Jum'at, 16 Juli 2010 | 20:43 MERAK - Ribuan truk
pengangkut barang tujuan Pulau Sumatera, kembali tertahan di Pelabuhan
Penyebrangan Merak, Jum’at (16/7).
Penumpukan itu terjadi diduga
akibat cuaca buruk di sekitar wilayah Merak selama beberapa hari
belakangan.
Berdasarkan pantauan di lapangan, truk yang jumlahnya
mencapai ribuan itu tertahan sejak pukul 08.30 WIB. Umumnya mereka
mengagkut berbagai jenis barang seperti kelontongan, mabel dan pakan
ternak.
Beni (46), salah seorang sopir truk mengatakan, dirinya
sudah sejak pagi menunggu antrian untuk bisa masuk kapal. Namun,
hingga sore hari, Beni dan rekan-rekan sopir truk masih tertahan di
Cikuasa Atas, atau beberapa ratus meter dari pintu keluar Tol Merak.
Beni
mengaku tidak tahu penyebab antrain panjang ribuan truk truk. Sebab,
tidak ada aparat serta petugas PT ASDP yang memberikan keterangan
terkait hal itu. ”Sebabnya saya gak tahu” akunya.
Hal senada
dikatakan Rojak (35), sopir truk yang mengangkut pakan ternak itu
mengaku sudah antri sejak pukul 09.00 WIB.
Ia bersama ribuan
supir truk lainya belum mengetahui kapan akan mendapatkan giliran masuk
pelabuahan.
”Hampir setiap saya mengirim barang ke Palembang,
kondisi Pelabuhan Merak selalu saja macet seperti ini,”tegasnya.
Sementara
itu, Kepala Cabang PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP)
Ferry Merak Teja Suparna, hingga sore ini tidak bisa memberikan
penjelasan terkait ribuan truk yang tertahan itu.
Dari balik
gagang telepon, Teja mengaku sedang rapat dan belum bisa memberikan
keterangan.”Saya lagi rapat,”katanya singkat.
Terpisah, Ketua
Gabungan Pengusaha Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (Gapasdap)
Merak, Togar Napitupulu, mengatakan tertahannya ribuan truk itu bukan
semata-mata karena faktor cuaca.
Tapi memang lebih kepada
peningkatan jumlah penumpang semata.”Memang volumenya naik. Biasa akhir
pecan, terlebih setelah libur panjang,”tegasnya.
Togar menegskan,
untuk mengurai penumpukan yang panjang itu, Gapasdap akan
mengoperasikan 28 kapal dari jumlah sebelumnya yang 23 kapal.
”Awalnya
kapal yang beroperasi ada 23 kapal. Kita akan naikin trip dan nambah
armada jadi 28 kapal,”ungkapnya.
Dia menambahkan, diperkirakan
kondisi seperti itu akan berlangsung hingga Sabtu hari ini. Pasalnya,
jumlah truk yang hendak menyeberang terus berdatangan.
”Maklum
lah, ini kan akhir pecan dimana ekspedisi akan tutup. Jadi semuanya
berangkat secara bersamaan, dan terjadilah penumpukan ini,”pungkasnya.
(yus)
Jum'at,
16 Juli 2010 | 19:32
CILEGON
- Aksi perampokan terjadi disamping kantor DPRD Kota Cilegon. uang
tunai Rp juta yang baru diambil dari Bank Mandiri Cilegon, raib digondol
pelaku, Jum'at siang (16/7).
Dalam aksinya, pelaku memecahkan
kaca mobil sedan dengan nomor polisi A 1285 YL yang sedang ditinggal
pemiliknya.
Korbannya adalah, Takdimullah (35), warga Link
Ciputat Rt 010/04, Kelurahan Pabean, Kecamatan Purwakarta, Kota Cilegon.
Kejadian ini terjadi di Jalan Letjend, R Suprapto, atau persis
di samping kanan belakang kantor DPRD Kota Cilegon.
Jum'at, 16 Juli 2010 | 19:05
CILEGON
- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon, mencium adanya
penyalahgunaan izin usaha yang dilakukan pengusaha di kota tersebut.
Karenanya,
Kadin akan melakukan evaluasi kembali izin usaha para pelaku usaha di
Kota Cilegon.
Kamis, 15 Juli 2010 | 20:03
CILEGON -
Baru beberapa bulan diresmikan, internit Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas) Rawat Inap Kecamatan Ciwandan, yang dibangun Dinas Kesehatan
Kota Cilegon ambruk, Kamis pagi (15/7).
Informasi yang dihimpun
dari lokasi, internit di bagian depan gedung Puskesmas Rawat Inap itu,
roboh secara tiba-tiba. Tidak ada korban jiwa dalam kejadian ambruknya
internit itu,.
Seorang pegawai rawat inap bagian kebidanan, yang
sedang mendapat giliran jaga di Puskesmas Rawat Inap itu, Vivi, Kamis
(15/7), mengatakan internit ambruk pagi sekitar pukul 07.00 WIB.
Dikatakan,
kejadian ambruknya internit tersebut, sempat membuat kaget pegawai yang
sedang jaga, karena jatuhnya menimbulkan bunyi yang keras.
Kamis, 15 Juli 2010 | 19:55
CILEGON - Imigran
Myanmar, Uchou (40) yang diamankan polisi Polres Cilegon pada Selasa
(13/7) lalu di sekitar Kecamatan Cibeber, Cilegon, Banten, ternyata
sudah tiga tahun menetap di Maluku, dan berprofesi sebagai nelayan.
Hingga saat ini, masih dalam proses penyelidikan pihak Imigrasi Kelas II
Merak.
Kamis, 15 Juli 2010 | 19:21
CILEGON – Laporan Hasil Pemeriksaan
(LHP) Badan Pemeriksan Keuangan (BPK) terhadap APBD Kota Cilegon 2009
mencatat temuan terbesar berada pada Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Cilegon.
Selasa, 13 Juli 2010 | 12:04
CILEGON - Polisi
menangkap seorang warga Myanmar, bernama U Chuo (40), di sekitar wilayah
Cibeber, Kota Cilegon, Banten, ketika sedang berjalan kaki.
Selasa, 13 Juli 2010 | 20:57
MERAK - Diduga akibat
ingin saling mendahului untuk dapat masuk ke kapal ferry di dermaga III
pelabuhan Merak, Febrijon (40) pengemudi truk tronton dengan nomor
polisi B 9692 EZ, dianiaya oleh Maraden Aritonang (47) pengemudi truk
nomor polisi B 9231 PB milik perusahaan ekspedisi PT Arca Mandiri.
Dalam
peristiwa itu, seorang oknum anggota Marinir berinisial AS berpangkat
Koptu, yang sedang melakukan pengawalan kendaraan yang dikemudikan
Maraden Aritonang, ikut malakukan penganiayaan, dan mengakibatkan korban
Febrijon (40) tersungkur akibat tidak sadarkan diri dilokasi kejdian.
Ditemui
usai menjalani pemeriksaan secara maraton di ruang pemeriksaan unit
reskrim Kepolisian Sektor Kawasan Pelabuhan (KSKP) Merak, Selasa 13/7),
Maraden Aritonang membenarkan peristiwa pemukulan yang dilakukannya
bersama oknum anggota Marinir berinisial AS.
Selasa, 13 Juli 2010 | 20:57
MERAK - Diduga akibat
ingin saling mendahului untuk dapat masuk ke kapal ferry di dermaga III
pelabuhan Merak, Febrijon (40) pengemudi truk tronton dengan nomor
polisi B 9692 EZ, dianiaya oleh Maraden Aritonang (47) pengemudi truk
nomor polisi B 9231 PB milik perusahaan ekspedisi PT Arca Mandiri.
Selasa, 13 Juli 2010 | 12:04
CILEGON
– Untuk menutupi kekurangan Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemkot
Cilegon, Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Cilegon mengajukan kuota
CPNS 2010 sebanyak 45
Senin, 12 Juli 2010 | 18:47
CILEGON
- Memasuki hari ketiga pasca meledaknya 3 tanki kimia jensi HCL milik
PT Sulfindo di Puloampel, Serang Jumat lalu, pihak kepolisian belum
menetapkan tersangka atas peristiwa yang merenggut korban jiwa itu.