Senin, 19 Juli 2010 | 20:05
MERAK - Semrautnya kegiatan pembangunan fly over di depan pintu
masuk Pelabuhan Penyeberangan PT ASDP Merak, membuat bongkar muat
kendaraan di semua dermaga di Pelabuhan Penyeberangan Merak menjadi
terganggu.
Hal tersebut, dikeluhkan sejumlah pengusaha kapal
Roll On Roll Off (Roro).
Dikatakan, waktu untuk bongkar muat yang
diberikan pihak PT ASDP selama 30 menit untuk setiap kapal yang sandar,
menjadi tersita akibat kemacetan yang menyebabkan kendaraan yang baru
turun dari kapal, terhambat.
"Antrian panjang kendaraan saat
bongkar muatan bersumber dari kemacetan yang diakibatkan pengerjaan fly
over didepan pelabuhan. Akibatnya, jatah waktu muat kendaraan yang akan
naik ke kapal tidak maksimal,"ujar Hariman.
Kepala Cabang BSP I
dan II, Hariman, Senin (19/7), mengatakan dengan waktu bongkar muat yang
diberikan selama 45 menit, biasanya kendaraan yang masuk ke kapal,
mencapai 120 sampai 150 unit, karena terjadi kemacetan yang diakibatkan
berlangsungnya pembangunan fly over, kendaraan yang bisa masuk ke kapal,
hanya sekitar 70 sampai 80 persen saja.
"Kondisi penurunan
sebesar 20 hingga 30 %, terjadi sejak adanya pengerjaan fly over.
Apalagi ketika secara bersamaan ada 4 kapal yang akan bongkar secara
bersamaan. Kami belum bisa muat karena kendaraan di atas kapal belum
turun semua, akibat antrian yang disebabkan kemacetan itu,"ujarnya.
Lanjut
Hariman, sebelum ada pengerjaan fly over, dengan jatah waktu bongkar
muat 30 menit, tidak ada kendala, namun sejak ada pengerjaan fly over,
waktu yang diberikan pihak ASDP, tidak cukup.
"Kita terpaksa
harus memberangkatkan kapal walaupun masih ada ruang yang kosong. Itu
akibat waktu jatah bongkar muat yang diberikan sudah habis tersita oleh
antrian saat bongkar,"ujar Hariman, saat ditemui diruang kerjanya, Senin
(19/7).
Hal serupa dikatakan Kepala Cabang Kapal Rajabasa I,
Holiq BA. Menurut pria berkaca mata ini, jika kesemrawutan yang
ditimbulkan dari pengerjaan fly over tidak secepatnya dicarikan solusi,
tidak tertutup kemungkinan kondisi lebih parah akan terjadi pada saat
arus mudik mendatang.
"Kondisi lebih buruk bagi pengusaha kapal
ferry di pelabuhan Merak, pasti akan terjadi. Untuk ini, diharapkan
pihak pelaksana pengerjaan fly over, untuk segera melakukan pembenahan,
karena waktu arus mudik tinggal menghitung hari lagi"katanya.
Sementara
itu, Kepala Gabungan Pengusaha Kapal Angkutan Sungai dan Penyeberangan
(Gapasdap) Merak, Togar Napitupulu, ketika dihubungi via seluler Senin
sore (19/7), membenarkan pengerjaan fly over, penyebab kemacetan di
pintu keluar pelabuhan, dan berdampak pada kegiatan bongkar muat kapal.
Menurut
dia, tidak mungkin pengerjaaan fly over dapat diselesaikan dalam waktu
dekat ini."Sebaiknya, penanggungjawab pelaksana secepatnya melakukan
pembenahan. Selanjutkan dilanjutkan lagi setelah arus baik lebaran
selesai,"imbuhnya.
Sementara dari pantauan di pelabuhan Merak,
akibat antrian panjang dan kemacetan yang bersumber dari adanya
pengerjaan fly over, sejumlah anggota lalu lintas harus kerja ekstra
keras mengatur arus lalulintas yang semrawut persis di pertigaaan depan
gerbang pelabuhan ASDP Merak. (yus)