Sabtu, 17 Juli 2010 | 00:08 LEBAK - Alat kesehatan (alkes) yang berada di RSUD Malingping, telantar.
Bahkan, pintu ruang bedah yang menjadi tempat penyimpanan alat tersebut
terkunci rapat.
Pantauan di RSUD Malingping pukul 10.45 WIB,
suasana rumah sakit sepi karena sebagian besar karyawan tidak berada di
kantor.
Di sana hanya ada Kasubag Tata Usaha (TU) Eman Suherman.
Sedangkan karyawan di bagian medis, tidak begitu sibuk melayani pasien.
Mereka tampak berkumpul di ruang pengawasan pasien. Sebagian,
pegawai staf berada di warung kopi di depan rumah sakit.
Kasubag
TU, Eman Suherman, mengatakan alat kesehatan bukan tidak dimanfaatkan.
Tapi karena tidak ada dokter spesialis, maka alat tersebut tidak
digunakan.
Hal itu sudah terjadi selama 7 bulan lebih. "Kontrak
dokter spesialis telah habis. Namun mereka tidak mau memperpanjang
kontrak karena kerjanya cuma dua hari. Padahal berdasarkan aturan kerja
di Dinas Kesehatan Banten waktu kerja dokter spesialis harus enam
hari,”ujar Eman.
Menurutnya, sudah lama pihak RSUD mengajukan
kerja sama dengan Universitas Padjajaran, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin
Bandung, agar mengirim dokter spesialis.
Namun, hingga kini
belum ada realisasinya. "Saya tidak tahu persis alat kesehatan apa saja
yang tidak dapat dimanfaatkan. Namun, yang pasti semua alat tersebut
berada di ruang bedah,” tuturnya.
Untuk memenuhi kebutuhan tenaga
spesialis anak, kandungan, bedah, dan anastesis, pihak rumah sakit
sedang menyekolahkan tenaga medis di Malingping, untuk menjadi dokter
spesialis.
Terpisah, Ketua Forum Komunikasi Pemuda Pakidulan
(Forkapak), EP Yudha, menyayangkan alat kesehatan canggih yang dibeli
dengan uang rakyat tidak dimanfaatkan dengan optimal, sehingga
masyarakat Lebak Selatan yang terkena penyakit dan kecelakaan lalu
lintas harus dirujuk ke rumah sakit lain. Hal itu karena ketiadaan
sumber daya manusia (SDM) yang memadai.
"Kalau seperti ini terus,
saya kira rumah sakit ini hanya akan jadi rumah sakit persinggahan yang
tidak memberikan manfaat besar kepada masyarakat,"ujarnya.
Menurut
Yudha, sebelumnya masyarakat Lebak Selatan, menginginkan ada rumah
sakit di Malingping, sehingga tidak terlalu jauh dirujuk.
"Jangan
sampai menunggu banyak orang meninggal, hanya karena pemerintah lalai
menyediakan dokter spesialis yang dapat menggunakan alat-alat kesehatan
canggih,” tukasnya.
Direktur RSUD Malingping, Achmad Wikarya
ketika dikonfirmasi, mengatakan alat kesehatan di RSUD Malingping,
khusus yang digunakan di bagian bedah sudah dipindahkan ke RSUD Serang.
Namun,
dia tidak bisa menjelaskan lebih lanjut tentang persoalan itu. "Alat
kesehatan itu sudah dipindah ke Serang. Tapi, hubungi saja Pak Eman
(Kasubag TU-red), saya masih di Bogor,”jawab Achmad Wikarya siangkat
seraya menutup sambungan ponsel. (yus)
Kamis, 15 Juli 2010 | 19:43
RANGKASBITUNG - Sejumlah warga
sepanjang jalan raya Sentral, Kelurahan/Kecamatan Rangkasbitung,
Kabupaten Lebak, Banten, mengeluhkan kondisi ruas jalan Sentral sering
menjadi langganan banjir saat hujan turun.
Kamis, 15 Juli 2010 | 19:34
RANGKASBITUNG
- Ketua DPRD Lebak, H Ade Sumardi, melarang keras Satuan Kerja
Perangkat Daerah (SKPD) yang mencoba-coba memberi pelicin, alias
memberikan sesuatu kepada anggota dewan selama agenda rapat pembahasan
APBD perubahan 2010.
Kamis, 15 Juli 2010 | 19:27
RANGKASBITUNG -
Komisi B DPRD Lebak, terpaksa memending rapat kerja pembahasan APBD
perubahan tahun 2010 dengan satuan kerja perangkat daerah (SKPD), Dinas
Pemuda Olahraga, Budaya dan Pariwisata (Disporabudpar).
Kamis, 15 Juli 2010 | 08:25
RANGKASBKITUNG - Sejumlah pelanggan
listrik di Lebak, mengaku selama ini tingkat pelayanan UPJ PLN
Rangkasbitung mulai maksimal.
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:23
RANGKASBITUNG - Komisi A DPRD
Lebak, mengaku selama ini bentuk pelayanan proses pembuatan izin di
kantor pelayanan perizinan terpadu (KPPT), cukup cepat dan mudah.
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:19
RANGKASBITUNG
- Hampir sebagian lapisan masyarakat Kabupaten Lebak, Provinsi Banten,
khususnya ibu rumah tangga dan pedagang, kini kembali ke minyak tanah
(mitan) dan kayu bakar sebagai alat untuk memasak.
Alasan mereka
menggunakan bahan bakar tersebut, karena merasa cemas jika memasak
memakai alat gas elpiji yang belakangan rawan meledak.
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:09
RANGKASBITUNG - Rencananya, akhir
bulan ini, Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Hati Nurani Rakyat
(Hanura) Kabupaten Lebak, Banten, segera menggelar musyawarah cabang
(muscab) pertama.
Selasa, 13 Juli 2010 | 21:13
LEBAK - Pemkab Lebak, mengaku siap menyediakan lahan
seluas 5 hektar untuk kepentingan pembangunan rumah tahanan negara
(Rutan) Rangkasbitung. Namun demikian, lahan tesebut bisa diruislag
dengan eks bangunan Rutan lama yang rencananya akan dibangun
perpustakaan dan museum daerah.
Senin, 12 Juli 2010 | 18:47
RANGKASBITUNG
- Lembaga Kajian Banten Bersatu (LKBB), meminta Pemprov Banten, jangan
sampai membangun sebuah proyek di daerah tanpa koordinasi dengan
pemerintah setempat.
Senin, 12 Juli 2010 | 18:54
RANGKASBITUNG -
Sejumlah warga di Kampung Simpang Garung, Desa Cihujan, Kecamatan
Cijaku, Lebak, mengeluhkan kehadiran kandang sapi yang baru beroperasi
satu bulan.