Timbunan Sembako

Sabtu, 24 Juli 2010 | 19:40
CILEGON – Dua toko agen sembako mendapat surat teguran Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Cilegon saat melakukan inspeksi mendadak (sidak), Jumat (23/7) kemarin.

Pasalnya, kedua agen sembako ini, dicurigai melakukan penimbunan minyak goreng, dan mengakibatkan langka di pasaran.

Adapun kedua agen yang mendapat teguran, yakni Toko Selamet di Jombang Wetan, dan Toko Remaja di Pagebangan.

Kabid Perdagangan dan Pasar Disperindagkop Cilegon, Daih Darmawan mengatakan, dalam kegiatan itu, di toko Selamet pihaknya menemukan dua tempat penampungan minyak goreng dalam skala besar yang diletakkan di lantai dua toko tersebut.

Satu tempat penampungan tersebut, kata Daih, berisi 2.500 liter minyak goreng. "Ini kita curigai jadi tempat penimbunan ketika minyak goreng langka di pasaran,” kata Daih.

Sementara di toko Remaja, pihaknya mendapati Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) toko tersebut, telah habis.

"Kita imbau pemiliknya segera mengurus SIUP. Sebab, SIUP terakhir diurus 2006 lalu,” tandasnya.

Lanjut Daih, dari dua agen sembako lainnya, yakni Toko Beras Sumber Rejeki di Kubang Laban dan Toko Berdikari di Pagebangan, petugas tidak menemukan adanya indikasi penimbunan.

Dari hasil sidak tersebut pihaknya menilai kenaikan harga sembako saat ini masih terbilang wajar. Terutama harga beras dan gula, yang kenaikannya berkisar antara Rp 1.000 hingga Rp 2.000 per kg.

"Kenaikan memang ada, tapi relatif kecil. Bisa dibilang masih bisa dijangkau. Tapi secara keseluruhan ketersediaan bahan pokok masih tercukupi hingga lebaran nanti,” tegasnya.

Sementara itu, Sun Chen, selaku pemilik Toko Selamet, membantah melakukan penimbunan. "Itu bukan kita timbun, tapi sebagai tempat penyimpanan saja. Saat minyak goreng datang dari distributor, kita simpan di sana, untuk selanjutnya disalurkan melalui selang ke toko bagian bawah,”jelasnya. (yus)