Jum'at, 23 Juli 2010 | 21:19
MERAK - Teguh Wibowo, salah satu Anak Buah Kapal (ABK) Kapal Soechi 19 pengangkut bahan kimia yang sedang dalam perjalanan dari Cilacap menuju Merak.

Hingga berita ini dikirim ke redaksi, Jum'at sore (23/7), unit Penegakan Hukum (Gakum) Polisi Perairan (Polair) Kepolisian Daerah (Polda) Banten, belum dapat menyebutkan penyebab kematian ABK tersebut, dan masih melakukan pemeriksaan terhadap sejumlah saksi.

Informasi diperoleh, sebelumnya pada Jum'at dinihari (23/7), Wibowo, warga Tegal, Jawa Tengah, sedang melakukan tugas membersihkan salah satu tangki kimia kosong yang berada di atas kapal berkapasitas 1200 ton bahan kimia tersebut.

Namun, sesaat melakukan pembersihan tangki kimia dengan menggunakan benzoat, atau padatan kristal berwarna putih, Teguh yang diduga mengirup zat kimia, ditemukan oleh seorang rekannya dalam kedaan pingsan.

Selanjutnya tubuh Wibowo yang terkulai  lemas, diangkat oleh sejumlah ABK menuju ruang medis diatas kapal tersebut.

Sayangnya, kendati sempat mendapat perawatan medis di atas kapal, namun nyawa Teguh tak dapat tertolong.

Kemudian, setelah Kapal Soechi 19 diperairan Merak, jenazah Teguh dievakuasi melalui Pelabuhan Mabak, yang lokasi tepat dibelakang Polsek Merak.

Kasubdit Fasharkan Direktorat Pol Air, Polda Banten, Kompol Noman ketika dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.

Dikatakan Noman, pihaknya masih melakukan pemeriksaan sejumlah saksi, yaitu sejumlah teman korban sesama ABK, termasuk Nahkodha kapal.

"Hingga kini penyebab kematian belum diketahui secara pasti, karena penyidik masih menghimpun keterangan,"katanya. (SR)