122.972 Warga Lebak Belum Menikmati Penerangan Listrik
2010-07-29, 9:54 PM
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:29
LEBAK - Sebanyak 122.972, atau 62 persen dari 226.029 kepala keluarga di
Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, hingga kini belum menikmati
penerangan listrik, sehingga pemerintah tahun ke tahun terus
mengalokasikan program listrik masuk desa.
"Kami tahun 2010
mengalokasikan program listrik masuk desa (Prolides) sebanyak lima
desa," kata Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Lebak, Nana
Sunjana, Kamis (29/7).
Nana mengatakan, masyarakat yang belum
tersentuh penerangan listrik akibat berbagai faktor antara lain faktor
belum memiliki jaringan listrik dan kondisi tofografi berbukit terjal
serta pegunungan.
Selain itu, faktor lainya mereka terisolir
sehingga menyulitkan untuk pemasangan akses jaringan listrik karena
belum adanya sarana jalan.
Pemerintah daerah terus berupaya
melalui program listrik masuk desa sehingga diharapkan mereka dapat
menikmati penerangan listrik.
Dia menjelaskan, tahun 2010 program
listrik masuk desa tersebar di lima desa yakni Desa Cihara, Pasir Kupa,
Parung Kujang, Cibadak, dan Cijengkol.
Selain itu juga, ada
program listrik masuk desa yang dilaksanakan kegiatan melalui Dinas
Pertambangan dan Energi Pemerintah Provisni Banten.
Karena itu,
kata dia, pihaknya pesimistis 10 tahun mendatang warga menikmati
penerangan listrik tersebut.
Namun demikian, pihaknya merasa
terbantu jika investor akan menanamkan modalnya untuk Pembangkit Listrik
Tenaga Microhido (PLTM) dengan kerja sama pemerintah daerah dan PT
Perusahaan Listrik Negara (PLN).
Menurut dia, rencananya investor
tersebut akan mendirikan PLTM sebanyak 12 titik tersebar di wilayah
selatan dan utara Kabupaten Lebak.
"Dengan adanya PLTM itu tentu
akan membantu akses masyarakat memiliki jaringan penerangan listrik,"
katanya.
Sementara itu, ratusan warga Kecamatan Cigemblong
Kabupaten Lebak mengaku hingga kini belum menikmati penerangan listrik
karena tidak adanya jaringan listrik di wilayah tersebut.
Mereka
satu-satunya penerangan menggunakan lampu cempor atau lampu patromak
dengan memakai bahan bakar minyak tanah.
Sedangkan, pemakaian
minyak tanah sangat memberatkan warga."Kami sangat berat jika
menggunakan minyak tanah karena harganya mencapai Rp12.000/liter,"
katanya. (yus)
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:08
RANGKASBITUNG - Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA), meminta petani
agar mewaspadai serangan hama wereng coklat terhadap tanaman padi. Hama
tersebut berpeluang besar beraksi menyerang tanaman padi saat turun
hujan.
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:04
RANGKASBITUNG - Tahun ini, Pemkab Lebak tengah memperkuat pendidikan
dasar diniyah bagi para siswa. Porgram tersebut diyakini bisa membetengi
prilaku siswa dari hal-hal berbau asusila.
Selasa,
27 Juli
2010 | 22:23
LEBAK - Pagar pembatas SD Negeri 1 Warunggunung dengan lahan milik warga
di Kampung Pabuaran, Desa/Kecamatan Warunggunung. Musibah ini terjadi
setelah hujan deras mengguyur kawasan sekitar, Selasa (27/7).
Selasa,
27 Juli
2010 | 22:20
RANGKASBITUNG – Kepala Kepolisian Resort Lebak, Ajun Komisaris Besar
Polisi (AKBP) Widoni Pedri, menegaskan, pihaknya tetap akan memeriksa
anggota Polsek Warung Gunung, beriniasl Mt, yang digrebek karena
tertangkap basah tengah bermesum di Banjarsari, Warunggunung, Kabupaten
Lebak.
Selasa,
27 Juli
2010 | 22:06
RANGKASBITUNG – Lembaga DPRD Lebak mengaku akan segera memanggil pejabat
Dinas Kesehatan setempat bersama panitia lelang, terkait dengan
pengadaan obat senilai Rp 5,4 miliar yang dilaksanakan tanpa tender di
dinas tersebut.
Selasa, 27 Juli
2010 | 22:00
LEBAK - Kasus asusila yang sering terjadi akhir-akhir ini, baik
dikalangan artis dan anak-anak usia sekolah, menandakan rendahnya
pendidikan dan kesadaran beragama.