Minggu, 4 Juli 2010 | 23:18 CILEGON - Meski ratusan industri
berksala nasional dan internasional tersebar di wilayah Kota Cilegon,
namun keberadaannya masih belum memberi manfaat besar bai masyarakatnya.
Hal itu terbukti dengan masih minimnya jumlah tenaga kerja
lokal yang terserap di industri-industri yang tersebar itu.
Pemkot
Cilegon sesungguhnya sudah mengeluarkan kebijakan resmi terkait
keterlibatan tenaga kerja lokal melalui sebuah Perda tentang Pelayanan
dan Penempatan Tenaga Kerja.
Dalam Perda tersebut, tersurat bahwa
industri wajib melaporkan kebutuhan tenaga kerja mereka pada saat
hendak melakukan perekrutan ke pemda setempat, dengan harapan akan lebih
banyak tenaga kerja lokal yang terserap.
Namun, aturan itu pada
kenyataannya tidak berjalan. Pihak industri seperti mengabaikan Perda
tersebut.
”Faktanya seperti itu. Jarang sekali phak industri
atau perusahaan yang menaatinya. Mereka jarang ada yang melapor saat
hendak melakukan perekrutan,” kata Anggota Komisi II DRPD Kota Cilegon, M
Iqbal.
Dia menuturkan, jikapun ada masyarakat setempat yang
bekerja di perusahaan-perusahaan itu, mereka hanyalaha pekerja paruh
waktu atau tenaga outsourcing.
”Dan kita tahu bahwa pekerjaan
outsourcing bukan tipe pekerjaan yang bisa menjamin masa depan
pekerjanya. Ini tentu jauh dari harapan masyarakat,”kata M Iqbal.
Meski
mengaku tidak memiliki data pasti mengenai serapan industri di Cilegon
terhadap tenaga kerja lokal, namun Iqbal berani memastikan bahwa jumlah
tenaga kerja lokal yang terserap dibawah 20 persen dari jumlah pekerja
di industri yang ada.
Sejatinya, kata Iqbal, industri dimanapun
dia berada punya tanggungjawab sosial terhadap masyarakat di daerah
dimana dia berada.
Dia mencontohkan, pendirian PT KS merupakan
bantuan masyarakat Citangkil, dimana mereka merelakan tanahnya ditukar
untuk pembangunan pabrik baja tersebut.
Namun, saat ini, pihak PT
KS seolah mengabaikan itu. Seharusnya, tambah Iqbal, PT KS
bertanggungjawab terhadap masyarakat Citangkil khususnya serta Cilegon
umumnya, baik dari sisi ekonomi maupun pendidikan. (yus)