Menolak Membawa Jenazah, Nakoda Kapal Laut Teduh, Akan Dilaporkan ke Menhub
2010-08-02, 11:01 AM
Minggu, 1 Agustus
2010 | 13:57 MERAK - Pihak Yayasan Amanah Sari Mandiri akan melaporkan Nakoda kapal
ferry Laut Teduh II milik persahaan Bangun Putra Remaja (BPR), ke
Menteri Perhubungan (Menhub).
Pasalnya, kapal ferry "Laut Teduh
II" yang sehari-harinya melakukan pelayanan penyeberangan di pelabuhan
Merak - Bakahueni, pada Minggu pagi (1/8), menolak mobil ambulan yang
sedang membawa muatan jenazah, untuk menaiki kapal yang dinakodai
Muksin.
Hal itu dikatakan Uday pengemudi mobil ambulan dengan
nomor polisi A 1601 D milik Yayasan Amanah Sari Mandiri.
"Dasar
penolakan ini tidak ada alasan. Saya sudah dilengkapi surat jalan yang
dikeluarkan Syahbandar dan KSKP Merak,"ujar Uday, Minggu (1/8) ketika
dihubungi via telepon selulernya.
Lanjut Uday, sesuai petunjuk
petugas Syahbandar, agar mobilnya yang membawa jenazah atas nama,
Sodikin (30) warga Baturaja Lampung, masuk ke antrian di dermaga satu.
Namun
yang terjadi, ketika mobil tersebut sudah berada tepat dimulut jembatan
menuju kapal Lait teduh II, oleh karyawan perusahaan BPR tidak
diperbolehkan naik.
"Ketika saya tanyakan alasan penolakan itu,
petugas yang memiliki ciri-ciri badan gendut dan memakai baju seragam
warna biru, dikatakan larangan itu atas perintah nakoda kapal Laut
Teduh. Akibat ulah kru kapal Laut Teduh II, saya harus menunggu kapal
lainnya di dermaga III,"ujat Uday.
Dikatakan Uday, pihaknya
sangat menyayangkan kejadian itu. Karenanya, sepulang dari mengantarkan
jenazah ke tempat tujuannya di Baturaja, kejadian itu akan dilaporkan
kepada Menteri Perhubungan.
"Selama bertahun-tahun melaksanakan
tugas pelayanan sebagai supir mobil pengakut dan pengantar jenazah, ini
adalah kejadian pertama saya ditegur oleh pihak keluarga almarhum,
karena mereka mengeluh perjalanan jadi terlambat,"katanya.
Sementara
itu, Ny Eti selaku Direktur Yayasan Amanah Sari Mandiri, ketika
dikonfirmasi Minggu sore (1/8), membenarkan sudah menerima laporan dari
Uday.
"Sehubungan kejadian itu, dan untuk menghindari adanya
komplin dari pihak pengguna jasa mobil ambulan jenazah, serta komplin
dari pihak Rumah Sakit, pihaknya sedang melakukan rapat untuk
disampaikan kepada Menteri Perhubungan,"ujarnya.
Terkiat kejadian
itu, Kepala Adpel Merak, Nyoman, dan Kepala Kepolisian Sektor Kawasan
Pelabuhan (KSKP) Merak, AKP Idrus Madaris, membenarkan pihak sudah
memberikan surat jalan untuk ambulan yang dikemudikan Uday.
"Setelah
memperoleh surat jalan dari kami, kendaraan yang membawa jenazah, atau
orang sakit, bisa naik guna melanjutkan perjalanan menggunakan semua
kapal yang beroperasi di pelabuhan Merak,"ujar keduanya yang dihubungi
didua tempat terpisah via telepon seluler, Minggu (1/8).
Kepala
Cabang Bangun Putra Remaja, Hasim, ketika dikonfirmasi, membantah
pihaknya mengeluarkan peraturan melarang kendaraan yang membawa jenazah
untuk menggunakan kapal Lait Teduh II.
"Saya belum menerima
laporan kejadian itu. Kalau benar ada, itu kesalahan yang sangat fatal.
Saya akan memanggil kru saya dan nakoda Laut Teduh II. Kalau terbukti,
saya akan berikan sangsi tegas keduanya,"ujarnya. (yus)
Jum'at,
30 Juli
2010 | 18:40 CILEGON -
Menjelang Ramadhan. Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon bersama
pihak terkiat, yakni Polres Cilegon, akan melakukan razia terhadap
gelandangan, pengemis (Gepeng), serta pekerja seks komersial (PSK) yang
selama ini berkeliaran di sejumlah lokasi di Kota Cilegon
Jum'at,
30 Juli
2010 | 16:02 MERAK - Nn
Kastiah 19 tahun, menderita luka robek cukup serius di bagian
kepala dan wajahnya akibat mengalami kecelakaan tunggal di jalan raya
Cilegon - Merak, tepatnya didepan kantor Polsek Merak.
Jum'at, 30 Juli
2010 | 13:43
CILEGON - Terkait kasus korupsi honorarium ganda yang merugikan negara
sekitar Rp2,02 miliar, empat mantan anggota DPRD Kota Cilegon periode
2004-2009, dimintai keterangan oleh penyidik Kejaksaan Negeri Cilegon,
Provinsi Banten, Kamis (29/7).
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:18
MERAK - Masyarakat nelayan di Sukajadi, Keluragan Mekarsari, Kecamatan
Merak, Cilegon Banten, menyatakan sangat mendambakan Tempat Pelelangan
Ikan (TPI), sehingga tidak perlu membawa hasil tangkap ke tempat lain
yang membutuhkan modal lebih besar.
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:14
CILEGON - Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-17 tingkat Provinsi
Banten, dan Hari Bulan Bhakti Gotong Royong Masyakatat ke-7, diperingati
di Hotel Permata Cilegon, Kamis (29/7).
Kamis,
29 Juli
2010 | 23:01
CILEGON - Merasa tidak diperhatikan dan dipedulikan, ratusan warga yang
tergabung dalam Forum Masyarakat dan Pengusaha Krenceng Citangkil
(FMPKC), menggelar aksi demo di depan pintu masuk PT Siemens Indonesia,
yang berada di kawasan KIEC, Kamis (29/7).