeluh dengan kenaikan harga sembako. Dia yang biasanya bisa menyetok beras
untuk tiga kali makan, sekarang hanya bisa menyediakan dua kali makan.
"Ya, bukan saja memikirkan untuk membeli beras, saya juga memikirkan untuk biaya sekolah anak. Jujur saja, kenaikan harga
sembako sangat menyulitkan masyarakat. Harapan kami hanya satu, pemerintah bisa melaksanakan operasi pasar, seperti
Sabtu, 17 Juli 2010 | 23:58
PANDEGLANG – Sebanyak
11.700 pelanggan PLN di Pandeglang berdaya 1.300 Volt Ampere (VA)
merasakan kenaikan tarif dasar listrik (TDL).
Jumlah ini, hanya
sekira 6,5 persen dari total pelanggan PLN yang mencapai 180.000.
Hal
itu dikatakan Asisten Daerah (Asda) Bidang Administrasi Pembangunan,
Purwadi, saat membuka sosialisasi kenaikan TDL di Pendopo Pemkab,
kemarin.
Acara dihadiri belasan kepala dinas, kantor, badan,
camat dan kepala seksi kecematan se-Pandeglang.
"Pada 2005,
Pemkab menargetkan rumah seluruh masyarakat Pandeglang, sudah dialiri
listrik. Karena itu, sosialisasi kenaikan TDL, adalah tugas aparatur
pemerintahan,” terang Purwadi.
Ia mengharapkan, camat dan kepala
dinas, badan, dan kantor bisa meneruskan pengetahuan yang diperoleh
pada sosialisasi kepada masyarakat.
Manajer PLN, Unit Pelayanan
dan Jaringan Pandeglang, Yayo Suwarno, mengatakan dari 11.700 pelanggan
di Pandeglang, sekira seratus lebih adalah kantor pemerintahan dan
puluhan industri, mulai dari pabrik hingga industri skala rumahan.
"Tahun
lalu, pelanggan kami yang tagihan listriknya paling besar setiap bulan,
adalah Sosro. Tagihannya mencapai Rp 80 juta per bulan, setelah itu
kantor-kantor pemerintah,”kata Yayo.
Kepala Dinas Pertambangan
dan Energi (Distamben), Tri Waskito, mengatakan kenaikan TDL menambah
beban anggaran pada APBD.
Jum'at, 16
Juli 2010 |
15:46 PANDEGLANG –
Turunkan jumlah tunggakan air yang hingga akhir Juni tahun ini mencapai
Rp 241 juta, Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Berkah, menjalin
kerja sama dengan Kejaksaan Negeri (Kejari) Pandeglang, kemarin.
Kamis, 15 Juli 2010 | 20:09
PANDEGLANG – Sebanyab 15 awak
Kapal Motor (KM) Laangsung Jaya Raya, yang karam di sekitar Pulau
Panaitan, tepatnya di wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten, Selasa (12/7) lalu, dinyatakan selamat.
Rabu, 14 Juli 2010 | 15:06
PANDEGLANG–
Kapal Motor (KM) Lasung Jaya Raya yang mengangkut sebanyak 15 anak buah
kapal (ABK) rombongan mancing dari Jakarta, karam di sekitar Pulau
Panaitan, tepatnya di wilayah Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang,
Provinsi Banten, Selasa sore (12/7).
Senin, 12 Juli 2010 | 16:07
PANDEGLANG – Pembangunan sarana air bersih di Desa Kadubale, Kecamatan
Banjar, Kabupaten Pandeglang, Banten, belum merata.
Buktinya
puluhan warga di Kampung Gorobog, Desa Kadubale, Kecamatan Banjar masih
memanfaatkan air irigasi Cikuranten untuk mandi, bersuci, dan mencuci
pakaian.
Sabtu, 10 Juli 2010 | 14:04
PANDEGLANG -
Koalisi Pandeglang Bangkit (KPB) yang terdiri dari 22 partai non
parlemen, mengaku siap bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)
dan Partai Demokrat (PD), jika Erwan Kurtubi dipasangkan dengan Ketua
Harian Partai Golkar (PG) Kabupaten Pandeglang, Wawan Gunawan.
Kamis, 8 Juli 2010 | 17:51
PANDEGLANG - Jajaran Kepolisian Polres Pandeglang dan Komando Distrik
Militer (Kodim) 0601 Pandeglang, menjamin Pilkada Pandeglang
berlangsung aman, bila KPU dan Panwas memegang aturan dalam menjalankan
tugas.
Sabtu, 03 Juli 2010 | 17:11
PANDEGLANG –
Memasuki tahun ajaran baru, Dinas Pendidikan (Dindik) Pandeglang,
memperingatkan kepada seluruh sekolah agar tidak melakukan pungutan
liar pada penerimaan siswa baru (PSB).